Kecepatan
Adalah Keharusan
Sejak
memutuskan untuk terjun juga ke dunia perbloggingan selain sudah kadung
merambah rimba kepenulisan, jaringan internet menjadi salah satu aspek yang
sangat penting. Mau tak mau diri ini harus selalu ready, stand by dan siap
untuk menerima orderan masuk, browsing untuk dapat materi riset yang
diperlukan, dan tentu saja upload postingan pada jadual yang sudah ditentukan.
Kalau jaringan
internetnya payah, wah bakalan cotho semuanya. Cotho itu maksudnya susah, hehe.
Orderan yang masuk bisa tidak terbaca tepat waktu, sehingga low response dan
akibatnya peluang pun terbang begitu saja. Browsing dan riset untuk bahan
tulisan tidak bisa lancar, seret dan berpotensi bikin stress karena buang waktu
dan energi. Pekerjaan bisa kececer, tidak bisa diselesaikan tepat waktu. Dan
saatnya harus diupload, hadeuh malah macet. Masih beruntung kalau tetap bisa diupload
meski makan waktu yang lama banget. Yang lebih susah itu kalau sudah
capek-capek menulis postingan, menata foto dan gambar dan seterusnya, eh tahu-tahunya
pas upload malah gagal dan semua effort tadi muspro alias tak ada hasilnya.
Hadeuh capek deh.
So memakai
indie home yang layanan jaringan internetnya cepat sungguh membantuku dalam
melakukan pekerjaan-pekerjaanku sebagai penulis maupun blogger. Dan bahkan juga
sebagai konsultan arsitektur yang kini banyak melayani klien via online juga.
Bagaimanapun #IndonesiaMakinDigital sehingga segala layanan bisa dan mau tak
mau dilakukan secara jarak jauh. Jadi untuk berhubungan, melayani konsultasi,
mengirim gambar desain arsitektur yang file-nya sering besar banget, jaringan
internet yang bagus harus bisa diandalkan. Baik saat berkirim surel berikut
attachment-nya dengan klien maupun dengan co-worker, jaringan internet indie
home sungguh membantu.
Terus terang
aku sempat memutuskan sambungan Indie Home di rumah ini ketika tiba-tiba waktu
itu biaya langganan per bulannya naik drastis banget. Aku mencoba memanfaatkan kartu spin yang bisa
unlimited internet juga, kebetulan rumah dekat dengan antena jaringannya. Tapi
lalu kartu spin yang berlaku 24 jam berubah jadi hanya 12 jam. Jatuhnya jadi
boros. Haduh.
Aku pun
terpaksa ganti strategi. Tiap pagi pergi ke kafe untuk bisa kerja di sana
karena ada wifi gratisnya. Tapi paling banter, aku tahan Cuma sampai jam dua
belas siang karena selain rikuh dan mulai capek duduk terus, juga adzan Dzuhur
memanggil untuk sholat dan rehat. Dus, sore dan malamnya tidak bisa kerja pakai
internet. Ini jadi kurang efektif memaksimalkan waktu dan manajemen energinya
kurang baik.
Syukurlah
kemudian sepupuku ternyata memasang Indie home di rumahnya dengan kuota 10MB
per bulannya. Dan aku bisa ikutan menggunakan kuota 2MB tiap bulannya, dengan
cara memasang antena khusus di rumahku. Alhamdulillah, akhirnya jaringan
internet cepat kembali bersahabat denganku. Sehingga pekerjaan-pekerjaan
kembali lancar. Hati lega, diri nyaman karena bisa bekerja dari dalam rumah
sambil momong bocah-bocah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar