improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label flp. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label flp. Tampilkan semua postingan
September 11, 2022

Buku Baru: Kumcer Amygdala

by , in
Buku Baru: Kumcer Amygdala



Alhamdulillah dini hari tadi terbangun dengan kepala masih gliyeng-gliyeng tapi langsung mak pyar padhang jinggrang karena pas ngecek WA, eh nemu kabar bahagiaaaa. Bukan kabar nikahan ya walaupun sudah masuk bulan Dzulhijjah. Belum datang juga surat dari KUAnya nih, nggak tahu kapan tuh jodohnya datang, hiks, doakan terus yaaa.. (eh malah curhat hahaha)

Kabar bahagianya adalah ternyata cerpen alias cerita pendekku lolos kurasi dan masuk ke dalam buku baru antologi cerpen FLP (Forum Lingkar Pena) Jawa Tengah. Whoaaaaa..... seneng bangetssss. 

Ini nih pengumuman seleksinya waktu itu yang kudapat. 

ANTOLOGI CERPEN FLP WILAYAH JAWA TENGAH
FLP Wilayah Jawa Tengah berencana untuk menerbitkan  buku antologi kumpulan cerpen.  
Ketentuan:
1. Pengumuman ini terbuka untuk seluruh anggota FLP Wilayah Jawa Tengah 
2. Tema cerpen bebas
3. Gaya cerpen: nyastra (tapi tidak yang berbelit-belit nyastranya, he)
4. Panjang cerpen 6 sd 12 halaman 1,5 spasi, margin normal
5. Dikirim paling lambat tanggal 15 November
Cerpen yang terkumpul akan diseleksi, bila bagus (harus bagus loh…) ada penerbit yang sudah siap menerbitkan. Demikian, ditunggu cerpen-cerpen terbaiknya ya.


Sudah lama banget, jadi aku bahkan sudah lupa pernah mengirimnya. Biasa laah, kalau ikut lomba apa saja pasti gitu. Baca leaflet, tulis, kirimkan, lupakan. kayak yang kemarin cerpen untuk lomba Kemenparekraf yang menang itu kan juga gitu. Buat, kirim, lupakan. jadi pas dapat pengumuman menang ya senang banget, surprise kejutan. 


Mungkin jodoh juga gitu kali ya. Buat dia tertarik, kirim sinyal, terus lupakan apakah dia nyahut dan nindaklanjutin apa enggak. jadi pas tiba-tiba dia datang bawa lamaran dan ajak urus surat nikah, surprise!

Ehehehe
September 11, 2022

Bengkel Jiwa

by , in
Bengkel Jiwa

Judul: Bengkel Jiwa
Penulis: Awy A Qolawun.
ISBN 978-602-98570-0-9
Penerbit: Hasfa Publishing

Endorsment:
“…Perjalanan spiritual itu tidak rumit. Ia rekreatif, menyenangkan dan jelas petanya. Setidaknya begitulah gaya buku ini bercerita…”
Prie GS –Budayawan




Sebuah buku yang sengaja dalam tutur bahasanya seolah mengajak pembaca untuk berimajinasi mengendarai mobil, terinspirasi dari sebuah hadits bahwa kita hidup di dunia ini adalah laksana musafir.
Berangkat dari kenyataan bahwa lembaran-lembaran kuno nan sakral terasa kian menjauh dari kita seiring dengan makin merenggangnya masa. Yang pada saat yang sama pula, membuat kita semakin terombang-ambing tak tentu arah karena terlalu sedikitnya petunjuk dan peta yang kita terima untuk menempuh jalan hidup yang kian berombak ganas.
Adalah "Qobasat Islamiyyah", tulisan Ustadz Ahmad Al-Qollash, pemikir Islam asal Syria. Buku itulah yang dengan deras mengguyur inspirasi pada Awy A Qolawun untuk menulis buku yang berbicara tentang konsep-konsep sederhana pembenahan jiwa untuk melanjutkan perjalanan menempuh kehidupan.




9 manfaat membeli Buku Inspiratif Bengkel Jiwa
1.Memperoleh tips bermanfaat untuk membenahi jiwa
2. Mengenali Medan Kehidupan, Visi Misi dan Kendalanya.
3. memperoleh peta dan cara rekreatif dan menyenangkan dalam menaiki tangga spiritual serta meraih kesuksesan dan kebahagiaan
4. Manajemen diri dan komunitas untuk sukses dalam pergaulan
5. Dilengkapi kisah-kisah bermakna serta tauladan dari Rasulullah dan para sahabat
6. Cara mencapai kebersihan hati danmemurnikan amal
7. Ada Tips Sukses dalam berumah tangga
8. Tasawuf untuk kecerdasan dan berpikir kritis untuk kebahagiaan hakiki. 
9. Mendapat bonus buku Undimensioned (21 pengalaman para penghafal Alqur'an) berisi kisah-kisah penghafal Alqur'an dan tips tips menghafal Alqur'an



Sila teman-teman dapatkan buku Bengkel Jiwa ini dengan order via sms/wa 085701591957
atau email hasfriends57@gmail.com subject: ORDER_BJ_Nama
September 14, 2016

Sahabat Yang Bekerja Diam-Diam Tapi Nyata

by , in


Sahabat Yang Bekerja Diam-Diam Tapi Nyata
(Aku dan FLP)
By Dian Nafi

Perkenalanku dengan FLP terus terang termasuk lambat. Padahal dulu jaman kuliah di kampus Undip Tembalang, mbak Afifah Afra yang notabene perintis FLP Semarang dan Jawa Tengah adalah temanku aktifis Rohis. Mungkin karena waktu itu aku fokusnya kuliah arsitektur dan bacaannya seputaran arsitektur jadi tidak begitu ngeh ada komunitas literasi ini.
Baru setelah tahun 2009 saat akhirnya terjun ke hutan belantara kepenulisan inilah, persentuhanku dengan FLP dimulai. Meski terlambat, namun silaturahimnya lumayan banyak dan umumnya sangat mengesankan.


DIMINTA FLP JADI NARSUM BEDAH NOVEL

Antara lain aku diminta menjadi nara sumber untuk acara bedah buku yang diselenggarakan penerbit Erlangga  bekerja sama dengan FLP di toko buku Gramedia Pandanaran waktu itu. Sebuah novel yang bercerita tentang kisah kasih di Haromain alias Makkah Madinah. Dan aku sangat antusias karena kebetulan juga bersamaan waktunya dengan rilisnya novelku Miss Backpacker Naik Haji. 


MENERBITKAN BUKU MEMBER FLP MAKKAH


Gus Awy menulis buku motivasi dan keislaman berjudul Bengkel Jiwa dan kemudian juga buku Generasi Copy Paste. Merupakan sebuah kebanggaan dan kehormatan bisa meluncurkan dua buku berharga ini. 


Teman-teman yang mau memilikinya juga bisa pesan via sms/wa ke nomor 085701591957. Tulis nama/alamat/jumlah/judul buku yang dipesan ya. 



Alhamdulillah akhirnya aku juga berkesempatan silaturahim tatap muka langsung dengan Kyai muda ini. Beliau berkunjung ke rumah Demak saat akhirnya tiba di tanah air. Dan aku gantian berkunjung ke Lamongan saat pernikahan beliau. 


BERSUA BU PIPIET SENJA, PENULIS SENIOR FLP



 Terus terang semangat beliau untuk menulis meski tubuhnya sudah sering sakit-sakitan dan usianya yang tak lagi muda, membuat saya terpacu untuk teruse bersemangat menulis juga. 



BERTEMU FOUNDER FLP



Siapa sangka akhirnya aku bisa jumpa langsung dengan founder FLP, mbak  HELVY TIANA ROSA. Saat itu aku menghadiri  undangan ke Taman Ismail Marzuki (TIM) karena sempat mengirim novel untuk sayembara Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) tahun tersebut.
Meski sangat singkat karena mbak Helvy keburu pergi usai menyelesaikan tugasnya sebagai juri, tapi kami sempat berfoto dan bisa kurasakan hangat pelukan beliau. Subhanallah. 



DAPAT ENDORSMENT KETUA FLP
Salah satu novelku yang berjudul LELAKI KUTUNGGU LELAKUMU,  alhamdulillah mendapatkan endorsment dari mbak Sinta Yudisia yang notabene jadi ketua FLP juga. Seneng banget rasanya Tengkyu, mbak.
Novel LKL juga masih ada stock-nya ini, bisa langsung teman-teman pesan via 08570159157 ya. Mumpung belum kehabisan J

JUMPA MBAK AFIFAH AFRA, DEDENGKOT FLP
Akhirnya setelah belasan tahun sejak kami sama-sama lulus dari kawah gladi dan sekaligus bergiat di Rohis Undip, Allah mempertemukan kami kembali. Apalagi selama tahun-tahun tersebut kami bertemu lagi di dunia kepenulisan, tapi hanya bisa bertegur sapa via dunia maya aka digital. Sehingga kesempatan ke Solo waktu itu karena menang lomba dan berkesempatan ikut workshopnya mbak Dewi Lestari, sekalian saja malam sebelum hari H kusempatkan berkunjung ke rumah mbak Afra. Dan kami menikmati malam di Solo yang tak pernah tidur.

SHARING DI FLP BATAM


Kemudian yang terbaru dan ter-gress adalah persinggunganku dengan teman-teman FLP Batam. Subhanallah merupakan kebahagiaan tersendiri karena berkesempatan silaturahim dan sharing kepenulisan tentang Chicken Soup Stories di Masjid Raya Batam.

BERKUNJUNG KE BASE CAMP FLP PUSAT
Teman-teman FLP yang umumnya sangat relijius, ramah dan hangat, menggerakkan langkah kakiku untuk berkunjung ke base campnya di Jakarta beberapa bulan lalu. Kebetulan sekali aku sedang dalam perjalanan sharing kepenulisan di Jakarta Bandung Ramadhan itu dari Selasa sampai Jumat itu. Sebenarnya di base camp FLP juga ada acara workshop kepenulisan di hari Sabtunya, tetapi aku sudah harus balik ke kota kecilku karena jadual terima raport-nya anak-anakku. Semoga lain waktu ada masa lebih panjang untuk berinteraksi ya. Aamiin.

FLP bagiku adalah sahabat yang tak pernah lelah bergiat. Terus bekerja meski diam-diam. Bersama mereka ada rasa nyaman dan hangat, juga percaya. Mungkin itu yang disebut cinta. Cinta tanpa syarat.





Post Top Ad