Menjadi Nasabah Bijak dan Cerdas Cyber Security
Aku ingat pertama kali membuka rekening Bank Rakyat Indonesia alias BRI ketika sekolah yang aku dirikan hendak mendapat bantuan hibah dari pemerintah. Aku pergi ke kantor cabang bri terdekat syarat-syarat untuk mendapatkan hibah adalah akun BRI atas nama yayasan bukan atas nama perorangan.
Oleh karena itu kemudian kami Para pengurus sekolah membuat yayasan ke notaris dan mendapatkan legal dokumen yang dibutuhkan untuk membuat akun bank demi persyaratan mendapat hibah.
Memang prosesnya membutuhkan waktu yang agak lama dan melalui penelitian serta pengecekan dokumen yang tertib administrasi. tetapi karyawan dan petugas Bank Rakyat Indonesia cukup membantu kami dalam proses pembuatan rekening BRI maupun saat mengurus dan melengkapi dokumen-dokumen yang disyaratkan.
Alhamdulillah semuanya berjalan lancar dan akhirnya kami mendapatkan bantuan sebesar 25 juta yang ditransfer ke rekening BRI tersebut. Kami juga mendapatkan kemudahan dan kelancaran dalam proses pencairan dana hibah tersebut lewat rekening BRI titik selanjutnya dana hibah itu kami belikan berbagai sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk operasional sekolah kami. Alhamdulillah penggunaan dana hibah sesuai dengan rencana dan sudah kami laporkan kembali kepada pemberi dana hibah tersebut titik Masya Allah Alhamdulillah BRI menjadi salah satu wasilah dalam kami memberikan pelayanan bagi anak didik kami melalui kelengkapan sarana dan prasarana yang mereka butuhkan.
Beberapa saudaraku yang lain juga memiliki rekening Bank Rakyat Indonesia sebagian mereka menggunakannya sebagai bank penerima gaji tiap bulannya.
sebagian lagi mereka menggunakan BRI karena membutuhkan transaksi dengan para pedagang kecil atau petani di kampung-kampung. Sebab ada banyak cabang BRI di daerah-daerah bahkan tempat-tempat yang jauh. Sehingga ketika para petani dan peladang tersebut membutuhkan dana saudaraku yang merupakan investor ini tinggal mentransfer ke mereka kemudian jika hasil sirkah atau kerjasama perdagangan dan pertanian ini berhasil sebagian hasil sering usahanya ditransfer ke rekening saudaraku.
Ada juga beberapa saudaraku yang sudah berumur lebih memilih pergi ke kantor cabang daripada harus bertransaksi lewat anjungan tunai Mandiri atau ATM tidak bisa kita pungkiri bahwa demi keamanan mereka, para nasabah ini memilih jalur konvensional. Karena transaksi di kantor cabang kelihatan lebih bisa dilacak kebenaran penerima maupun pengirim transfer uang.
Memang sebagai nasabah bank kita harus cerdas dan pintar serta bijak dalam berbagai transaksi. Tak jarang beberapa pengguna BRI mendapatkan kiriman SMS atau WA yang mengecoh dan bermaksud menipu mereka. Sehingga sebagai nasabah yang baik kita harus berhati-hati terhadap kiriman pesan lewat SMS atau WA maupun telepon langsung.
Demi menjaga keamanan di era digital yang tanpa batas ini, lebih baik kita tidak membagikan informasi-informasi pribadi. Seperti tempat tanggal lahir, nama orang tua, nama anak-anak apalagi OTP yang merupakan kode rahasia yang harus kita simpan sendiri.
Di samping itu, akan lebih baik lagi jika kita menggunakan autentifikasi dua faktor untuk melindungi akun-akun sosial media kita. Apalagi pada zaman deskripsi ini, semakin banyak orang-orang jahat dan hacker yang melakukan apa saja demi membobol rekening kita.
Tak jarang kita mendengar ada juga orang-orang yang kebobolan rekeningnya karena berada di bawah hipnotis penipu yang menelpon. Oleh sebab itu penting juga agar kita selalu waspada dan berada dalam kesadaran penuh nasabah yang bijak tidak akan terkecoh oleh berbagai bujukan dan rayuan serta penawaran-penawaran fantastis dari para penipu. Mereka menggunakan dan memanfaatkan exciting serta membajak amigdala orang-orang dengan mempermainkan emosinya.
Nasabah yang bijak tentu saja membekali diri dengan pengetahuan, meluaskan wawasan dan insightnya, mempertajam logika, melakukan kroscek alias mengecek kembali informasi yang diterima kepada pihak-pihak yang kredibel alias bisa dipercaya. Tentu saja ada juga orang-orang yang membekali diri dengan wirid dzikir dan doa-doa agar terhindar dari hipnotis bujuk rayu dan penipuan orang-orang jahat.
Di era digital dan disrupsi ini kita harus juga membekali diri dengan soft skill serta hard skill seperti penguasaan teknologi dan aplikasi yang terkait dengan cyber security atau keamanan internet. Dengan demikian kita bisa menjadi penyuluh digital yang handal.
Semoga kita terhindar dari kejahatan di ruang internet penipuan orang-orang jahat dan cyber Criminal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar