improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label education. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label education. Tampilkan semua postingan
Oktober 16, 2017

Diskusi Parenting And Education At Louis Kienne

by , in
Diskusi Parenting And Education At Louis Kienne


















alhamdulillah stlh seharian kmrn puyeng pas tahu trial programme-nya minta license, akhirnya save by nano. pelajarannya adalah: ternyata pasti ada jalan keluar asal kita relax dan nggak tegang, kemrungsung apalagi marah2. plus harus yakin kalau pasti ada solusi.  


alhamdulillah lagi, akhirnya di tengah banyaknya deadline naskah dan tugas-tugas, sebuah kabar bahagia datang menjadi ice breaker. 
Ada reuni dan meet up dengan teman-teman yang meski lama tak bertemu, tapi cinta itu masih terasa. Kami juga tengah menyiapkan sebuah antologi tentang parenting dan education. So diskusi seru dan inspiratif mewarnai kopdaran yang heboh ini.


kmrn saat bersua lagi dg teman2 pergerakan stlh belasan thn tak jumpa,ada pemikiran&pglmn rasa baru yg dtg. cinta, terrnyata tak selalu sama warnanya. pun pencerahan. tekstur, gelombang yg dulu jd cirinya,kini bs berbentuk lain. aneka analisa bercampur aduk di kepala mencari jwb.



dulu saat merupa spt malaikat,getar emosi kemanusiaan justru merajai diri&sinaps2 antar kita. lalu kmrn saat alunan ombak tak lagi sedahsyat dulu, tp kt tahu cinta itu kekal, kemanusiaan justru mjd milik kt lagi. atau mmg shrsnya kt tak memandangnya dg pendktn malaikat/manusia?



itu krn kita menua,lalu cinta tak lagi serupa rasanya spt saat kita muda?cinta yg dewasa mungkin sebutannya?ataukah krn kemampuan kt bertambah shg dpt menampung lbh byk warna cinta tanpa hrs menimbulkan beriak di danau jiwa yg sdh mjd lbh luas&lbh bening sbb mengendapkn byk hal?
msh yg telat upload. sama2 merintis paud th 2006,tmn bdg kmrn ini sama dg tmn sini juga,bgn sd 2010 smp 2015. paud yg kurintis,msh paud aja. merasa ketinggalan gitu rasanya sedih&intropeksi,tp sisi lain hati yg syukur berbisik tak semua org sama rel-nya.

pun dtg semacam pelecut utk mengejar ketertinggalan. btw,sbnrnya klo mau py sekolah sd,smp,kmrn ini juga sdh di dpn mata lho ya. tp pikiran gak waras (atau justru waras) menyabotase diri spy jgn mengambilnya. atau itulah jln takdir,atau itulah ujian yg msh hrs dilalui. who knows


sepjg perjlnn balik kmrn juga pesan mba bar berputar2 trus di kepala. jgn ambil jk tdk darurat. jgn. &lalu sadar mrk yg mencegahku mengambil pilihan itu,bukan krn kontra pd plhnnya,atau mengkhawatirkn anggapan org atas plhn itu,tp lbh krn mrk eman akanku jk berada dlm posisi itu.



If we change view approach to life isn't about win or lose anymore,means we're loser? Bgm jk kt mengukurnya dg seberapa terbekatikah kita?

Terberkati mungkin berarti meski tampaknya kalah (materi) tp dilimpahiNya ujian yg membuat kt sadar kembali akan hakikat khdpn.& semacamnya

Balik ke konsep roodhiyatan mardhiyyah,bgm kt tahu ukuran 'puas&memuaskanNya' itu sesuai mau-Nya? Kalau less grade, gmn?Se-puol apa hrsnya?

Spt saat bpk sedho &sbnrnya msh py byk cita2 yg blum dicapai, apakah pencapaiannya selama ini sampai akhir hytnya sdh rodhiyatan mardhiyah?

Or ktk suami meninggal di usia 40&tentu sj spt msh jauh dr pencapaian2 yg mgkn bs diraih,rodhiyatan mardhiyah-nya y spt yg kami lht saat i
Apakh sbnrnya alm bpk or suami semestinya pencapaian2nya bs lebih dr keadaannya saat pergi itu? Ya mungkin sj. Tp bhw akhirnya baik,husnul..
.khotimah, sptmya itu yg terpenting. Meski ukuran rodhiyatan mardhiyah-nya bukan wewenang kt. &mungkin mmg bukan utk diukur,tak ada ukuran

Tp kebermanfaatan bg byk org itu jelas bs diukur.& ukurannya tdk selalu materi. Tdk hrs kaya dulu utk berbagi manfaat,ilmu,energi,kontribusi
Blkgn,berbagi manfaat tdk hrs lewat&py lembaga sendiri,tdk hrs dg lampu sorot, dll. *Mgkn ini bs jd salah satu ukuran rodhiyatan mardhiyyah?

 

 
Agustus 24, 2016

Workshop Parenting And Education

by , in

Workshop Parenting And Education



Bertempat di Aula Pertemuan Gedung Kampus Universitas Semarang aka UNNES yang baru di daerah Sampangan Semarang, workshop parenting and education digelar beberapa waktu lalu.

Pembicaranya antara lain ibu Ratna Megawangi istri Bapak Menteri Sofyan Djalil, yang sekaligus menjadi keynote speaker dalam acara yang dihadiri ratusan orang ini, bahkan sampai seribu orang lebih.





Pelatihan selama tiga hari ini terdiri atas beberapa sesi. Kesemua temanya menarik dan sangat bermanfaat. Beberapa hal mungkin sudah pernah atau seringkali kita dengar, namun penegasan juga beberapa praktik langsung menjadikannya tetap bermanfaat dan mudah-mudahan berdaya guna.

However, ada beberapa PR alias pekerjaan rumah yang langsung tercatat dalam kepala, antara lain supaya menemukan beberapa musik yang bisa membantu kita mengulangi sesi fokus ke jantung ini di rumah atau tempat kita masing-masing.

Karena dengan jiwa yang sehat yang memperhatikan daya kerja dan fungsi otak serta jantung, akan menjadikan kita juga menjadi orang tua dan pendidik yang sehat dalam tugas pengasuhan dan pendidikan anak-anak kita.

Berikut beberapa catatan pentingnya.
Agar anak-anak  tidak hanya tahu tapi juga melakukan, ajarkan dg strategi.agar praktik dg spontan, rasanya hidup. Mk perlu Teknik pengaliran pilar karakter

Berkarakter berarti cinta kebaikan, bermanfaat/memberi nilai tambah, memimpin/berinisiatif melakukan kebaikan.
 
Hal yg sederhana, suatu kebaikan kecil bisa menghasilkan kebaikan yg menular, terus menerus. Sejatinya kita kembali yg akan menerimanya
 
Kuncinya ciptakan suasana senang, bahagia, shg apapun yg disampaikan akan diterima dg baik.
 
Orang tua dan Guru serta pendidik berkarakter berarti  mengajar dg CINTA,penuh ksh syg,beri perhatian, empati, slalu perbaiki diri,mnj kesempurnaan karakter,sabar,ikhlas,kreatif
Siap mjd MODEL bagi anak didik
 
9 pilar karakter:cinta Tuhan&ciptaanNya,mandiri disiplin tg jwb,jujur amanah bijak,hormat santun pendengar yg baik,deemawan suka menolong.. dll
 
Pengaliran karakter/moral: mengetahui(makna&alasan)> merasakan > melakukan > penegasan > tahu dst (recycling) alias diulangi lagi prosesnya dari awal, begitu seterusnya. 



Juli 23, 2016

Tangis Di Haflah Khotmil Quran

by , in


Tangis Di Haflah Khotmil Quran

Alhamdulillah, akhir Mei lalu taman pendidikan Alquran (TPQ) Sultan Fattah yang didirikan dan dirintis bulikku dua puluh dua tahun lampau sukses kembali menggelar acara khotmil quran.

Dan istimewanya pada tahun ini, anak sulungku menjadi salah satu peserta khataman.
Alhamdulillah.

Ibu, adikku dan anakku nomer dua pun turut hadir dalam perhelatan ini. Sedangkan aku wira-wiri dalam double peran sekaligus, sebagai orang tua aka wali santri dan juga guru TPQ. hehe.

Lebih heboh dan bikin deg-degannya adalah rupanya pada hari dan tanggal yang sama ini aku juga harus sharing kepenulisan di tempat lain.


Karena tak ingin membuat anakku risau, aku sengaja tidak memberitahukan double acara ini. Sebab sudah kuperkirakan aku bisa ada di dua tempat sekaligus pada saat yang dibutuhkan. Kepada panitia sharing kepenulisan, sudah kusampaikan keadaanku yang sebenarnya. Dan mereka memaklumi. Sehingga perkiraanku, aku akan tiba kembali di tempat prosesi khataman persis ketika mereka turun dari panggung dan salaman dengan dewan asatidz.

Tapi rupanya adikku keburu tahu kalau aku juga handle acara lain, dan dia marah-marah. hehehe...
Kok tega, katanya. Hadeuh, aku sudah ketar ketir aja, apalagi salah seorang ustadzah yang kebetulan juga sepupuku bilang kalau khataman sudah selesai. Sementara aku masih di tempat lain. Padahal setelah mereka turun dari panggung itu, ada acara cuci kaki orang tua masing-masing.

Bisa kubayangkan betapa masygul nantinya kalau ibuku aka sang nenek yang harus duduk di kursi untuk dicuci kakinya oleh anakku. Sebab mewakili diriku.

Alhamdulillah ternyata ketakutanku tak terjadi. Informasi sepupuku tadi ternyata keliru. Jadi setelah aku mengebut dari acara sharing kepenulisan di sekolah lain menuju tempat prosesi khataman, persis pas mereka mau turun dari panggung.

Leganyaaaa...puoool..
Aku langsung lari ke arah dewan asatidz yang berdiri berjejer di bawah dekat panggung. Tidak lupa mengirim pesan sms ke ibu dan adikku, memberitahu mereka kalau aku sudah standby di tempat.

Dus, ketika anakku turun dan bersalaman, tanganku di sana untuk dia cium.
Ketika prosesi basuhan, kakiku di sana untuk dia cuci.

Bisa dibayangkan seperti apa tangis yang mengalir dari sudut mata kami masing-masing. Dia, anak lelakiku itu, terbawa suasana yang diciptakan prosesi khataman.
Aku, tangisku double haru. Hampir saja aku melewatkan momen indah dan berkesan ini, dan mungkin saja akan menggores luka di hati anakku sepanjang masa. Tapi Allah menyayangi kami.
Adikku dan seorang pengunjung lain mengabadikan foto dan video prosesi ini, dan membuat anak lelakiku itu kembali menangis saat menyaksikan rekamannya.
Ummmmiiiiiiii...


Juli 23, 2016

Hari Anak Nasional Dan Keseimbangan

by , in
Hari Anak Nasional Dan Keseimbangan


Antara miris, sedih, khawatir, tapi juga so excited. Bahwa kemajuan teknologi, keterbukaan informasi dan kecepatan  belajar anak-anak membuat mereka lebih maju dan canggih daripada kita di usia mereka.  Lihat saja apa yang sudah diraih keponakanku dalam usianya yang masih belasan tahun. Dia jadi bisa pergi gratis ke berbagai negara untuk mempresentasikan beberapa penelitian dan penemuannya. Ceritanya bisa teman-teman baca di postingan blog ini.


Namun efek sampingnya juga ada hal-hal yang seolah membuat kita terus berdebar cemas. Tentang nilai-nilai, tentang adat budaya dan habit mereka serta tantangan apa yang akan mereka hadapi kelak di kemudian hari.

Lihat saja banyaknya musuh yang sekarang dihadapi negara dan masyarakat. Di mana-mana sekarang mulai mewabah gerakan anti terorisme, anti narkoba, anti separatisme, anti illegal logging dan anti-anti lainnya. Sepertinya lebih banyak musuhnya daripada kawan untuk masyarakat, termasuk generasi muda dan anak-anak kita, dalam meniti kehidupan yang semakin tak menentu.

Namun konon love can conquer all. Kita tidak boleh kehilangan harapan, sebab cinta akan mengalahkan segalanya. Insya Allah dengan bantuanNya kita bisa melindungi anak-anak kita dari segala musuh dan ancaman yang merusak generasi bangsa.

Tentu saja diperlukan kerja sama dan partisipasi serta kontribusi seluruh aspek bangsa. Sebagai penulis, sumbangsih yang kita bisa berikan mungkin antara lain dengan terus melahirkan tulisan-tulisan serta buku-buku yang bermanfaat bagi anak-anak. Yang menjaga keseimbangan mereka dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

Keseimbangan antara fikir dan dzikir. Keseimbangan akal dan hati. Keseimbangan fisik dan psikis. Keseimbangan spiritual dan material. Keseimbangan belajar dan bermain. Keseimbangan semuanya.

Jadi terpicu untuk menulis buku untuk anak-anak  nih setelah sekian lama belum melahirkannya lagi. Beberapa buku untuk anak yang pernah saya tulis antara lain: 
1. 22 hari bercerita seri 1
2. 22 hari bercerita seri 2
3. Belajar dan Bermain bersama anak autis dan ABK
4. Pantang Menyerah Mengasuh Asih Anak Berkebutuhan Khusus
5. Anakku Terhebat
6. Balita Hebat
7. Dear Love For Kids
8. Tunas Integritas yang ditulis bersama KPK dan PBA.












Post Top Ad