improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label Jadi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jadi. Tampilkan semua postingan
Oktober 01, 2025

Sociopreneur: Mengubah Ide Jadi Perubahan Nyata

by , in

 Sociopreneur: Mengubah Ide Jadi Perubahan Nyata




Pernahkah kamu merasa punya ide bagus tapi bingung bagaimana mewujudkannya menjadi perubahan nyata? Atau ingin membuat bisnis yang nggak cuma untung, tapi juga berdampak sosial?

Di buku barunya, Dian Nafi mengajak kita menelusuri perjalanan sociopreneur secara nyata. Dari cerita Lila yang membawa kain tradisional desa ke pasar internasional, sampai Rafi yang menciptakan platform edukasi digital untuk anak-anak di desa, semua kisah di buku ini penuh inspirasi, humor, dan pembelajaran.

Buku ini bukan hanya mengajarkan teori, tapi juga memberikan roadmap praktis: mulai dari menemukan ide, membangun model bisnis sosial, mengelola tim dan komunitas, sampai mengukur dampak dan beradaptasi dengan tantangan. Dengan gaya yang santai dan storytelling yang hidup, pembaca diajak merasakan perjalanan sociopreneur seakan ikut langsung di lapangan.

Kalau kamu ingin mengubah ide menjadi perubahan nyata sambil tetap menikmati prosesnya, buku ini wajib dibaca. Karena setiap langkah kecil dengan hati tulus, bisa menjadi gerakan besar.


Deskripsi Buku

Sociopreneur: Mengubah Ide Jadi Perubahan Nyata karya Dian Nafi mengajak pembaca untuk menjadi agen perubahan melalui bisnis sosial. Buku ini bukan sekadar teori, tapi panduan lengkap dari menemukan ide, membangun model bisnis, mengelola tim dan komunitas, hingga mengukur dampak sosial dan keberlanjutan.

Dengan gaya santai, humoris, dan penuh storytelling ala Panji Pragiwaksono, Dian Nafi menyajikan pengalaman nyata sociopreneur, studi kasus inspiratif, dan tips praktis yang bisa langsung diterapkan. Buku ini mengajarkan bahwa profit dan misi sosial bisa berjalan beriringan, inovasi tidak harus mahal, dan setiap langkah kecil yang dijalankan dengan hati bisa menciptakan perubahan besar.

Buku ini cocok untuk:

  • Calon sociopreneur yang ingin memulai perjalanan sosialnya

  • Praktisi bisnis sosial yang ingin memperluas dampak

  • Siapa saja yang ingin belajar menggabungkan kreativitas, hati, dan keberanian untuk membuat dunia lebih baik

“Setiap tindakan kecil yang kamu lakukan dengan hati tulus, bisa jadi gerakan besar yang mengubah hidup banyak orang.”

Mei 08, 2016

Jadi Kontributor Tapi Di-Crawl?

by , in
Jadi Kontributor Tapi Di-Crawl?



Konon katanya untuk bisa menjadi lebih canggih dan pro di dunia perbloggeran, kita musti juga aktif berkontribusi serta menyumbangkan tulisan ke blog atau web lain. Menyumbangkan ini bisa berarti diberi penghargaan sedikit atau bahkan memang tidak ada fee-nya sama sekali.

Tujuannya agar lingkaran dan network serta impact kita semakin luas dan menyebar ke mana-mana kayak virus. hehe.

Tapi gimana kalau ternyata dalam upaya berkontribusi itu kita mendapatkan pengalaman-pengalaman yang kurang nyaman dan agak ganjil. Misal yang pernah suatu waktu kualami ini.

Beuh, pas mau sign up di suatu web yang konon bisa jadi kanal kita dapat job as influencer pakai email susah banget ya, kayak diarahin supaya pakai sosmed atau blog atau YouTube aja. Mau nge-crawl maz? #suspicious

Kayaknya sih web-web yang bisa jadi kanal kita nulis itu kadang-kadang  suka urik alias nakalan. Karena  main nge-crawl aja. Yang sempat bikin keki tuhm kita daftarnya pake akun apa, eh kok bisa tampilannya pas dia share, akun kita yang kemention adalah akun kita yang lain, yang bukan kita daftarkan. Gimana cara mainnya tuh, ngeri kan?!

Sama halnya ketika kita apply jadi member suatu bisnis semacam MLM, lalu data kita disimpan mereka hingga ke detail-detailnya, apa itu tidak rawan menjadi blunder karena  sekarang rawan hacking dan semacamnya. Alih-alih kita yang mendapat royalti atau keuntungan, malahan mereka yang bisa setidaknya jualan data kita atau yang lebih parah lagi justru bisa menghack. Ih, ngeri.


April 15, 2016

Sharing Kepenulisan Di Hari Jadi Pekalongan ke-110

by , in
Sharing Kepenulisan Di Hari Jadi Pekalongan ke-110




Alhamdulillah, Selasa 12 April lalu saya kembali menginjakkan kaki ke kota batik, bumi Pekalongan. Beberapa kali ke sana untuk beberapa tujuan yang berbeda. Sowan ke Abah Habib Lutfi bareng paman dan ibu waktu itu karena beliau berdua ditunjuk untuk membimbing jamaah haji. Lalu pergi ke sana lagi untuk ikut pengajian Jumat Kliwon di Gedung Kanzus Sholawat. Terus sowan lagi dalam rangka riset saya atas novel yang saya tulis (alhamdulillah saat ini sedang proses editing dan penyempurnaan di penerbit. Mohon doanya semoga semuanya lancar dan diberkahi).  Oh ya, dulu sekali waktu, saya juga tinggal di Pekalongan untuk KKN selama sebulan. Waktu itu saya malah bolak-balik Pekalongan seminggu sekali karena harus asistensi tugas Perancangan Arsitektur.



Kali ini Allah berkenan memperjalankan saya kembali ke kota Pekalongan untuk berbagi tentang kepenulisan. Pemda dan Perpusda serta KPA Pekalongan menyelenggarakan pameran buku dan arsip serta Jambore Perpustakaan. Batik TV turut merekam dan menayangkan acara ini. 


Peserta jambore perpustakaan adalah para pustakawan se-Pekalongan. Ada sekitar empat ratusan orang yang berasal dari sekolah-sekolah dari tingkat PAUD sampai perguruan tinggi. Juga perpustakaan desa, kecamatan maupun instansi dan dinas-dinas di Pekalongan 


Hari itu selain sharing kepenulisan, saya juga sedikit berbagi  tentang writerpreneurship. Tapi seperti biasanya, sebagaimana terjadi pada sharing-sharing kepenulisan selama ini, kebanyakan pertanyaan audiens adalah seputar kiat-kiat bagaimana cara menjaga spirit dan semangat menulis,   tips bagaimana menulis yang menarik., dan bagaimana kiat menembus penerbitan.



Pameran buku dan serangkaian acara di dalamnya ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan yang diselenggarakan kota Pekalongan untuk memperingat hari jadinya yang ke-110. Selamat hari jadi Pekalongan!

Ada penyerahan Citra Kota Pekalongan oleh ANRI (Arsip Nasional RI) yang diterima wakil walikota Pekalongan pada Jumat malamnya. Gambar, foto serta arsipnya bisa kita nikmati di area bagian paling depan arena pameran buku ini.



Senang sekali bisa mengunjungi Pekalongan lagi. Dan sempat jalan-jalan ke Museum Batik untuk menikmati keindahan budaya kota yang eksotis ini. Smoga kapan-kapan bisa kembali lagi ke Pekalongan. Terima kasih Pekalongan! :)




Post Top Ad