Jatuh cinta bareng Desi,or kritik kesewenang-wenangan dan kedzoliman aparat terhadap rakyat yang dikemas dalam cerita cinta klasik kontroversial, ini yang bisa menjadi alternatif judul resensi atau review Jogja Jelang Senja aka
Kalau diringkas dalam satu kalimat premis, JJS ini bisa berbunyi sebagai berikut:
Kisah Cinta Segitiga dan Beda Agama antara Aktifis Demonstran dan Pekerja Kerajinan Perak serta anak Pejabat Yang Oknum Petinggi Petrus.
Jiaaah, ngeri thoo. Langsung kelihatan konflik dan kompleksitasnya. Ada bau drama percintaannya, sosial politiknya, eksotisme Jogja dan kerajinan peraknya, juga kontroversial cinta beda agama serta keseruan cinta segitiga.
Stat from Mid res. Opening scene lgs menggambarkan konflik utama yg membw kita penasaran gmn awal & kelanjutannya nanti. Baru flashback.
Setiap tokoh yg tadinya diceritakan scr terpisah,ternyata slg bersinggungan satu sama lain tdk sj dlm main plotnya kisah cinta tsb maupun subplot nya aparat & Intel vs aktifis & demonstran. Motif2,kebetulan2, surprise2 agaknya dirancang sedemikian rupa shg inevitable
Pengen tahu di mana tepatnya aku nangis ngguguk saat baca
Kedua mata Aris bengap biru,ujung bibirnya berdarah.kemeja merah.kedua kakinya lemah. Oh Tuhan,Kau berikan kondisi plg buruk bagiku saat..
...harus ketemu orang tua kekasihku. Kau sungguh maha bercanda, batin Aris sblm semuanya mjd gelap
Tapi aku gak suka akhir ceritanya,soalnya gak happy ending
Tidak ada komentar:
Posting Komentar