improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Lelaki. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Lelaki. Tampilkan semua postingan
Juli 02, 2016

Cover Baru Novel Lelaki Pertama

by , in
Cover Baru Novel Lelaki Pertama



Setelah kemarin sharing kepenulisan di Bandung bersama narsum lain dari Bitread, akhirnya cover novelku ini diperbarui. Yeay!


Berikut beberapa petikan/teaser dalam novelnya, cekidot :

·

tiap kali melihat kamu,aku merasa melht diriku sendiri.bhkn sampai stlh belasan tahun tak bersama lagi #LelakiPertama
 
Aku menuliskannya sbg tanda bhw kt pernah ada&mengada.Memulainya dari akhir yg bahagia sblm membangkitkan memori yg plg luka #LelakiPertama
menyalahkn sy?Tuhan mengkaruniai kemampuan jth cinta berkali2 mgkn utk menjaga kewarasan &agar sy tdk kehilangan semangat hdp #LelakiPertama
Ku d sini skrg.Jgn lari2 lagi.Kt sdh tdk ckp bodoh utk baca tandaNya.If u're not mine then why does your heart return my call #LelakiPertama
Kita ini jengki,slalu,dr dulu.Ujung atapmu d atas ujung atapku.jendela kita tidak sejajar.Komposisi tdk simetris.Tp indah #LelakiPertama
Mmg dibthkn takikan utk m'buat kita bersatu dg kuat.&takikan tak bs ada tanpa melukai.Bisa gunakan baut,tp juga bth melubangi #LelakiPertama
Bhkn bulan pun malu mengurai kisah kt.tak sanggup,tak berani.sedemikian indah,shg semesta menyimpan rahasia itu utk kita saja #LelakiPertama
Kalimat pertama dtg dr kejujuran.Marah dtg dr ketdkpuasan.Doktrin2 #LelakiPertama itu trus dipelukny bersama tedybear cklt yg dibw ke mana2
Kesetiaan itu dibgn.Tdk dtg dr langit.Utk apa menimbun sekian nama.Apa yg sdg kau coba buktikan,May.Kapal ini hy bth 1nakhoda #LelakiPertama
Apa ia d sorga msh berkenan menerimaku jk mlh bersamamu kulalui hari?smtr kt tak jua mgkn bersatu krn tlah ada yg mdampingimu #LelakiPertama
Bersalah&rasa bersalah tdk sama.Jgn biarkan keduanya berkelindan,menenggelamkan kecemerlanganmu sementara jalanmu msh panjang #LelakiPertama
Knapa kau titip pd ke2 shbtku u/menjagaku.knapa tak kau jaga sendiri hatiku yg luruh,runtuh.oleh kesembronoanku sndri&ketdksbrnmu lagi #LP
aku yg melukaimu namun aku yg perih&remuk krn luka itu.jk sj waktu bisa diputar kembali&kesalahan masa lalu bisa dihindari. #LelakiPertama
aku rindu slg berbagi cerita mimpi denganmu. saling mengingatkan untuk saling mendoakan.Rindu kemarahan2mu&celaan2mu yg indah #LelakiPertama
ingin bercerita mimpi yg kau bagikan waktu itu,tapi aku lupa.Aku malu bertanya.&Lagi memangnya kau ingat apa yg kau bagikan waktu itu? #LP
Bukan dosa yg manis,itu cinta. Bukan cinta yg salah,itu dosa. Kita, dosa&cinta berkelindan tak habis2.
·  Tapi sudah diputuskannya, seorang gadis yang berkali–kali mematahkan hatinya krn bermain api dengan pria lain hrs dilupakan. #LelakiPertama
Mungkinkah jalan takdir tertukar jika mereka pernah bertemu sebelumnya? Atau memang jalan takdir tak pernah tertukar? #LelakiPertama
Inti dlm hbgn adl pkrn positif&rendah hati,mk smua bisa dipahami.Slama semua dpt dimengerti,mk enteng dilalui #LelakiPertama


Bisa dibeli di http://www.bitread.co.id/book_module/book/view/248/lelaki_pertama

Ikuti twitternya juga ya : https://twitter.com/LelakiPertama
Januari 25, 2016

Review Novel Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku

by , in
Review Novel Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku




Nemu review novel terbitan Divapress ini di blog pembaca, jadi kita bagikan di sini ya.
ditulis oleh Dini. terima kasih Dini, semoga sukses selalu juga untukmu :)

Penulis: Dian Nafi
Penerbit: DIVA Press
Jumlah Halaman: 208 halaman
Cetakan Pertama: Mei 2013

Aku baru saja selesai membaca bukunya mba Dian Nafi "Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku...: Kenapa Kau Menikamku, Sayang?!" Meskipun agak telat karena novel ini  terbit Mei 2013 silam. Yah, namanya juga baru nemu di Perpustakaan Kota. Termasuk buku baru di sini, hehehe...

Novel ini bercerita tentang Ratri, seorang Ibu Rumah Tangga muda. Ia baru saja lulus SMA saat menikah. Setelah aku hitung-hitung usianya sekitar 33 tahun, mengetahui usia pernikahannya saja hampir 15 tahun.

Ratri seorang wanita Jawa dengan kekhasan sifat lembut dan nrimonya itu suatu saat terluluhlantakkan hatinya demi mendengar kabar bahwa suaminya, Mas Ir yang polos itu, berselingkuh. Dia dibalas perselingkuhan sang Suami setelah pengorbanannya yang telah begitu besar selama lima belas tahun pernikahan.
Siapa yang bisa tenang dengan keadaan sepertiku? Susah payah merawat anak-anaknya, rumahnya, ayahnya, ibunya, keluarga besarnya yang dari luar tampak terhormat tetapi sebenarnya kacau. Sedemikian besar pengorbananku, dan inikah balasannya?!
**aku membayangkan betapa menderitanya sosok Ratri ini**

Padahal suaminya adalah sosok lelaki yang baik, dididik dengan ajaran agama yang cukup, berpendidikan, dan sukses dalam karir. Sosok lelaki yang tidak neko-neko, bahkan sangat tak berpengalaman dengan perempuan. Lalu bagaimanakah lelaki polos itu bisa berselingkuh?

Aku setuju kalau waktu itu dia memang sedang apes. Apes yang didapat karena rasa kasihannya. Atau mungkin karena kebodohannya, seperti kata-kata Ratri saat dia sedang berada di puncak amarahnya. Ya, aku juga setuju kalau dia memang bodoh. Lagipula kucing mana yang tak akan memakan ikan yang dengan sengaja disediakan? Ini lagi-lagi katanya Ratri, hehehe...

Saat Ratri baru saja mengetahui kelakuan suaminya, saat-saat dia sedang mengamuk membadai pada suaminya yang menciut itu, di sanalah justru aku membaca dengan tertawa-tawa, geli. Kupikir aku akan bisa merasakan apa yang Ratri rasakan saat itu. Tapi dia justru sukses membuatku tertawa. Adegan itu sangat lucu.
"Kenapa tidak kau usir saja? Kasih uang dan suruh dia pergi. Beres!" Belum lagi pesakitan di depanku menjawab, telah kuberondong dengan pertanyaan dan tuduhan-tuduhan berikutnya.
"Dia mengaku kemalaman dan kehabisan uang. Tidak punya tempat tinggal karena terusir dari rumah kos yang belum dibayar." Lelaki pengkhianat itu kembali bicara.
"Lha, memangnya kamu Dinas Sosial?" Kata sapaan "mas" entah ke mana, hilang ditelan kemarahanku yang memuncak.
"Dia meminta diizinkan menginap semalam saja."
"Tapi kamu kan laki-laki!" sahutku, cepat dan pedas.
Dia terdiam lagi. Berpikir keras, kurasa.
Memang, laki-laki yang tergoda perempuan hampir pasti sudah tidak punya otak lagi. 
Hahaha... Itu salah satu yang bikin aku ngakak. Ada di Bab 7: Mengguntur halaman 75. Aku bisa membayangkan betapa bersemangatnya Ratri yang biasanya lemah lembut itu memuntahkan lahar panas dari mulutnya. Kasihan juga mas Ir itu, hehe...

 Aku sempat mengira novel ini akan happy ending. Sempat di-PHP-in saat membaca kalau mas Ir itu tiba-tiba senang berdendang, lagunya Jason Mraz "I Won't Give Up." Si mas Ir sedikit berubah dari lelaki kaku dan pendiam menjadi lelaki menampakkan kesungguhan cintanya pada sang Istri terang-terangan. Kukira keduanya bakalan menyadari bahwa mereka memang saling mencintai beneran, bukan lagi bersama karena dulunya dijodohkan, tapi benar-benar cinta! Tapiiiii.... ternyata lumayan menggantung, bahkan siap-siap untuk penderitaan selanjutnya: Ratri tertular penyakit kelamin dari suaminya yang sudah selingkuh itu. Ampun deh, kasian amat yaaa...

Tapi itu mungkin hanya pandangan orang awam sepertiku saja. Inilah sisi menarik dari dunia tulis-menulis yang belum kuketahui. Penulis adalah Tuhan bagi tulisannya. Ia berhak membuatnya begini dan begitu. Dan mungkin aku ini masih terlalu idealis, maunya akhir yang bahagia saja, hehehe...

Tema Rumah Tangga dan Perselingkuhan seperti ini selalu menarik. Karena realitanya juga tak selalu bahagia, jadi bijak juga mba Dian Nafi menyuguhkan realita ini juga ke dalam tulisannya. Biar kita-kita para pembaca apalagi yang masih single, bisa lebih berhati-hati nantinya. Daaaan... Peringatan juga nih buat para Istri dan calon Istri, bahwa pasangan kita itu bukan sepenuhnya milik kita. Selayaknya anak dan segala sesuatu yang ada di muka bumi ini, pasangan juga hanya titipan Tuhan. Dia bisa diambil kapan saja, bisa membuat kesalahan-kesalahan yang membuatmu tak habis pikir, maka karenanya serahkan saja dia pada Tuhan. Dan pada Tuhanlah seharusnya cinta yang paling purna kita persembahkan...

Tiga Bintang deh buat Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku... Sukses dan terus berkarya, mba Dian Nafi ^_^

sumber : http://asyiknya-menulis.blogspot.co.id/2014/10/pendapatku-tentang-novel-ayah-lelaki.html
November 05, 2015

Lelaki, Kutunggu Lelakumu

by , in
Lelaki, Kutunggu Lelakumu



            Cinta datang pada setiap hati dengan cara yang sangat indah. Sesuatu yang kadang tak pernah mampu dinalar oleh kemanusiawian kita. Menyapa dalam rasa, mengetuk dalam bahasa yang  dimengerti oleh para perindu. Hanya saja tak semua hati memiliki keberanian yang cukup untuk mengungkapkan segenap anugerah itu. Seperti halnya Indra yang memilih untuk terpaku pada rasa yang dibingkai dalam impian-impian indahnya seorang diri. Kehadiran Mayana dalam segala pesona sempat menawannya pada sebuah titik balik, walau kemudian menguap untuk menyeretnya pada masa yang dia relakan menghilang begitu saja. Ia percaya apa yang telah disiapkan untuknya akan datang dalam sebuah kepastian.
            Esti dan Agung merasa perlu untuk mendekatkan keduanya. Mereka paham bagaimana Indra memperlakukan perasaannya sendiri. Dilema menyeruak ketika Arif juga menaruh rasa yang sama kepada Mayana. Sikap terbuka dan tangguh yang ada dalam diri Arif membuatnya memilih untuk melepaskan perasaan itu demi Indra. Sayang, semua menjadi sia-sia ketika Indra meninggalkan tanah air demi mengejar masa depan yang dipercayainya.
            Jarak bukan fatamorgana, masa juga bukan pedang yang merajam. Pergulatan kisah membuat Indra dan Mayana sekali lagi terdampar dalam dimensi waktu, walau pada kepingan detik yang tak lagi sama. Kepedulian menyatukan mereka atas nama cinta pada sesama. Perpisahan yang tak terelakkan pada akhirnya menjadi sebuah catatan panjang yang mengantarkan keduanya pada sebuah proses pendewasaan diri.
            Geliat ragu belum juga meninggalkan Indra. Sesaat rasanya berada pada pusaran yang pasti namun kemudian luruh pada tanya yang tak pernah terjawab. Lelah tak terelakkan, Mayana tunduk dalam bungkam. Membisu, keduanya berdansa dengan hatinya masing-masing. Kepergian orang-orang tercinta dari sisi keduanya, tetap saja belum mampu menggugah makna betapa kejujuran akan rasa menjadi hal penting. Saling bersikukuh bahwa cinta cukup dalam diam. Bahwa rasa cukup karena peka saja. Bahwa hati cukup dengan bahasa yang ia mengerti. Mereka tak sadar bahwa untuk sesuatu hal adakalanya butuh sebentuk ketegasan.
            Akankah Indra dan Mayana bertemu pada titian rasa terindah ? Atau segalanya justru sirna bersama kebisuan rasa.

Endorsement :

"Cinta selalu punya makna lebih. Tidak pernah membosankan untuk dinikmati. Cinta dalam novel kali ini bernuansa lain : sudut pandang baru, humor segar, juga hati yang merana. Lihatlah bagaimana tokoh cerita ini, Mayana, beranggapan bahwa mungkinkah lelaki sesungguhnya menunggu wanita mendatangi mereka, sebab para lelaki terlalu apatis dalam memulai kisah cinta?"
(Sinta Yudisia II - pegiat FLP, penulis, novelis)

"Jika anda setuju lelaki tidak sekedar bagian dari isi dunia atau pewarna setiap cerita cinta.... maka bacalah novel karya dua novelis wanita ini! temukan inspirasi dan hikmah terdalam dari seorang LELAKI dengan segala frasa indahnya ! bagus"
(Riyanto El-Harits, Novelis)


Judul : LELAKI : Kutunggu Lelakumu
Penulis: Dian Nafi dan Endang Ssn
Penerbit : Hasfa Publisher
ISBN : 978-602-7693-04-3
172 hal


bisa dibeli online. silakan  sms/wa 085701591957

November 05, 2015

Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku

by , in
Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku



Judul : Ayah, Lelaki Itu Mengkhianatiku
Penulis : Dian Nafi
Penerbit : Diva-Press Full

Siapa yang bisa tenang dengan keadaan sepertiku? Susah payah merawat anak-anaknya, rumahnya, ayahnya, keluarga besarnya yang dari luar tampaknya terhormat tetapi sebenarnya kacau. Sedemikian besar pengorbananku, tapi inikah balasannya?
**
Ratri yang telah mengabdikan hidupnya untuk keluarga sang suami harus menerima kenyataan pahit ketika seorang wanita mengaku hamil karena telah berhubungan terlalu jauh dengan suaminya. Hancur hati Ratri mendengar itu. Segala pengorbanannya terasa sia-sia. Namun tak ada yang peduli pada luka yang tergores di hati Ratri. Keluarga besarnya seolah hanya peduli terhadap nama baiknya sebagai keluarga terhormat di masyarakat. Sebuah kisah yang mengajarkan arti kesetiaan, pengorbanan dan kesabaran dalam sebuah hubungan. Begitu menyentuh dan mengharukan. 

Selamat Membaca  

Post Top Ad