hybrid writerpreneur

Membumi Di Hari Bumi


22 April yang biasa diperingati sebagai Hari Bumi kembali menyapa kita tahun ini.
Semakin bumi ini bertambah usia dan semakin renta, memang sudah seharusnya kita concern terhadap lingkungan hidup. Agar sumber daya alam ini tidak semakin terkuras sehingga kita sendiri yang akan rugi.

Karena itu dengan teknologi dan semakin canggihnya berbagai alternatif cara menampilkan karya kita serta pendistribusiannya pada para pembaca, sudah selayaknya kita turut berpartisipasi dan mengambil peran.

Berikut ini beberapa buku dan novel saya yang selain diterbitkan dalam bentuk cetak, juga diterbitkan dalam bentuk digital. Cekidot ya.. Selamat mengunduh dan selamat membaca.

Novel Shape Of My Heart
https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Shape_Of_My_Heart?id=lIQIDgAAQBAJ

Novel Threez
https://play.google.com/store/books/details/DeeNaff_Threez?id=lJkxDQAAQBAJ

Novel Sarvatraesa
https://play.google.com/store/books/details?id=la3TCgAAQBAJ

Novel Mengejar Mukti
https://play.google.com/store/books/details/Dian_Nafi_Mengejar_Mukti?id=2D3JDAAAQBAJ

Novel Just In Love
https://www.getscoop.com/id/buku/just-in-love

Kumcer Cerita Cinta Kota
https://www.getscoop.com/id/buku/cerita-cinta-kota

Novel Mesir Suatu Waktu
https://www.getscoop.com/id/buku/mesir-suatu-waktu

Kumcer Kasumi
https://www.getscoop.com/id/buku/kabut-kasumi-kumpulan-cerpen

Rembang Bumi Kartini, Pantai Dan Santri


Saat Ramadan usai, sudah pasti sederetan acara halal bihalal dan silaturahim kita lakoni. Dan tahun ini kayaknya kota-kota yang kami kunjungi tambah lebih banyak daripada sebelumnya. Setelah kemarin silaturahim ke Solo, halbil sekitaran Demak, ke Semarang, Magelang, eh masih nambah lagi ke Rembang nih.

Kali ini supaya refresh, ada tambahan acaranya yaitu...pikniiiiik....

Jadi setelah semalam menginap di rumah saudara, kami jalan-jalan ke wisata bahari pantai Karang Jahe. Pantainya beneran asyik. Macam yang ada di pantai Jepara yang berpasir itu. Jadi kita bisa main pasir, naik boat, berenang, naik perahu, naik delman dan kuda menyisir pantai, minum kelapa muda, makan jagung rebus dan cemilan lainnya. Sembari bercengkerama dan menikmati hari libur terakhir buat anak-anak. Karena hari Senin sudah harus masuk sekolah kembali.



Oh ya, sebelum ke pantai, kami tak lupa bersilaturahim ke rumah salah satu kyai di Rembang yang masih temannya ibu. Sayangnya kami tidak sempat sowan ke ndalem Gus Mus, padahal hanya tinggal menyeberang jalan raya saja sudah sampai lho. Maklum, akunya aja yang pengen ke Gus Mus, tapi yang lainnya kayaknya kurang minat, ya apa mau dikata. Apalagi waktunya memang tidak banyak.

Mudah-mudahan aku dan anak-anak punya kesempatan di lain waktu untuk sowan Gus Mus lagi. Karena yang tahun lalu saat kami ke Gus Mus, beliau sedang tindhak luar kota.

Terima kasih Rembang, sudah melengkapi keceriaan lebaran kami ya :)