improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label bangsa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bangsa. Tampilkan semua postingan
Desember 09, 2017

Menyiasati Problem Bangsa

by , in
Menyiasati Problem Bangsa




Kemarin waktu pak Sudjiwo Tedjo ngecuit sesuatu tentang kondisi bangsa ini, Pak Kris yang concern dalam hal perdigitalan ikutan memberi komentar bersama ratusan follower lainnya.


Menurutnya, problem bangsa saat ini:
Logical fallacies.
Cognitive bias.
Chasm of dissonance.
Lemah pedagogi.
Tp sikapnya demagog. Komplit.

Jadi aku ikut menyambarnya dong dengan pertanyaan, kalau begitu sekalian dong beri tips-nya. Dan berikut ini adalah beberapa insight darinya.

Tips sederhana: saring sblm sharing.
Because sharing is caring. Itu paling sederhana

Yg lbh serius, dg introspeksi.
Prinsipnya THINK before sharing.
Singkatan dr
(T)rue?
(H)elpful?
 (I)nspiring?
 (N)ecessery?
(K)ind?

Itu yg agak serius

Yg lbh kompleks via 6 assesement ini:
 (1) Apa yg sdg kita konsumsi?
(2) Siapa sumbernya? Knp hrs percaya
 (3) Sdh komplet? Msh ada yg kurang?
 (4) Maknanya ambigu/tdk?
(5) Ada manfaat yg didpt?
(6) Layak dikonsumsi?
Disebar?
Dibagi?


Pakai rumus 3M ala @aagym aja:
 Mulai dari diri sendiri.
Mulai dr urusan yg tersederhana.
Mulai dr hari ini.



Melatih diri agar terbiasa bicara/posting hanya yg baik2


Betul juga ya tips-tipsnya. Ayolah kita coba praktikkan.



**
Untuk  kerjasama  review, liputan, event, narsum dll
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
Line: diannafi57

Juli 23, 2016

Hari Anak Nasional Dan Keseimbangan

by , in
Hari Anak Nasional Dan Keseimbangan


Antara miris, sedih, khawatir, tapi juga so excited. Bahwa kemajuan teknologi, keterbukaan informasi dan kecepatan  belajar anak-anak membuat mereka lebih maju dan canggih daripada kita di usia mereka.  Lihat saja apa yang sudah diraih keponakanku dalam usianya yang masih belasan tahun. Dia jadi bisa pergi gratis ke berbagai negara untuk mempresentasikan beberapa penelitian dan penemuannya. Ceritanya bisa teman-teman baca di postingan blog ini.


Namun efek sampingnya juga ada hal-hal yang seolah membuat kita terus berdebar cemas. Tentang nilai-nilai, tentang adat budaya dan habit mereka serta tantangan apa yang akan mereka hadapi kelak di kemudian hari.

Lihat saja banyaknya musuh yang sekarang dihadapi negara dan masyarakat. Di mana-mana sekarang mulai mewabah gerakan anti terorisme, anti narkoba, anti separatisme, anti illegal logging dan anti-anti lainnya. Sepertinya lebih banyak musuhnya daripada kawan untuk masyarakat, termasuk generasi muda dan anak-anak kita, dalam meniti kehidupan yang semakin tak menentu.

Namun konon love can conquer all. Kita tidak boleh kehilangan harapan, sebab cinta akan mengalahkan segalanya. Insya Allah dengan bantuanNya kita bisa melindungi anak-anak kita dari segala musuh dan ancaman yang merusak generasi bangsa.

Tentu saja diperlukan kerja sama dan partisipasi serta kontribusi seluruh aspek bangsa. Sebagai penulis, sumbangsih yang kita bisa berikan mungkin antara lain dengan terus melahirkan tulisan-tulisan serta buku-buku yang bermanfaat bagi anak-anak. Yang menjaga keseimbangan mereka dalam mengarungi samudera kehidupan ini.

Keseimbangan antara fikir dan dzikir. Keseimbangan akal dan hati. Keseimbangan fisik dan psikis. Keseimbangan spiritual dan material. Keseimbangan belajar dan bermain. Keseimbangan semuanya.

Jadi terpicu untuk menulis buku untuk anak-anak  nih setelah sekian lama belum melahirkannya lagi. Beberapa buku untuk anak yang pernah saya tulis antara lain: 
1. 22 hari bercerita seri 1
2. 22 hari bercerita seri 2
3. Belajar dan Bermain bersama anak autis dan ABK
4. Pantang Menyerah Mengasuh Asih Anak Berkebutuhan Khusus
5. Anakku Terhebat
6. Balita Hebat
7. Dear Love For Kids
8. Tunas Integritas yang ditulis bersama KPK dan PBA.












Post Top Ad