improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label agama. Tampilkan semua postingan
September 11, 2022

9 manfaat membeli Buku Inspiratif Bengkel Jiwa

by , in


9 manfaat membeli Buku Inspiratif Bengkel Jiwa






1.. memperoleh tips bermanfaat untuk membenahi jiwa
2. Mengenali Medan Kehidupan, Visi Misi dan Kendalanya.
3. Tips aman dalam menjalani kehidupan dan meraih kesuksesan dan kebahagiaan
4. Manajemen diri dan komunitas untuk sukses dalam pergaulan
5. Dilengkapi kisah-kisah bermakna serta tauladan dari Rasulullah dan para sahabat
6. Cara mencapai kebersihan hati dan memurnikan amal
7. Ada Tips Sukses dalam berumah tangga
8. Tasawuf untuk kecerdasan dan berpikir kritis untuk kebahagiaan hakiki.
9. Mendapat bonus buku Undimensioned (21 pengalaman para penghafal Alqur'an) berisi kisah-kisah penghafal Alqur'an dan tips tips menghafal Alqur'an


Judul: Bengkel Jiwa
Penulis: Awy A Awy' Ameer Qolawun-Full
ISBN 978-602-98570-0-9
164hlm Rp. 35rb.

Sebuah buku yang sengaja dalam tutur bahasanya seolah mengajak pembaca untuk berimajinasi mengendarai mobil, terinspirasi dari sebuah hadits bahwa kita hidup di dunia ini adalah laksana musafir.
Berangkat dari kenyataan bahwa lembaran-lembaran kuno nan sakral terasa kian menjauh dari kita seiring dengan makin merenggangnya masa. Yang pada saat yang sama pula, membuat kita semakin terombang-ambing tak tentu arah karena terlalu sedikitnya petunjuk dan peta yang kita terima untuk menempuh jalan hidup yang kian berombak ganas.
Adalah "Qobasat Islamiyyah", tulisan Ustadz Ahmad Al-Qollash, pemikir Islam asal Syria. Buku itulah yang dengan deras mengguyur inspirasi pada Awy A Qolawun untuk menulis buku yang berbicara tentang konsep-konsep sederhana pembenahan jiwa untuk melanjutkan perjalanan menempuh kehidupan.

ENDORSMENT
“…Perjalanan spiritual itu tidak rumit. Ia rekreatif, menyenangkan dan jelas petanya. Setidaknya begitulah gaya buku ini bercerita…”
Prie GS –Budayawan.

Ibarat kehidupan, kita seperti sedang naik kendaraan yang akan membawa kita menuju tujuan kehidupan yang bahagia di dunia dan akhirat. Dalam konteks bukunya Mas Awy, perjalanan kita masih panjang, kita belum tahu kondisi jalan di depan, apakah jalan mulus beraspal atau jalan bergelombang dan berlubang. Untuk itu dibutuhkan sarana kendaraan yang memadai, bisa dipacu di segala medan, baik jalan mulus maupun offroad.

(Husnun N Djuraid- Wartawan, Redaktur Senior "Malang Post", dan dosen UMM)


UNDIMENSIONED
21 peng-alam-an para penghafal Al Quran abad 21 sebelum 2012.
Penulis: Dian Nafi dkk
ISBN 978-602-98386-2-6

Hidup itu membebaskan, bukan pembebasan. Memasukinya berarti mengeluarkannya. Mengisi maka mengosongkan. Kematian itu kebangkitan hidup. Berbahagialah bisa berjumpa dengan mereka yang telah mengalami peng-alam-an hidup. Wasiat buku hidup hingga sesudah hidup yang mematikan sekaligus membangkitkannya kembali.
Seorang saja sungguh menggali lobang tanpa dasar, apalagi dua puluh satu. 


Cara Pembelian online:
silakan pesan via sms atau wa 085701591957. Sertakan nama, alamat lengkap , kode pos, no telpon & buku pesanan apa saja. Setelah itu kami akan mengirimkan rincian harga yang akan anda transfer ke rekening kami. terima kasih
September 11, 2022

Generasi Copy Paste

by , in

Generasi Copy Paste






Judul             : GENERASI COPY PASTE
Penulis          : Awy  A. Qolawun
Penerbit             : Hasfa Publishing
Jumlah Halaman : 140 Halaman
Harga             : Rp. 35. 000,00
ISBN             : 978-602-7693-12-8



Buku ini secara umum adalah buku berisi catatan sederhana tentang pelajaran kehidupan yang bisa dipetik dari kejadian sederhana atau kisah-kisah uunik sehari-hari, melalui sudut pandang ilmu syariat, serta dalil kehidupan yang ada dan bagaimana menyikapi dengan arif apapun yang dialami seseorang melalui cara yang Ihsan, salah satu tiang agama yang kurang diperhatikan orang. Terutama bagaimana cara bijak menyikapi perbedaan,

Buku ini ditujukan untuk setiap muslim yang ingin memperbaiki kualitas keislamannya, terutama mereka yang ingin lebih bisa istiqomah dan menjaga hubungan baik dengan siapapun. Kekuatan buku ini dari sisi humanis, interaktif, mudah dicerna oleh siapapun, menyentuh kesadaran dan tidak menggurui.

Cara Pembelian online:
silakan pesan via sms atau wa 085701591957. Sertakan nama, alamat lengkap , kode pos, no telpon & buku pesanan apa saja. Setelah itu kami akan mengirimkan rincian harga yang akan anda transfer ke rekening kami. terima kasih
Agustus 13, 2016

Review Buku Generasi Copy Paste

by , in

Review Buku Generasi Copy Paste



Teknologi semakin berkembang, banyak lahirnya media sosial dengan aneka pilihan sesuai kebutuhan. Dari friendster, Yahoo Messanger, Facebook, twitter, Whatsapp, Instagram, Path, Line, Kakaotalk, dsb.  Ditunjang dengan telepon genggam super pintar yang membuat orang-orang dapat meng-update status dengan cepat, mencari artikel atau apapun dengan akses internet di genggaman tangan. Komunikasi pun semakin hidup dua puluh empat jam penuh tanpa batas dan bisa bebas berkomunikasi dengan orang-orang yang berada di belahan bumi yang berbeda. Pergerakan informasi yang semakin cepat lewat broadcast di medsos atau chat online yang mudah tinggal di copy paste, membuat orang jarang sekali menilik apakah informasi yang disebar itu bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya.


Orang yang berakal adalah mereka yang mau mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya, dan yang menggali serta merenungi hikmah dari apa yang didengarnya. Istilah kata mutiara bahasa Arabnya, “al-aqil, man i’tabaroo bi maa ro-a, wa itta’adzo bi maa sami’a”. Bahwa orang yang mau berpikir adalah yang mengambil pelajaran dari apa yang dilihatnya, dan memetik pesan dari apa yang didengarnya. (halaman 5).
Dengan membaca buku, “GENERASI COPY PASTE”, karya Awy A. Qolawun. Buku ini ditujukan untuk setiap muslim yang ingin belajar dan memperbaiki kualitas keislamannya, menjaga keistiqomahan dan dapat menjalin hubungan baik dengan orang lain serta sebagai kado yang penuh manfaat bagi siapa saja yang membacanya.
Buku ini berisikan; Bab I tentang pelajaran dari cerita lucu, Bab II tentang pelajaran dari kekonyolan diri, Bab III tentang  lebih dekat mengenal Islam.
Pada Bab 1 tentang pelajaran dari cerita lucu, dalam buku ini dijelaskan mengenai kisah-kisah lucu dan tentu ada hikmah yang bisa dipetik. Pada momen 4; Pak Kyai dan Rok Noni Belanda, dikutip pendapat Imam Ali yang menggariskan sebuah kaidah kehidupan yang sangat besar, bahwa lihatlah apa yang dikatakan dan jangan melihat siapa yang mengatakan (Halaman 18).
Bab II tentang pelajaran dari kekonyolan diri. Pada momen 17;  Kalau  makan suka pakai sendok apa Tangan? Penulis menceritakan kisahnya dan mengambil kisah nyata yang dialami Hasan Al-Banna, saat sedang wisata kuliner di sebuah resto mewah di Perancis (Hal : 65). Tentu dengan ulasan yang sangat menarik dan jawaban dari sudut pandang islam dan dari segi kedokteran.
Bab III tentang  lebih dekat mengenal Islam. Pada momen 24,  doa Bahasa Jawa. Lah kok bahasa Jawa? Nggak bahasa Arab? Pakai bahasa sansekerta sekalipun tak jadi soal, bukan sebuah kewajiban berdoa dalam bahasa Arab, karena Allah Ta’ala adalah Pencipta bahasa dan tentu saja paham semua bahasa (Hal : 95).
Pada momen penutup: Merenungi Kebodohan.
Dalam ilmu ushul fiqh dijelaskan, bahwa bodoh itu ada dua jenis:
1. Bodoh sederhana (Jahl Basith)
2. Bodoh Bertumpuk, bodoh kuadrat (Jahl Murokkab).
Penjelasannya, Jahl Basith adalah semisal kebodohan yang dialami orang-orang pedesaan yang lugu, atau anak-anak kecil yang baru belajar, belum tahu apa-apa.
Sedangkan Jahl Murokkab, adalah bodohnya orang pintar orang berilmu, yang tak pandai menerapkan ilmu sesuai dengan apa yang diketahuinya.
Hal yang tidak menutup kemungkinan dilakukan oleh ustadz, kyai, guru, doktor bahkan professor sekalipun.
Jadi, jangan mudah mengkultuskan seseorang. Sampai jika salah tetap dibenar-benarkan, dicarikan penafsiran, diinterpretasikan yang macam-macam. Ini juga jenis kebodohan. Manusia, selama bukan Nabi, maka tak ada garansi selamat dari kesalahan dan kebodohan (Halaman 135-136).
Secara umum buku ini berisi kisah-kisah penuh makna, yang bisa diambil hikmahnya. Banyak ilmu yang disisipkan, gaya penyampaian yang penulis tuturkan sederhana dan mudah dicerna. Buku ini menambah wawasan pembacanya.
Resensi Buku
Judul             : GENERASI COPY PASTE
Penulis          : Awy  A. Qolawun
Penerbit             : Hasfa Publishing
Tahun terbit     : 2014
Jumlah Halaman : 140 Halaman
Harga             : Rp. 35. 000,00
ISBN             : 978-602-7693-12-8
Peresensi              : Ernawati Lilys, Bekasi.

sumber:  http://www.bekasimedia.com/buku-generasi-copy-paste-baca-dulu-petik-pelajaran-baru-sebarkan/



Cara Pembelian online:
silakan pesan via sms atau wa 085701591957. Sertakan nama, alamat lengkap, kode pos, no telpon & buku pesanan apa saja. Setelah itu kami akan mengirimkan rincian harga yang akan anda transfer ke rekening kami. terima kasih
November 07, 2015

Gue Takut Allah

by , in
Gue Takut Allah




MUDA ITU BERANI (Dan Berbahaya?)


“Ah, gue takut.”
“Idih, jangan cemen gitu dong. Kamu kan bukan anak-anak lagi. Cuma kayak gini, masak nggak berani?”
Pernah dengar percakapan seperti ini (atau semacamnya). Pernah dong ya? Entah di sinetron, film, percakapan di dunia nyata, ataupun kita baca di buku dan sebagainya.
Sikap dan sifat ‘berani’ seolah menjadi suatu label wajib yang dimiliki anak muda. Bahkan ada yang dengan ekstrim menambahkan, berani dan berbahaya.
Ow ow!
Kedengarannya seru ya? Masa muda jadi lebih hidup dan bergairah karena keberaniannya itu. Kalau jaman dulu, kita kenal ada Angkatan Muda yang bergerak bersama berani melawan colonial. Melalui pergerakan-pergerakan, organisasi dan lainnya. Di era orde lama, angkatan muda juga berani kritis dan mendobrak. Dan yang lebih dekat serta lebih terbaru adalah perlawanan para muda terhadap orde baru. Mereka bahkan berani menantang maut, dan beberapa akhirnya gugur di medan demonstrasi.
Yang demikian ini tentu saja contoh keberanian anak-anak muda yang bersifat positif. Contoh lainnya juga banyak, di berbagai bidang yang juga positif, seperti rekayasa atau rancang bangun, rancang program, kepanduan, penelitian, petualangan perjalanan, dan sebagainya. Pun mereka yang naik gunung, menempuhi bahaya mengarung samudera, menyelam kedalamanannya, semuanya dilakukan juga karena api keberanian dan kemudaannya. 
Tapi sayangnya ada juga yang keberaniannya ini digunakan pada tempat, waktu dan situasi yang tidak tepat.  Sebut saja  tawuran, bullying, vandalisme,  pelecehan, pacaran sampai pacaran keblabasan, perampasan benda sampai dengan perampasan nyawa. Dan masih banyak lainnya yang negatif-negatif. (Teman-teman silakan buat list-nya)
Kalau kata bung Rhoma Irama dalam lagunya :
Masa muda adalah masa yang berapi-api
yang maunya menang sendiri, walau salah tak perduli.

Saat masih anak-anak, sebagian besar kita masih diawasi penuh oleh orang tua. Ketika beranjak remaja, sedikit demi sedikit pengawasan melekat itu mulai berkurang. Remaja mulai memperoleh kebebasannya yang lebih banyak. Bersamaan dengan itu, keberaniannya juga semakin meningkat. Apalagi jika dia sudah bergabung dengan para anak muda lainnya. Keberaniannya makin berlipat-lipat. Karena di sana ada sesama anak muda yang mendukungnya.
Akan bagus jika keberanian itu mendorong mereka kreatif dan produktif. Sayangnya, tidak sedikit para anak muda yang berani melakukan pelanggaran-pelanggaran. Entah karena dorongan diri sendiri, lingkungan ataupun peer/teman sebaya dan kelompok/geng-nya. Bentuk pelanggarannya pun kini makin beragam. Membuat banyak orang geleng-geleng kepala. Kok ya bisa-bisanya remaja yang harusnya masih menjaga kemurnian jiwa, terlibat segala macam kasus. Dari yang kecil sampai yang besar. Naudzubillahi min dzalik.
Keberanian dan kenekatan itu bisa jadi datang karena hormon yang menggerakkannya. Situasi yang memungkinkannya melakukan pelanggaran, membuat remaja melupakan pesan orang tua. Untuk menjaga diri dan kehormatan. Sehingga mereka menempuhi bahaya, terjerumus dalam lembah kemaksiatan.
Ada juga yang karena terpicu oleh bujukan maupun ancaman dari rekan-rekannya. Seringkali karena ingin diterima dalam lingkungan pergaulannya, remaja mau dan berani melakukan apa saja. Bahkan sampai yang melanggar norma, aturan dan agama. Dan jangan lupa, kita kadang meremehkan hal-hal seperti mencontek, menitip absen, berbohong (sedikit), dan lain-lain.
Benarkah sedemikian berani dan nekatnya anak-anak muda, sehingga tidak ada yang ditakuti?


Post Top Ad