improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label nahdlatul ulama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label nahdlatul ulama. Tampilkan semua postingan
April 03, 2017

Dzikir Bersama Di Alun-Alun Masjid Agung Demak

by , in
Dzikir Bersama Di Alun-Alun Masjid Agung Demak


 Peringatan harlah Muslimat ini sekaligus merayakan Harlah NU dan Hari Jadi Kota Demak. Digelar di alun-alun Ahad pagi, sempat terjadi insiden suara speaker Masjid Agung Demak yang lagi hajatan rutin Minggu Awal tumpang tindih dengan suara speaker acara Dzikir Bersama ini.

Alhamdulillah setelah aku cuitkan di twitter, eh speaker masjid kemudian dimatikan. Ahaha...ngepasi aja sik yaaaa...


Meski sebagai  katib syuriyah lebih tinggi drpd tanfidziyah, tapi yai Yahya Cholil Staquf endhiko dhawuh dg yai Said Aqil Sirodj yang  tanfidziyah. Sehingga beliau datang mewakili Yai Said yang tidak bisa rawuh hari ini.



Yai Staquf membuka tausiyahnya siang itu dengan mengutip pesan dari Habib zein Bin Smith : dzikr itu penting. Siapa yg tdk berdzikr, tdk punya dzakr,keberanian. Sebab tdk py husnudzdzon pd Allah

Yg paling disukai Allah adlh mrk yg berani dan yg loma /suka berderma. Krn mrk pasti husnudzdzon pd Allah.

Dzikr bukan sekedar ingat. Tapi wirid, alias hrs ada yg mulang, ngajarin. Dzikr saja tdk cukup.

Spt dua org pengantin dlm kamar cuma bercumbu, tdk polah2, ya nggak jd anak. Krn itu perlu polah2,ikhtiar.Hbs dzikr, trus polahh

Polah juga tdk hy sekedar polah. Hrs sesuai tujuan. Muslimat ya sesuai tujuan Nahdlatul Ulama. 1/ciptakn kemaslahatan masyarakat

2/memajukan bangsa 3/meninggikan martabat bangsa, umat, manusia. Rahmat bagi semesta alam. Sbgmn dlm alquran -

Nahdlah itu bangkit. Krn ada butuh/keperluan. Ulama itu bangkit karena apa? Dawuhnya kyai hasyim asy'ari lishtihlahi Indonesia

Bangkit utk membangun Indonesia. Kalau utk ngajar ngaji, dakwah, merawat tetangga dll tdk perlu NU. Tapi utk bangun bgs butuh.

organisasi yg besar dan kuat. Utk itulah ada NU. Ada 11 huruf & 6 suku kata dlm Nahdlatul Ulama. Lambang 17. Simbol tali=8

NU tak bisa pisah dr Indonesia. Kita ikut memiliki republik ini. Yg mendirikan adlh mbah2 kita, yai wahab hasbullah dll


Barang siapa mengganggu, ngocar ngacir Indonesia, NU yg akan hadapi.*jd inget lagu ya lal wathon


Allahu Akbar. Kalau ada yg mau rusak Indonesia, ini ibu2 muslimat siap maju hadapi nggak?
Yg dicari Kyai2 itu adlh maslahat bangsa. Bukan cuma kepentingan org islam saja. Agar semua bisa beribadah dg baik di Indonesia
Makanya simbol tali nya NU agak kendor, tdk kencang2. Kalau terlalu kencang, bahaya. Asal tdk ucul, tdk lepas



Maret 29, 2017

Porseni, Kajian Kitab, Pelantikan Fatayat Dan Seminar Parenting

by , in


Beruntun selama akhir pekan itu ada banyak sekali acara yang notabene anak-anak NU yang punya gawe. Ada Porseni alias pekan olah raga dan seni yang upacara pembukaannya dihadiri Menristek Bapak Mohammad Nasir yang dulunya juga santri.
 Kemudian kajian Fiqh Nisa di gedung NU yang diikuti para sahabat Fatayat dari banyak penjuru di kabupaten kami. Sudah mulai rutin dilaksanakan dan lumayan besar antusiasme para peserta. Semoga terus istiqomah dan berkah manfaat. Aamiin.



Lalu di hotel Semesta Semarang, acara pelantikan serta Rakerwil Fatayat NU Se-Jawa Tengah digelar dengan sukses dan menghijauuuu seperti biasanya.

Acara pelantikan disertai dengan aneka bazaar di lokasi juga beberapa agenda pelengkap. Termasuk Seminar Nasional dengan tema Digital Parenting yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan.

Semoga kepengurusan yang baru ini amanah dan dapat semakin memajukan organisasi. Aamiin. 



**

For reservation,  review and any other collaboration, please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa) 
DM twitter @ummihasfa
DM IG @diannafi
inbox FB Ummi Hasfa
Line diannafi57 
email kbcahaya@gmail.com
Januari 19, 2016

Bagaimana Kok Sampai Kecolongan

by , in

Bagaimana Kok Sampai Kecolongan

Kemarin saat Turba alias turun ke bawah sekaligus roadshow ke daerah-daerah di kotaku, akhirnya terungkap, terceritakan dan tersadarkan bahwa Demak yang nota bene sebagai kota wali dan kota santri akhirnya kecolongan. Karena konon ada istri salah seorang tersangka teroris berasal dari Demak. Wow.

Bagaimana ini bisa terjadi?
begitulah pertanyaan yang mengemuka.
Mungkin ada asumsi bahwa kecolongan ini disebabkan jamiyah, kumpulan pengajian baik Fatayat ataupun Muslimat dan NU ataupun jamiyah Islamiyah yang moderat pada umumnya, mengalami kendor. karena tak tampak ada pengajian dan kekuatan jamiyah, maka masuklah teroris itu.

Pertanyaan selanjutnya semestinya adalah kenapa pengajian itu menjadi sepi peminat?  ya kan?
Kalau pengajiannya menarik dan memberi banyak manfaat mestinya tetap akan ada banyak pengunjung dan fans-nya.

Aku jadi ingat.
Dulu jaman masih duduk di bangku SMA, aku sudah ikut aktif dalam lembaga Fatayat NU di kotaku. Meski sebenarnya kalau untuk siswa sekolah itu semestinya bergabungnya dengan IPPNU (Ikatan Pelajar NU) Di samping juga aktif di ROHIS SMA yang notabene para mentornya adalah kakak-kakak dari haroki Ikhwanul Muslimin.  Saat itu ibuku sudah wanti-wanti jangan sampai aku ikut aliran yang tidak jelas. Alhamdulillah karena bekal mengaji dan madrasah dari kecil cukup kuat, dalam perjalanannya kemudian aku memang diselamatkanNya dari yang ekstrim-ekstrim.

Saat kuliah, harapanku tadinya ya bisa gabung Fatayat di ibu kota Propinsi tempatku menimba ilmu. Sayangnya ternyata tak ada gerakan  Fatayat masuk kampus Undip, apalagi Fakultas Teknik. Sehingga lagi-lagi aku aktifnya ya di Rohis bareng teman-teman Ikhwanul Muslimin.

Dan yang kulihat sebenarnya ikhwan akhwat haroki ini semangat dan ghirohnya sungguh tinggi. Baik dalam belajar, organisasi, ibadah maupun ukhuwahnya. Banyak dari mereka yang akhirnya S2, S3. Bahkan  sampai  studi keluar negeri berkali-kali. Kalau kemudian  ada pro kontra di belakang hari kemudian tentang keberadaan dan gerakan mereka, kurasa itu karena ada yang menunggangi dan mengompori.

Begitulah.

Kecenderunganku untuk ber-hybrid, menclok sana sini justru membawaku melihat lebih dekat banyak pihak yang seolah berseberangan padahal tidak. Yang diperjuangkan sama kok, Li i'lai kalimatillah. Amar ma'ruf nahi munkar.  Tetapi memang gayanya sedikit berbeda. Maksud hati mungkin  supaya disiplin, sungguh-sungguh dan tercelup benar dengan  shibghotullah. Namun karena ilmu yang kurang, pemahaman yang seadanya, tambah dikangkangi kepentingan sisan, jadilah  beberapa oknum kemudian menjadi ekstrimis, lalu radikal. Dan kemungkinan kemudian ada yang berhasil dicuci otak menjadi gerombolan teroris.

Meski belakangan kemudian terdengar cerita kemungkinan adanya drama yang dibuat oleh oknum yang punya kepentingan juga, sehingga para jihadis teroris ini dimanfaatkan sebagai martir.
Wallahu  a'lam bishshowab.

kembali kepada daerahku yang sempat kecolongan kemasukan teroris, kami saat ini lebih giat lagi turba untuk menghidupkan jamiyah moderat. sekaligus riset memikirkan terobosan-terobosan agar jamiyah ini menjadi menarik dan bermanfaat sehingga tetap diminati umat.

Doakan dan silakan usul atuh, apa-apa saja yang bisa kita lakukan demi menghidupkan jamiyah ini.

Post Top Ad