improving writerpreneurship

Post Top Ad

April 01, 2016

Karya-Karya Zaha Hadid

by , in
Karya-Karya Zaha Hadid

Zaha Hadid merupakan arsitek wanita pertama penerima gelar Royal Institute of British Architects (RIBA) Gold Medal. She is the greatest woman architect at all time until now. It's so very heart breaking ketika kemarin dengar kabar beliau wafat setelah kena serangan jantung. She is so great and inspiring people. 

Pendidikan sebelumnya di jurusan Matematika sebelum ke Arsitektur lah yang mungkin membuat desain-desainnya sedemikian 'gila'. Tak terbayangkan. Bahkan para arsitek pria pun tak banyak yang punya 'keberanian' seperti dirinya. Salut! Banget!

Karya arsitektur Zaha terpatri di London melalui Serpentine Sackler Gallery, Museum Transportasi Glasgow, Skotlandia, dan Opera House di Guangzhou, China.

Ia kuliah di jurusan matematika Universitas Beirut, Lebanon. Setelah itu ia memulai karir arsitekturnya bersama Architectural Association di London. Pada 1979, Zaha membentuk firma arsitektur sendiri dengan nama Zaha Hadid Architects.
Proyek pertama yang ia selesaikan adalah Vitra Fire Station di Weil am Rhein, Jerman.
Berikut beberapa karya Zaha Hadid yang kita cintai dan kagumi.























April 01, 2016

Gaya Fashion Zaha Hadid

by , in
Gaya Fashion Zaha Hadid

Zaha Hadid  arsitek kebanggaan dunia ini lahir di ibu kota Irak, Baghdad. Dia  berkuliah di Beirut, Lebanon, untuk belajar matematika, sebelum menekuni bidang arsitektur di London.
Pada 1979 ia mendirikan perusahaan Zaha Hadid Architects.
Proyek besar pertamanya adalah menggarap kantor pemadam kebakaran Vitra di Weil am Rhein, Jerman.
Karya-karya Hadid yang dikenal dengan lekukan dan sentuhan geometrik yang modern, mengantarkannya menjadi wanita pertama yang menerima medali emas dari asosiasi arsitek Inggris.
Hadid memiliki kantor di London dan menangani proyek-proyek besar, di antaranya Gedung Opera Guangzhou di Cina dan arena renang di kompleks Stadion Olimpiade London.
Selain itu ia juga menggarap sejumlah gedung di Hong Kong, Azerbaijan, dan Jerman.
Hadid yang lahir di Irak ini terkena sakit bronchitis pekan ini dan mengalami serangan jantung ketika menjalani perawatan di Miami, Amerika Serikat. Innaa lillahi wa innaa ilaihi roojiuun. 
Sedih banget ya.
Arsitek wanita hebat ini selain karyanya keren banget, orangnya juga nyentrik, fashionable banget. Seolah gaya arsitekturnya itu sudah mendarah daging banget sampai ke fashion-fashionnya juga. Ini beberapa di antaranya. 
































Maret 31, 2016

Cara Menulis Esai Yang Menarik

by , in
Cara Menulis Esai Yang Menarik



Yang sebenarnya saya juga masih belajar. Bagaimana sih cara menulis esai yang menarik. Suka terkagum-kagum kalau lihat artikel atau postingan orang. Nah, ini ada beberapa tips yang saya comot buat kita baca dan praktikkan sama-sama. Yuk!

Untuk membuat sebuah esai yang berkualitas, diperlukan kemampuan dasar menulis dan latihan yang terus menerus. Pada dasarnya, sebuah esai terbagi dalam tiga bagian: pendahuluan, tubuh esai, dan penutup. Pendahuluan berupa paragraf yang memperkenalkan topik yang akan dikemukakan, berikut tesisnya. Tubuh esai terdiri atas beberapa paragraf (antara dua hingga lima paragraf, tergantung gagasan yang dikembangkan penulis). Penutup esai berupa paragraf kesimpulan. Berikut adalah 10 langkah mudah dalam menulis sebuah esai.

Langkap 1: Memilih Topik
Bila topik telah ditentukan, Anda mungkin tidak lagi memiliki kebebasan untuk memilih. Namun demikian, bukan berarti Anda siap untuk menuju langkah berikutnya. Pikirkan terlebih dahulu tipe naskah yang akan Anda tulis. Apakah berupa tinjauan umum, atau analisis topik secara khusus? Jika hanya merupakan tinjauan umum, Anda dapat langsung menuju ke langkah berikutnya. Tapi bila Anda ingin melakukan analisis khusus, topik Anda harus benar-benar spesifik. Jika topik masih terlalu umum, Anda dapat mempersempit topik. 

Bila topik belum ditentukan, tugas Anda jauh lebih berat. Di sisi lain, sebenarnya Anda memiliki kebebasan memilih topik yang Anda sukai, sehingga bisa membuat esai Anda jauh lebih kuat dan berkarakter.

Langkah 2: Menentukan Tujuan
Tentukan terlebih dahulu tujuan esai yang akan Anda tulis. Apakah esai Anda bertujuan untuk meyakinkan orang agar mempercayai apa yang Anda sampaikan, menjelaskan bagaimana melakukan hal-hal tertentu, menjelaskan kepada pembaca tentang suatu peristiwa, seseorang, ide, tempat atau sesuatu? Apapun topik yang Anda pilih harus sesuai dengan tujuannya.

Langkah 3: Menyampaikan Gagasan
Jika Anda telah menetapkan tujuan esai, tuliskan beberapa gagasan yang menarik minat anda. Semakin banyak gagasan yang Anda tulis, akan semakin baik. Jika Anda memiliki masalah dalam menemukan dan merumuskan gagasan, coba lihat di sekeliling Anda. Adakah hal-hal yang menarik di sekitar Anda? Pikirkan hidup Anda, dan tanyakan diri sendiri apa yang akan Anda lakukan bila mengalami suatu peristiwa atau kejadian yang berkaitan dengan topik yang Anda tulis? Mungkin ada beberapa yang menarik untuk dijadikan gagasan. Jangan mengevaluasi gagasan-gagasan tersebut sebelum Anda merasa tuntas menyampaikannya, tuliskan saja segala sesuatu yang terlintas di kepala. 

Langkah 4: Mengevaluasi Gagasan Potensial
Jika telah ada beberapa gagasan yang pantas, pertimbangkan masing-masing gagasan tersebut. Jika tujuannya adalah menjelaskan topik, Anda harus mengerti benar tentang topik yang dimaksud. Jika tujuannya meyakinkan, maka topik tersebut harus benar-benar menggairahkan. Yang paling penting, berapa banyak gagasan yang Anda miliki untuk topik yang ditulis. Sebelum meneruskan ke langkah berikutnya, lihat sekali lagi bentuk naskah yang Anda tulis. Sama halnya dengan kasus saat Anda menentukan topik, Anda perlu memikirkan bentuk naskah yang Anda tulis.

Langkah 5: Membuat Outline (Kerangka Esai)
Tujuan dari pembuatan outline adalah meletakkan gagasan-gagasan tentang topik dalam sebuah format yang terorganisir. Siapkan selembar kertas dan mulailah dengan menulis topik di bagian atas. Tuliskan angka romawi I, II, III di sebelah kiri kertas dengan jarak yang cukup lebar di antaranya. Tuliskan garis besar gagasan  tentang topik yang Anda maksud. Jika Anda mencoba meyakinkan, berikan argumentasi terbaik. Jika anda menjelaskan satu proses, tuliskan langkah-langkahnya sehingga dapat dipahami pembaca. Jika Anda mencoba menginformasikan sesuatu, jelaskan kategori utama dari informasi tersebut. Pada masing-masing romawi, tuliskan A, B, dan C menurun di sis kiri kertas tersebut. Tuliskan fakta atau informasi yang mendukung gagasan utama.

Langkah 6: Menulis Tesis
Tesis adalah pernyataaan yang dirumuskan dalam kalimat pernyataan yang memuat gagasan utama esai. Pernyataan tesis mencerminkan isi esai dan poin-poin penting yang akan disampaikan oleh pengarangnya. Anda telah menentukan topik esai, sekarang Anda harus melihat kembali outline yang telah Anda buat dan memutuskan poin penting apa yang akan Anda sampaikan. Pernyataan tesis terdiri dari dua bagian:
Bagian pertama menyatakan topik. Contoh: Budaya Indonesia atau Korupsi di Indonesia
Bagian kedua menyatakan gagasan utama dari esai anda. Contoh: memiliki kekayaan yang luar biasa, memerlukan waktu yang panjang untuk memberantasnya, dst.

Langkah 7: Menulis Tubuh Esai
Bagian ini merupakan bagian paling menyenangkan dari penulisan sebuah esai. Anda dapat menjelaskan, menggambarkan, dan memberikan argumentasi dengan lengkap untuk topik yang telah Anda tentukan. Setiap gagasan penting yang Anda tulis pada outline akan menjadi satu paragraf dari tubuh esai anda. Masing-masing paragraf memiliki struktur yang serupa. Mulailah dengan menulis ide utama Anda dalam bentuk kalimat. Kemudian tulis dan uraikan gagasan yang mendukung ide tersebut, namun sisakan empat sampai lima baris. Pada setiap gagasan, tuliskan perluasan dari gagasan tersebut. Elaborasi ini dapat berupa deskripsi atau penjelasan atau pembahasan. Bila perlu, Anda dapat menggunakan kalimat kesimpulan pada masing-masing paragraf. Setelah menuliskan tubuh tesis, Anda hanya tinggal menuliskan dua paragraf: pendahuluan dan kesimpulan.

Langkah 8: Menulis Paragraf Pendahuluan
Mulailah dengan menarik perhatian pembaca. Awali paragraph pendahuluan dengan suatu informasi nyata dan terpercaya. Informasi ini tidak perlu benar-benar baru, namun bisa menjadi ilustrasi atas gagasan yang Anda sampaikan. Anda juga bisa mulai dengan anekdot, yaitu suatu cerita yang menggambarkan persoalan yang Anda maksud. Berhati-hatilah dalam membuat anekdot. Meski anekdot ini efektif untuk membangun ketertarikan pembaca, Anda harus menggunakannya dengan tepat dan hati-hati. Cara lain adalah menggunakan dialog dalam dua atau tiga kalimat antara beberapa pembicara untuk menyampaikan topik Anda. Tambahkan satu atau dua kalimat yang dapat mengarahkan pembaca pada pernyataan tesis Anda. Tutup paragraf dengan pernyataan tesis. 

Langkah 9: Menulis Kesimpulan
Kesimpulan merupakan rangkuman dari poin-poin yang telah Anda kemukakan dan memberikan perspektif akhir kepada pembaca. Tuliskan dalam tiga atau empat kalimat (namun jangan menulis ulang sama persis seperti dalam tubuh esai) yang menggambarkan pendapat dan perasaan Anda tentang topik yang dibahas. Anda dapat menggunakan anekdot untuk menutup esai.

Langkah 10: Memberikan Sentuhan Akhir
Teliti urutan paragraf mana yang paling kuat. Letakkan paragraf terkuat pada urutan pertama, dan paragraf terlemah di tengah. Namun, urutan tersebut harus masuk akal. Jika esai Anda menjelaskan suatu proses, Anda harus bertahan pada urutan yang Anda buat. Teliti format penulisan seperti margin, spasi, nama, tanggal, dan sebagainya. Anda dapat merevisi esai dengan memperkuat poin yang lemah. Baca kembali esai Anda. Apakah masuk akal? Tinggalkan dulu esai Anda dalam beberapa jam, kemudian baca kembali. Apakah masih masuk akal? Apakah kalimat satu dengan yang lain mengalir dengan halus dan lancar? Bila tidak, tambahkan beberapa kata dan frase untuk menghubungkannya. Atau tambahkan satu kalimat yang berkaitan dengan kalimat sebelumnya.Teliti kembali penulisan dan tata bahasa Anda.


sumber: http://www.menulisesai.com/2013/01/10-langkah-mudah-membuat-esai.html 
Maret 31, 2016

PERAHU BLARAK UNTUK KELILING DUNIA

by , in
PERAHU BLARAK UNTUK KELILING DUNIA


            
Di samping rumahku ada sepetak halaman yang menjadi tempat favoritku di masa kecil. Karena aku bisa memanjat pohon mangga dan bertengger lama-lama di sana. Di atasnya aku menggambar apa saja yang aku lihat. Orang–orang yang berjalan di alun-alun depan rumahku, atau para bocah dan pemuda yang bermain bola disana. Dari atas pohon mangga ini pula,aku kadang mengintip film yang diputar di layer tancap yang hanya diputar untuk satu musim dalam setahun sekali, di grebeg besar. Dan kebetulan lokasinya di taman parkir di sebelah rumahku.
            Di samping pohon mangga dan tanaman bunga, di sini juga ada sebuah pohon kelapa hibrida. Pohonnya tidak terlalu tinggi seperti umumnya pohon kelapa, sehingga aku bisa dengan mudah menarik dan mengambil daun kelapa maupun batang kelapanya yang sudah tua atau biasa disebut  blarak . Yang selalu aku ingat dan tak terlupakan olehku adalah bermain di atas selembar bagian batang  kelapa atau yang disebut dengan blarak. Ukurannya yang besar, panjang dan lebar, menjadikan  aku dan adikku laki-laki dapat menaikinya seolah–olah kami menaiki perahu. Ada– ada saja peran yang kami mainkan di atas ‘perahu’ tersebut. Kadang kami berperan seolah menjadi nelayan dan memancing ikan-ikan yang kami buat dari dedaunan. Kadang kala aku menggunakan blarak sendiri, dan adikku menggunakan blarak yang lain. kadangkala kami menumpang dalam satu blarak besar. Sedangkan daun kelapanya kami gunakan sebagai dayung.
Bagai bajak laut dan putri  yang diculik pernah pula kami lakoni. Senang sekali bermain pura-pura, bermain peran. Kadangkala kami seperti  pencari mutiara dengan mengumpulkan biji-biji  buah kelapa yang berwarna kuning putih cerah.
‘Hei…kita dapat banyak mutiara. Lihat!.” teriakku.
“Ayo …kita kumpulkan!” adikl laki-lakiku satu-satunya menyahut.
Kami mengumpulkan semua mutiara itu dalam wadah batok kelapa dan menghitungnya bersama-sama.
“Satu..dua..tiga..empat…”
Secara tidak sadar ternyata kami bermain tapi sambil belajar matematika. Kami mengelompokkannya sepuluh– sepuluh.  Lalu menyimpannya dalam perahu kami yang terbuat dari daun kelapa itu. Seru sekali karena kami yang masih kecil, aku  masih duduk di  TK besar  dan adikku di TK kecil, kemudian berkhayal dan bermimpi keliling dunia.
“Aku akan ke Australia,” ujarku
“Aku akan ke Amerika,” adikku tak mau kalah.
“Ke Afrika!”
“Ke Singapura!”
“Kita akan keliling dunia!”
Bahkan mimpi- mimpi kami itu sampai sekarang menjadi seloroh di antara kami. Karena jangankan keliling dunia Negara luar yang kami kunjungi baru SaudiArabia waktu kami naik haji bersama beberapatahun lalu. Subhanallah Walhamdulillah, itu saja merupakan anugerah dan karunia yang sangat kami syukuri. Namun bagaimanapun, cita-cita sekolah ataupun melakukan perjalanan keluar negeri sampai dengan keliling dunia masih merupakan impian kami.
            Masih dengan blarak yang itu, aku kadang berpose seperti seorang Cleopatra yang sedang menaiki perahu kerajaan menyusuri sungai Nil.
Kami menciptakan alur cerita drama kami sendiri dengan gaya bahasa kami sendiri.
            Kadangkala pamanku yang rumahnya dekat dengan rumah kami datang dan membuatkan kami mainan senapan  dari tangkai pohon pisang yang ada di halaman belakang rumah kami. Daun pisangnya di hilangkan sehingga tinggal tangkainya kemudian dipisau diagonal diagonal sepanjang sisinya dengan jarak tertentu. Pada waktu dikibaskan berbunyilah tangkai itu mirip dengan suara senapan. Plethak plethak ! Ramai sekali dan kami menikmati selama pembuatannya dan juga permainan perang-perangan memakai senapan buatan itu.         Lagi- lagi blarak perahu kami gunakan juga sebagai kendaraan kami dalam berperang ini. Adikku menggunakan batok kelapa sebagai penutup  kepalanya layaknya seorang pejuang kemerdekaan di tahun empat lima.
            “Dar! Duar!”
            Pamanku  mengarahkan senapannya kepada kami berdua yang beraksi di atas perahu blarak kebanggaan kami.
“Duar! Dar!” Plethak ! Plethak!
Aku dan adikku bekerjasama membalas serangan paman.
            “Awas…..perahunya bocor kena tembakan senapan!” pamanku meneriaki. Dia seolah-olah jadi tentara Belanda yang menyerang kami.
Aku dan adikku action, perahu blarak yang kami tumpangi kami gerak-gerakkan sendiri seolah oleng karena bocor.

“Awas…perahunya hampir tenggelam. Sebaiknya kita meloncat!” aku memberi aba-aba.
Adikku dan aku pura –pura meloncat ke air, yang kami buat dengan menggunakan sabut kelapa yang kami serakkan ke mana–mana di sekitar perahu blarak kami.
Sampai sekarang kami masih suka tertawa dan tersenyum geli jika mengingat ;permainan yang menyenangkan ini. Betapa  imajinasi kami berkembang liar hanya dengan benda – benda yang terbatas dan apa adanya saja.
            

Post Top Ad