Tampilkan postingan dengan label Kostum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kostum. Tampilkan semua postingan
New
New
DN Style In Blue
Line: diannafi57
New
Bergaya Di Hari Fitri
Yang sebenarnya belanja baju baru di hari lebaran tidak lagi menjadi prioritasku. Yang pertama karena usia sudah semakin dewasa (uhuk, maksudnya tua) sehingga sudah lewat masa-masa euforia berbaju baru ketika hari raya idul Fitri tiba. Yang kedua, sebab sebenarnya tidak hari raya pun sudah kadung sering belanja baju baru. Utamanya ketika akan mengisi sharing kepenulisan di suatu tempat, dan merasa bahwa beberapa baju serta kostum sudah seringkali dipakai. Sehingga kalau dipakai lagi, di foto Instagram ataupun postingan blog kesannya kok kostumnya itu lagi itu lagi ya.
Jadi supaya fresh, selain memadupadankan kostum yang ada dengan ganti kerudung atau mix match atasan bawahan dan outer dengan gaya dan tampilan lain, pilihannya juga dengan membeli kostum baru.
But, kalau ada yang nawarin dapat voucher belanja di hijabenka dan semacamnya untuk bisa beli gratis kostum, pasti nggak akan menolak dong.
Dan inilah Lima kostum yang akan kupilih. Cekidot ya...
New
Busana Untuk Host Dan Presentasi
Aku sering terkesan dengan host, pembawa acara, mc juga moderator yang sering menemani para nara sumber cuap-cuap di panggung. Selain mereka trampil berbahasa dan berkomunikasi, mereka juga sangat pintar dan cerdas dalam memilih penampilan. Sehingga performa mereka tampak prima, sedap dipandang mata serta membawa suasana segar sepanjang acara.
Baik performer, penampil, presenter maupun host, sama-sama musti pandai memilih busana agar event terselenggara dengan sukses dan berkesan. Apa aja sih tips nya? Yuk tengok :)
Aku sering terkesan dengan host, pembawa acara, mc juga moderator yang sering menemani para nara sumber cuap-cuap di panggung. Selain mereka trampil berbahasa dan berkomunikasi, mereka juga sangat pintar dan cerdas dalam memilih penampilan. Sehingga performa mereka tampak prima, sedap dipandang mata serta membawa suasana segar sepanjang acara.
Baik performer, penampil, presenter maupun host, sama-sama musti pandai memilih busana agar event terselenggara dengan sukses dan berkesan. Apa aja sih tips nya? Yuk tengok :)
Kita, bagaimanapun, terpengaruh oleh tampilan visual, oleh karena itu mempertimbangkan busana presenter ketika tampil, adalah salah satu langkah memukau audiens. Prinsip selama ini yang saya ambil, busana presenter haruslah 1 level di atas penampilan audiens. Saya memang bukan pemerhati busana, namun dari beberapa referensi ada sejumlah pilihan busana yang bisa jadi pertimbangan ketika kita akan tampil presentasi. Apa saja? Yuk kita simak sama-sama:
- Busana presenter sesuai icon. Coba Anda perhatikan ketika Steve Jobs tampil. Dirinya selalu menggunakan busana yang sama. Mungkin karena pakaian itu adalah iconnya. Steve jobs selalu menggunakan swater gelap, celana jeans tanpa sabuk dan sepatu kets. Hal yang identik bisa Anda jumpai pada sosok Dahlan Iskan atau Jokowi. Mas Ebo selalu menggunakan topi dan syal. Sedangkan guru saya Jamil Azzaini, selalu mengenakan batik.
- Busana presenter sesuai suasana presentasi. Adapula presenter yang tidak tampil selalu menggunakan busana sesuai iconnya, namun pakaiannnya disesuaikan dengan nuansa presentasi. Ketika outbond, maka busana yang dipakai adalah t-shirt berkerah dengan celana jeans dan sepatu kets. Sedangkan ketika event indoor, dia menggunakan hem lengan panjang dan berdasi.
- Busana presenter sesuai dengan profesi. Apa maksudnya? Busana presentasinya disesuaikan dengan profesi presenter. Semisal profesi Anda seorang dokter atau peneliti, maka busana resmi dengan sepatu vantofel bisa mengindikasikan Anda seorang yang cerdas dan terpelajar. Seorang chef bisa mengenakan baju putih lengkap dengan celemeknya ketika presentasi. Mungkin ini terlihat sepele, namun pakaian secara psikologis bisa meningkatkan kepercayaan diri Anda dan kepercayaan audiens terhadap materi yang Anda sampaikan.
- Busana presenter sesuai materi presentasi. busana presenter disesuaikan dengan materi presentasinya. Ada yang berpakaian dalang, petualang, ibu rumah tangga, pekerja kantoran dan sebagainya. Jika Anda simak presentasi James Gwee juga demikian. James Gwee pernah berpakaian tentara dan pekerja bangunan, sesuai dengan materi presentasinya.
Nah, itulah tips presentasi hari ini tentang busana presentasi. Silakan Anda pilih mana yang sesuai dengan ciri khas Anda. Sekali lagi, meski ada 4 macam tipe busana presentasi, namuan prinsip dasar busana presenter adalah satu level lebih bersih dan lebih rapi dibanding audiens.
New
Tips Busana Mengajar
Pergi ke kampus untuk sharing kepenulisan, seringkali menuntut kita berpikir agak panjang dalam mengenakan setelan busana. Selain mempertimbangkan kepantasan, kesopanan dan kepatutan, tentu saja juga memperhatikan budaya serta kebiasaan yang ada di dalam kampus tersebut.
Tampilan yang dipilih bisa berbeda, andai kampus itu mungkin kampus desain, kreatif yang ala-ala seniman begitu. Tapi memasuki kampus yang sarat dengan nuansa keagamaan seperti Unissula, pilihan memakai busana ala-ala ibu Dosen mungkin yang paling tepat.
So, here we are. Dengan setelan jas biru dengan kerudung sederhana bermotif bunga dengan warnaa serupa jas, sebuah setelan krem dengan sedikit ukiran kerawang menjadi aksen yang menyembul di belakangnya. Dua kain memanjang dari kerudung, bisa menggantikan syal/ shawl yang biasa dipakai para performer/public speaker.
Nah, ini beberapa tipsnya:
Secara prinsip busana yang bisa dikenakan untuk mengajar hampir sama dengan busana pekerja kantor pada umumnya, yakni formal dan rapi. Berikut tipsnya:
o Pilih model celana yang tidak ketat.
o Hindari busana berbahan kaus atau jin.
o Jika bertubuh gemuk, pilih celana dengan model mengerucut ke bawah. Tidak kebesaran (pas di badan tapi tidak ketat). Pilih atasan yang loose, panjangnya sampai paha atau sedikit lebih, tambahkan blazer body fit. Pilihan lainnya adalah blus panjang, tambahkan ikat pinggang kecil yang diikat longgar. Untuk warnanya, pilih warna gelap atau earth tone yang hangat tapi tidak mencolok.
o Jika bertubuh tinggi dan kurus, pilih celana model kulot atau palazzo longgar. Untuk atasannya bisa ditambahkan vest. Warna-warna cerah membuat penampilan terlihat lebih segar.
New
Belajar Dari Kekeliruan Memilih Kostum
Ah nyesel banget karena untuk acara yang sepenting dan sekeren kemarin di reuni arsitektur undip aku justru mengubah keputusan pilihan kostum di menit terakhir sebelum aku berangkat. Pasalnya adikku sedang tidak ada di rumah, taste fashion-nya bagus sehingga biasanya dia menjadi tempat aku bertanya meski kadang dia menjawabnya dengan malas-malasan :D
Yang ada hanya mbak asisten rumah yang bagaimanapun beda lah dengan adikku. Dan aku dengan bodohnya lay on her for this important decision. Pufh..
Hasilnya?
Foto-fotoku nggak semuanya bagus :(
Ternyata aku nggak cukup bagus dalam warna coklat. Coklat mungkin bukan warnaku. Karena warnaku sesungguhnya adalah oranye.
Terussss...
Salah kalau kita menggunakan kerudung lama untuk tampil di acara penting. Nggak kelihatan fresh, karena old look. Jadi yang semestinya, use new thing for new look.
Aku menyesal untuk acara sepenting itu, aku tidak cukup sungguh-sungguh menyiapkan kostumnya. Duh, dan nggak bisa diulang ya?
Dan, daripada nyengir lebar sehingga kesannya cengengesan dan wajah makin kelihatan lebar, seharusnya aku acting senyum serius dengan wajah mengatup supaya kelihatan tirus. Gitchu.
Hiks. nggak bisa diulang ya? Menyesal tuh memang selalu di belakang.
But, beberapa foto lumayan lah. Ada yang kelihatan manis kok. Hehe.
Cuma karena nggak semuanya kelihatan cakep, jadi yach berasa ada yang kurang :(
Ah nyesel banget karena untuk acara yang sepenting dan sekeren kemarin di reuni arsitektur undip aku justru mengubah keputusan pilihan kostum di menit terakhir sebelum aku berangkat. Pasalnya adikku sedang tidak ada di rumah, taste fashion-nya bagus sehingga biasanya dia menjadi tempat aku bertanya meski kadang dia menjawabnya dengan malas-malasan :D
Yang ada hanya mbak asisten rumah yang bagaimanapun beda lah dengan adikku. Dan aku dengan bodohnya lay on her for this important decision. Pufh..
Hasilnya?
Foto-fotoku nggak semuanya bagus :(
Ternyata aku nggak cukup bagus dalam warna coklat. Coklat mungkin bukan warnaku. Karena warnaku sesungguhnya adalah oranye.
Terussss...
Salah kalau kita menggunakan kerudung lama untuk tampil di acara penting. Nggak kelihatan fresh, karena old look. Jadi yang semestinya, use new thing for new look.
Aku menyesal untuk acara sepenting itu, aku tidak cukup sungguh-sungguh menyiapkan kostumnya. Duh, dan nggak bisa diulang ya?
Dan, daripada nyengir lebar sehingga kesannya cengengesan dan wajah makin kelihatan lebar, seharusnya aku acting senyum serius dengan wajah mengatup supaya kelihatan tirus. Gitchu.
Hiks. nggak bisa diulang ya? Menyesal tuh memang selalu di belakang.
But, beberapa foto lumayan lah. Ada yang kelihatan manis kok. Hehe.
Cuma karena nggak semuanya kelihatan cakep, jadi yach berasa ada yang kurang :(
Memang harus lebih sering berlatih lagi untuk best performance. Hahaha..dasar perempuan :D
Kalau nggak terlalu lebar senyumnya, malah kelihatan bagus.