improving writerpreneurship

Post Top Ad

Agustus 01, 2020

Prolog dan Epilog

by , in


Prolog dan Epilog

Prolog dan Epilog. Perlu nggak, sih?

Jawaban singkatnya: TIDAK
Sering banget, kan, nemu cerita pake prolog dan epilog? Di Indonesia, banyak banget fiksi yg pake prolog dan epilog.
Pertanyaan pertama: Kenapa nggak langsung Bab Satu?
sebagian (besar?) penulis baru mulai nulis dari prolognya. True? Saya sering nemu naskah2 baru di online yang pas sy buka isinya cuma prolog. Pertanyaan saya: Bagaimana bisa beliau nulis prolog kalau naskah utamanya belum ada?
Memang bnyk fiksi yg pake prolog/epilog, tapi kalau kita bikin prolog/epilog CUMA dengan alasan: Penulis lain melakukannya, kita sudah bikin KESALAHAN BESAR. Apalagi klo alasannya biar keren. Lebih salah lagi. Karena, asas dasarnya adalah Novel TIDAK PERLU pakai prolog/epilog.
prolognya selesai ditulis paling akhir. Awalnya, novel ini tidak pake prolog. Kita baru bisa tahu apakah butuh prolog/epilog KALAU naskah novelnya SUDAH SELESAI. Atau, kita sudah memiliki outline yg sangat ketat dan nggak akan berubah.

Jadi, sebenarnya nggak masuk akal ada naskah belum selesai (bahkan belum mulai!) tapi udah ada prolognya. Why? Karena eh karena (sebenarnya) PROLOG TIDAK BERHUBUNGAN sama cerita. Catat: Prolog dan Epilog BUKAN BAGIAN dr cerita dlm novel.



Prolog dan epilog HARUSNYA mirip kek kata pengantar/sambutan. Kalopun gak dibaca, nggak kenapa2. Alias: sebenarnya, klo pun DIHAPUS nggak ada (dan gak boleh ada) masalah.

Jadi, apa itu Prolog/Epilog? Prolog/epilog adalah (sesederhana) informasi tambahan DI LUAR cerita inti yang penulis pengen diketahui sama pembaca. Makanya, kalo cerita blm selesai, sbnrnya gak mungkin kita bisa nulis prolog (kecuali penulisnya nggak tau prolog itu apa).
Bagaimana kita bisa nulis kisah di luar cerita kalau cerita yang DI DALAM aja belum selesai? Nggak masuk akal, kan? Kalau sampe isi prolog/epilog ada hubungan sama ceritanya, ngapain ditaro situ? Masukin aja ke Bab Satu (atau bab mana pun). Buat apa ada prolog/epilog?

Ya begitu itu. Prolog/epilog-nya gak ada hubungan sama ceritanya. Isi Prolognya, bisa bukan kejadian yg menimpa tokoh, itu kejadian lain di luar tokoh

Pun epilognya.
Kalaupun keduanya tidak dibaca, tidak ada masalah. Gitu.

sumber wisnucuit
Agustus 01, 2020

Kiat Membuat Hook Novel

by , in
Kiat Membuat Hook NovelMerajut, Benang, Diy, Hand Made, Hobi



Kalau masalah dalam novel kita adalah Kue Apem. Mulailah dari kue apem. Jgn mulai dg matahari bersinar cerah, burung2 berkicau dan alam gemah ripah loh jinawi dan tokoh kita gegoleran di tempat tidur. Straight to the point. Mau cerita apa? Mulai dr sana.


5 paragraf awal novel itu kunci pembuka. Ntar kunci penutupnya sama. Awal dan akhir cerita itu kek 2 sejoli. Apa yg muncul di awal adalah apa yg di jawab di akhi

Penjelasan ttg karakter lakukan sambil jalan. Jgn dibubrahbrahbrah di awal. Bisa2 awal novel kita kek laporan medical check-up tokoh. Selalu mulai dg pernyataan masalah yg jelas. Dari kalimat pertama. Eksposisi cerita n penjelasan karakter gak sama dg bikin biografi tokoh.


Yg dieksposisi ceritanya. Ada masalah apa dlm novelnya? Ini sama kek kita kepo spall-spill kok. Bayangin: "Gw mau spill sesuatu nih. Gw mau cerita mantan gw. Dia adlh org yg bangun pagi setiap hari, terus membuka jendela & menyadari dirinya kesiangan." Apa yg di-spill???
Kasih tokoh kita masalah dr awal. Dan jelas, dia mau apa? Mengutip Kurt Vonnegut: "Every character should want something, even if it is only a glass of water."

Hook, Berkarat, Logam, Karat, Lama, Besi
Terkait protagonis yg sedang membuka cerita, keinginan itu perlu dibuat terkait dg keinginan INTI-nya.

Misal: Tokoh kita mau bikin perusahaan kue apem. Buat mslh di awal terkait kue apem. Misal: Emaknya ngejual cetakan kue apemnya buat beli kupon togel. Si Tokoh marah berantem ama emaknya. Kalo setelah itu dia mau gegoleran lagi, seterah. Tapi, "INI masalah Kue Apem" udh jelas.

Di bagian awal, jangan buang2 waktu (dan huruf, kata, kalimat, halaman) buat jelasin yg nggak2. Di awal inilah fondasi CERITA sedang dibangun. Cerita = Kisah tokoh memecahkan masalah. Di akhir bab pertama, sudah harus jelas, kenapa cerita ini harus ada.
Awal cerita ini namanya: HOOK. Sering sy baru fix dg bagian ini paling akhir, setelah ending solid, untuk memastikan bahwa awal dan akhir bisa saling mencerminkan. Apa fungsinya? Utk membangun kesan UTUH.

Rumusan dasar saya utk membuka cerita: 1. Mengandung pernyataan dan voice protagonis. 2. Berisi AKSI 3. Mengandung masalah yg TIDAK membocorkan plot. 4. Mengandung pertentangan, baik dg tokoh lain, dunianya, atau kepercayaan masyarakat.

Paragraf2 awal ini kek abstrak cerita yg memberi gambaran besar ttg keseluruhan isi novel tanpa jadi spoiler.
Jangan disia2kan dg njelasin tai lalet tokoh kecuali masalah tokoh adalah mau operasi tai lalet.
KLISE (alias adegan2 yg udah dipake sejuta umat) jg perlu dihindari.

Tugas penulis adalah melawan klise.
Btw ini cara editor baca cerita kita loh.
Makanya, editor gak perlu baca naskah sampai selesai utk tahu apakah cerita itu layak terbit atau nggak. 1-2-3 bab aja ud keliatan. Klo dr awal udh bertele2, itulah gaya yg cenderung akan muncul sepanjang novel.
Buku untuk acuan menulis
Stephen King - On Writing. Trus lanjut ke struktur, misal: 1. John Truby - Anatomy of Story. 2. Screenplay - Syd Field. 3. Save The Cat - Jessica Brody. 4. Prose Fiction: Introduction of Semiotics of Narrative - Ignasi Ribo 5. Semua buku Narratology.

sbnrnya gak terlalu perlu utk baca buku2 teori, kecuali memang mau mendekati wilayah analisis teoretik. Dr video2 youtube n artikel google aja udh cukup, asal tau kata kuncinya. Teori2 cuma buat wawasan aja. Lagian, utk fiksi gak ada satu pun teori yg bisa menjelaskan utuh.
sumber wisnucuit
Agustus 01, 2020

Karakter Dan Plot

by , in
Karakter Dan Plot


TIDAK PERNAH ngurusin karakter sebelum 3 unsur intrinsik lain (POV, plot, dan setting) BERES.

Karakter adalah hasil rumusan 3 unsur intrinsik lain. Ini Prinsip Keterbalikan.

Apakah sesuatu yg berlaku di dunia nyata, berlaku juga di dunia fiksi? Bisa TIDAK.

Kalau mau cepet belajar nulis fiksi, langkah pertamanya BUKAN belajar nulis atau mulai nulis. TAPI, menebak isi kepala penulis2 sebelum kita.
Klo kita tau pola2 berpikir banyak penulis sblm kita, kita bisa tahu apa yg sbnrnya harus dipelajari.


proses yg buang2 waktu, yaitu: Proses Merumuskan Karakter.
gak ngurusin karakter karena KARAKTER adalah HASIL.

Balik ke Prinsip Keterbalikan Di Dunia nyata, manusia bikin pertimbangan, menghasilkan keputusan, dan muncullah jalan hidup (Plot). Jalan hidup manusia nyata adalah hasil dr pilihan yg dipengaruhi oleh kepribadian/karakter kita. Apakah Fiksi begini juga? Bisa tidak

NGGAK BOLEH bikin titik plot yg bertentangan dg karakter. Klo mau bikin tokoh melakukan sesuatu yg beda, KARAKTERISASINYA HARUS DISESUAIKAN LAGI.

balik lagi ke definisi cerita. Apa itu cerita? Gw menyimpulkan bahwa daftar fitur dan sifat tokoh BUKAN CERITA. Itu BIODATA. Biodata gak bisa gerak. Cerita adlh tentang gerak. Apa yg gerak dr 4 unsur intrinsik? Yup! PLOT!

Kalo kita punya plot, kita punya cerita! Sebelum ada plot, TIDAK ADA cerita. Bener? Bener lah. Nah, apa hubungannya sama karakter? Ini >>> Prinsip Keterbalikan. Dunia Nyata: Karakter menghasilkan Plot. Dunia Fiksi: Plot menghasilkan karakter. How???
Based on pengamatan juga, muncul pertanyaan juga yg makin memperkuat gw utk pake cara ini: Kalau kita dikasih ciri2 seseorang, apa yg membuat kita tahu si A pasti si A? Fiturnya? Benarkah? Mari kita tes.
Ada Perempuan. Suka pake kebaya. Pintar. Cantik. Suka membaca. Peduli pada pendidikan. Siapa? RA Kartini? Salah! Itu nenek gw—guru ngaji Next >>>
Bandingkan: Ada perempuan. Lahir di Jepara. Kirim2an surat sama temennya orang Belanda. Menikah sama Bupati Rembang. Mendirikan Sekolah Putri. Melahirkan satu orang anak laki-laki. Kemudian meninggal. Surat2nya dibuat jd buku. Siapa? Pasti RA. Kartini. How do u know? PLOT.
Ini hubungan antara PLOT & KARAKTER fiksi: 1. Satu jenis plot hanya bisa dijalani oleh satu jenis karakter. 2. Perubahan Plot menuntut perubahan karakter. Pun, sebaliknya 3. Makin rumit/unik Plot, makin rumit/unik karakter. 4. Makin berat konflik dlm plot, makin kuat karakter.

5. Makin detail plot-nya, makin lengkap fitur karakter yg dibutuhkan 6. PLOT yang sama terjadi di SETTING yg beda menghasilkan KARAKTER yg beda juga. 7. Satu Plot yg sama dg POV beda akan memunculkan persepsi KARAKTER yg beda. 8. Makin serupa plot-nya, makin serupa karakternya.

Mari tes lagi. Sebut satu nama Karakter dr cerita ud ada: 1. Si A anak baru. 2. Liat anak lama ganteng 3. Eh, sekelas! 4. Dicuekin anak lama yg jutek 5. Gak sengaja ketemuan 6. Menyelidiki siapa dia 7. Jadian. Sering nemu? Jadi, gak usah heran bnyk cerita karakternya sama.
Bandingkan: 1. Si A anak baru. 2. Liat Anak lama ganteng 3. Eh, sekelas! 4. Dicuekin anak lama yg jutek 5. Gak sengaja ketemu gara2 nyaris ketabrak mobil. Si Anak lama nahan pake tangan kosong. Ajaib! 6. Menyelidiki siapa dia 7. Jadian Siapa si A? Bella - Twilite.


Begitu ada titik plot "nahan mobil ngebut pake tangan kosong" kita bisa nambahin karakterisasi: Protagonis hrs sosok yg BERANI dan punya rasa ingin tahu besar utk menyelidiki siapakah cowok ganteng yg bisa nahan mobil ngebut pake tangan kosong yg ternyata vampir.


Batu, Lukisan, Pemandangan, Tangan, Alam

Makin banyak dan unik titik konflik dan kejadian dalam plot, secara otomatis akan membuat karakter semakin rumit/unik. Kenapa? Karena karakter butuh KAPASITAS tertentu untuk bisa menjalani plot tertentu. Makin remeh plot-nya, makin remeh karakter yg dibutuhin.

Karakter berkapasitas besar dlm plot remeh = LEBAY. Hampir gak mungkin bikin karakter lemah kalau plotnya kuat. Mau bikin karakter punya kekurangan? Sama aja. Buat dia kalah. Misal: Kalah lomba debat. Apa penyebabnya? Buat aja apa, kek. Misal: GAGAP. Karakterisasi, kan?

Q: "Kak, kok karakter saya biasa aja?" A: "Cek Plotnya. Klo plotnya biasa aja, jgn harap muncul karakter luar biasa." Coba aja tambah plotpoin: Tokoh magang di WWF Afrika utk konservasi badak bercula dua. Pasti tuh karakter brubah biar bisa jalanin plotnya. Gak mungkin nggak.

Afrika? SETTING punya peran buat pembentukan karakter. Karakter anak Padang punya CARA berdialog yg beda dg anak Papua. Tokoh ke Cikajang butuh karakterisasi yg beda dg Tokoh dibawa ke Sudan. Ke Sudan jd turis, butuh karakter beda dg tokoh ke sana jd relawan kesehatan.

Tokoh yg jatuh main layangan, beda sm tokoh jatuh dr pesawat antariksa. Buat kejadian2 unik di Plot—yg NGGAK PERNAH DIALAMI ORANG BIASA, kasih POV yg tepat >>> kita otomatis liat karakter yg unik. Klo sampe gak bisa liat karakterisasi berdasarkan AKSi, sbaikny jgn jadi penulis.

Contoh lagi: Tau protagonisnya Twilite? Bella. Tambahin 1 sifat aja: Bella suka melawak di depan teman2nya. Masih bisa jalan nggak tuh plot? Pasti macet karena plot seperti itu memang cuma buat karakter Bella. Beresin Plot, Setting, POV, kita akan dapat KARAKTER.

Cuma 3 hal dlm karakter yg gw siapin di awal: 1. Jenis Kelamin. 2. Usia 3. Pekerjaan/posisi dalam cerita. Fitur lain muncul sbg akibat yaitu fitur2 yg gw perlu dia punya utk bisa menjalankan tugas dr gw di plot. Kek HRD nyari kandidat n bikin training, lah.

Contoh lg deh. Bella pindah ke daerah pegunungan gak ada angkutan umum. Artinya? Artinya bapaknya perlu beliin dia mobil. Artinya? Artinya Bella butuh bisa bawa mobil. Tiap kali ada kejadian, fitur nambah. Karakter makin kompleks. Fisik yg cuma hiasan n seru2an, terakhir.

Gw TIDAK menciptakan karakter bulat (ROUND character). Gw selalu bikin karakter datar (FLAT character) lalu plot gw jalanin. Cemplungin ke setting By process, karakter jd utuh & bulat. Sblm ada Plot/Setting, gw tidak akan bikin karakter yg utuh krn gw blm tau apa yg dia butuh.

Cara ini memungkinkan KARAKTERISASI berubah dlm proses cerita. Alias? DINAMIS. Awalnya bersifat A akhirnya A++. Makin penting peran dlm cerita makin round+dinamis karakterisasinya. Ttg karakter FLAT/ROUND/DINAMIS/STATIS, sila googling, yaaa
Buku, Membaca, Gadis, Orang Orang
Btw, merasa 'kan klo cara ini sama kayak kita menilai temen atau orang baru? Dari mana kita tau sifat/karakterisasi seorng temen baru? Dari tingkah laku dan cerita ttg jalan hidupnya, kan? Cara ini SUDAH kita pake tiap hari.


Makin banyak kita mengetahui perbuatan, tingkah laku, dan pengalaman hidup seseorang, makin jelas karakter seseorang itu di mata kita. Bener, kan?
Jalan hidup luar biasa hanya akan dijalani oleh orang2 yg luar biasa. Setuju?

Bacalah BIOGRAFI. Perhatikan bahwa selalu ada keanehan dlm jalan hidup orang2 besar yg bikin mereka beda dr orang biasa. Sumbernya, ya, dr karakter mereka.

Buat apa karakterisasi luar biasa kalau tokoh kita cuma akan datang ke sekolah utk naksir cowok di sana? Semua orang asal ud akil balig akan melakukan itu
Wajah bermasker kesehatan
Buat tokoh elu bikin demo utk membuka korupsi yg dilakukan kepala sekolah brg cowok yg dia taksir. Pasti dia keren.

taken from wisnucuit



Agustus 01, 2020

Kelas Pemikiran Tan Malaka

by , in
Kelas Pemikiran Tan MalakaPria, Kepala, Siluet, Warna, Kotoran
Pemikiran Tan Malaka: Visioner Tdk hanya berfokus pd tokoh Sifat massa aksi, mengejar perubahan struktural Kebijakan2 yg mengangkat rakyat kecil Kunci massa aksi, brrkesinambungan Total War. Sang gerilya Intelektual melebur dg rakyat. Tdk jumud Kepaduan tekad dan aksi

Apakah Tan Malaka mengetahui bahwa ajaran komunis yang dibawanya dari rusia bertentangan dengan ajaran dasar islam? Jika tdk tahu Di sini timbul pertanyaan besar, bagaimana bisa Tan Malaka yang berasal dari daerah yang kental akan ajaran & budaya Islam menerima ajaran komunisme.


Apa pertimbangan Datuk Tan Malaka untuk mengedepankan ajaran-ajaran komunisme untuk memperjuangkan kemerdekaan ketimbang mengedepankan ajaran islam seperti yang diperjuangkan oleh para ulama saat itu?


Sang gerilya ktk ada perang ya perang. Ktk tdk perang, ya berkontribusi bersma yg lain
Total war, perang semesta, smua khalayak berpartisipasi Peka dg sekitar Jd garda awal Jual MADILOG TAN MALAKA Materialisme, Dialektika, dan Logika - Kab. Sleman  - ARRUZZBOOKSTORE | Tokopedia Madilog, meluruskan logikal mistika,yg tdk bs dianalisis scr ilmiah Tesis, antitesis
Kitab suci py sisi ilmiah, tp kita kdg gak mampu menangkap maknanya Jd ulama itu berat, gak sembarangan Org sering salah kaprah, produk budaya dianggap ajaran agama. Logika mistika, ada covid kalau mau mati ya mati saja. Itu buka ajaran agama, bisa jadi produk budaya, nrimo

Kalau agama, ada ajaran hrs usaha Butuh kajian dan diskusi lbh dalam ttg ini Konsep2 Tan Malaka yg masih relevan, perlu diterapkan kembali
Tentang romantika sosok hebat tan malaka, apa alasan dibalik tan malaka memilih sendiri hingga akhir perjuangan hidupnya?

Baca Tan Malaka dg netral Tan Malaka anti demokratis barat, anti trias politika Yg perlu majlis assembly, badan pekerja. Ada fungsi legislatif, yudikatif, eksekutif Parpol, NU, Muhamadiyah punya juga spt ini Yg bs menjlnkan aturan adl yg paham, yg bersentuhan dg masyarakat



Disleksia, Gangguan Belajar, Teka Teki
Tan Malaka juga bikin parpol Murba Pikirannya berubah, realistis Ada proses perubahan pemikiran juga Tdk mgkn ambil semua sisi pemikiran Tan Malaka Ambil sesuai dg yg dibutuhkan gerakan kita saat ini TM menolak pembubaran Pan Islamisme
Lihat Tan Malaka secara keseluruhan. Jgn sepotong2 Komunisme itu tdk anti islam Yg anti agama, itu atheisme Itu 2 hal berbeda Tawalid memproduksi buket merah Muslim yg mempraktikkan marxisme sbg alat perjuangan
Ajaran komunisme itu ada juga yg sama dg islam Mengajarkan kesetaraan Ada yg gak sesuai misal Komunisme china, rusia Komunisme TM itu bercorak islam miñangkabau PARI setara komintern Komunisme itu Ideologi Kapitalisme juga kan bukan agama Org yg mau dpt keuntungan, masuk situ
Konsep murbaisme Basisnya bukan petani, tapi murba TM tdk merasa berpsgn diwajibkan saat itu Krn utk meringankan langkah Kalau Hatta, bawa buku sepeti saat dibuang TM tak bisa. Kalau dijerat romantisme, konsistensi akan terhambat hbgn psikologis dg keluarga
Saat naksir jo paramita, terpaksa dia hrs tinggalkan Madani: Madilog - Tan Malaka Apa yg melatarbelkgi gagasannya ttg republik Dia sdh menempuh pddkn harlem, memahami bgm ditindas, dst, mendorong butuh indonesia merdeka, dan apa yg dilakukan stlhnya Jangan fantasi kosong Apa tujuannya Bgm mencapai tujuan tsb

Pencernaannya pd konsep marx,lenin, membuat gagasan republiknya beda sendiri dg gagasan yg lain. Anti trias politika Titik tertinggi pemikirannya 1945 an masuk ke jalur parpol Menerima soekarno sbg presiden Akhirnya realistis Pergumulan dg syarikat islam,pddkn LN,mencetaknya
Dosa Tan perspektifnya bs byk Soekarno, hatta, syahril yg mempertahankan indonesia dlm cara diplomasi(krn kita tdk siap berperang) gerakan Tan bs mengganggu 141 organisasi perjuangan lbh representatif dibanding KNIP nya syahril sebnrnya

Bahaya buat pemerintahan Krn ada distrust thd pemerintah definitif Masing2 py kalangan pendukung Pendukung Tan mau nangkap syahril, Tan dianggap di balik smua 2 th dihukum, tanpa diadili, dr lenjara ke penjara. Dibebaskan tanpa tahu kesalahannya Keluarnya juga krn politik
Agar kekuatan kiri tdk terkonsentrasi pd muso saja. Dan benar,Tan menentang muso Tan nasionalisme memperjuangkan kemerdekaan juga Tan buat republik darurat di kediri Cara penyelamatan negara krn belanda claim saat soekarno hatta ditangkap,indonesia hbs Tp dianggap pengkhianatan

Tan ditembak Matinya salah kaprah Lebih persoalan dendam pribadi Pd titik itu, ada salah kaprah pd pandngan Tan Malaka dianggap pengkhianat 1980 dianggap pahlawan nasional Tapi politik juga Soekarno mendekati murba, agar PKI tdk begitu besar
Jaman soeharto, semua kiri apapun itu, dihabisi Pdhl Tan kirinya beda, tetap dihabisi Makanya tdk ada di buku sejarah 2000 an ada internet, baru mulai padha ngomongin Tan Itu juga msh disalahpahami


Dasar pikiran Tan Belanda itu negara kecil, letaknya jauh, kok bisa menikmati jajahan indonesia. Kalau tdk ada yg bantu di sini, tdk mgkn bisa Kalau indonesia tdk bersatu, akan susah mengusir penjajah Jd negara kesatuan republik indonesia

Pembacaan internasional Tan,merumuskan di narrepublika Tdk menjdkn komintren jd induk gerakan Dia dirikan PARI di bangkok Manifestonya melawan imperialism, termasuk sejajar komintern Jd bukan antek2nya rusia, komintern Komintern - Community | Facebook Komintren sbg alat saja, gerbong yg bisa dia naiki

Tan adalah sebuah anugerah dan sekaligus pembejaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Pertama adalah terhadap sosok pribadi Tan yang memiliki nilai luhur dan dituangkan dalam perjuangannya, meskipun kita melihatnya, berjuang dalam 'kesepian'.

Di samping itu, kita mengamati bahwa Tan adalah seorang yang 'kompleks', pemahaman keilmuannya tidak hanya politik, tapi juga ilmu logika dan eksakta. Kemudian, keberanian dan kepiawaiannya

temen2 ada pernah smpat berpikir ga, kan dlu tanMalaka itu mnjadi sosok buronan internasional, karya2nya jga bahaya bagi mreka, lalu knpa saat ini karya2nya mlah bisa kita akses tersebar di mna2, apa itu brtanda bahwa tanmalaka sudah ga ada kmngkinan akan ada sosok pnerusnnya

Post Top Ad