Kalau masalah dalam novel kita adalah Kue Apem. Mulailah dari kue apem. Jgn mulai dg matahari bersinar cerah, burung2 berkicau dan alam gemah ripah loh jinawi dan tokoh kita gegoleran di tempat tidur. Straight to the point. Mau cerita apa? Mulai dr sana.
5 paragraf awal novel itu kunci pembuka. Ntar kunci penutupnya sama.
Awal dan akhir cerita itu kek 2 sejoli. Apa yg muncul di awal adalah apa yg di jawab di akhi
Penjelasan ttg karakter lakukan sambil jalan. Jgn dibubrahbrahbrah di awal. Bisa2 awal novel kita kek laporan medical check-up tokoh.
Selalu mulai dg pernyataan masalah yg jelas. Dari kalimat pertama.
Eksposisi cerita n penjelasan karakter gak sama dg bikin biografi tokoh.
Yg dieksposisi ceritanya. Ada masalah apa dlm novelnya?
Ini sama kek kita kepo spall-spill kok.
Bayangin:
"Gw mau spill sesuatu nih. Gw mau cerita mantan gw. Dia adlh org yg bangun pagi setiap hari, terus membuka jendela & menyadari dirinya kesiangan."
Apa yg di-spill???
Kasih tokoh kita masalah dr awal. Dan jelas, dia mau apa? Mengutip Kurt Vonnegut:
"Every character should want something, even if it is only a glass of water."
Terkait protagonis yg sedang membuka cerita, keinginan itu perlu dibuat terkait dg keinginan INTI-nya.
Terkait protagonis yg sedang membuka cerita, keinginan itu perlu dibuat terkait dg keinginan INTI-nya.
Misal: Tokoh kita mau bikin perusahaan kue apem. Buat mslh di awal terkait kue apem.
Misal: Emaknya ngejual cetakan kue apemnya buat beli kupon togel. Si Tokoh marah berantem ama emaknya.
Kalo setelah itu dia mau gegoleran lagi, seterah. Tapi, "INI masalah Kue Apem" udh jelas.
Di bagian awal, jangan buang2 waktu (dan huruf, kata, kalimat, halaman) buat jelasin yg nggak2. Di awal inilah fondasi CERITA sedang dibangun.
Cerita = Kisah tokoh memecahkan masalah.
Di akhir bab pertama, sudah harus jelas, kenapa cerita ini harus ada.
Awal cerita ini namanya: HOOK.
Sering sy baru fix dg bagian ini paling akhir, setelah ending solid, untuk memastikan bahwa awal dan akhir bisa saling mencerminkan.
Apa fungsinya?
Utk membangun kesan UTUH.
Rumusan dasar saya utk membuka cerita:
1. Mengandung pernyataan dan voice protagonis.
2. Berisi AKSI
3. Mengandung masalah yg TIDAK membocorkan plot.
4. Mengandung pertentangan, baik dg tokoh lain, dunianya, atau kepercayaan masyarakat.
Paragraf2 awal ini kek abstrak cerita yg memberi gambaran besar ttg keseluruhan isi novel tanpa jadi spoiler.
Jangan disia2kan dg njelasin tai lalet tokoh kecuali masalah tokoh adalah mau operasi tai lalet.
KLISE (alias adegan2 yg udah dipake sejuta umat) jg perlu dihindari.
Tugas penulis adalah melawan klise.
Btw ini cara editor baca cerita kita loh.
Makanya, editor gak perlu baca naskah sampai selesai utk tahu apakah cerita itu layak terbit atau nggak. 1-2-3 bab aja ud keliatan.
Klo dr awal udh bertele2, itulah gaya yg cenderung akan muncul sepanjang novel.
Buku untuk acuan menulis
Stephen King - On Writing.
Trus lanjut ke struktur, misal:
1. John Truby - Anatomy of Story.
2. Screenplay - Syd Field.
3. Save The Cat - Jessica Brody.
4. Prose Fiction: Introduction of Semiotics of Narrative - Ignasi Ribo
5. Semua buku Narratology.
sbnrnya gak terlalu perlu utk baca buku2 teori, kecuali memang mau mendekati wilayah analisis teoretik.
Dr video2 youtube n artikel google aja udh cukup, asal tau kata kuncinya.
Teori2 cuma buat wawasan aja. Lagian, utk fiksi gak ada satu pun teori yg bisa menjelaskan utuh.
sumber wisnucuit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar