improving writerpreneurship

Post Top Ad

6 Success Secrets For Enterpreneur

6 Success Secrets For Enterpreneur



 Saat beberapa minggu lalu bertemu kembali dengan teman-teman lama dan mendapati mereka sedemikian suksesnya, terbit kesadaran bahwa sukses bagaimanapun diraih dengan siasat-siasat, usaha dan kesungguhan, serta meniscayakan kolaborasi.

Berikut beberapa rahasia sukses yang mungkin sudah atau bisa teman-teman juga praktikkan.

Six success secrets: Show up. Speak up. Team up. Don't give up. Lift others up. Look up.

Show up.
Sama halnya dulu waktu aku pertama kali merintis pendirian PAUD aka Pendidikan Anak Usia Dini,
kupikir waktu itu aku tak akan  mungkin berhasil mendirikannya jika aku tidak menunjukkannya. Jadi meski masih tertatih, aku mencari dukungan sana sini dengan menunjukkan terlebih dahulu bahwa ini lho PAUD nya sudah mulai jalan, dan banyak peminatnya. Ayo yuk jadiin dan kembangkan.

Dan teman-temanku yang lebih canggih rupanya mengembangkannya dengan membuka juga pendidikan lanjutan PAUD. Jadi bertahap mereka membuat TK. Lalu tahun depannya lagi SD. Dan beberapa tahun berikutnya membangun SMP.


Speak up.
Siapa sangka jika awalnya semua berasal dari speak-speak alias bicarabicaraku dengan mbok blanjan. Jadi ini juga yang beberapa kali kusampaikan ketika sharing enterpreneur di beberapa tempat. Tempat belanja itu ternyata tempat strategis berkumpulnya ibu-ibu bakal klien PAUD ku.

Lewat promosi mbok blanjan berbekal selebaran dariku, akhirnya PAUD berhasil merekruit 30 murid pertamanya dalam waktu singkat. Wow kan.

Kalau waktu itu aku tidak ngobrol ke mbok blanjan. So speak up!


Team up.
Nah! Ada banyak tangan lain yang membantu keberhasilan PAUD kami, baik yang di Semarang maupun Demak.

Di Semarang, ada almarhum suami yang reputasinya dicintai banyak orang, mertua yang nama besar pesantrennya punya influence, kakak ipar yang kyai dan punya pengaruh, guru PAUD pertama yang membantu menyiapkan semuanya, santri-santri yang kutunjuk sebagai guru pendamping, dan tentu saja guru-guru berikutnya.

Di Demak, tentu saja peran bulikku yang utama sebagai seorang ketua organisasi muslimah terbesar di kota ini, sepupuku yang wara wiri, guru PAUD pertama yang adalah santri bulikku dan kini menjabat kepala sekolah sejak pertama berdiri, serta guru-guru PAUD dan TK berikutnya yang kini berjumlah enam orang.


Don't give up.
Kalau saja kami menyerah ketika murid mulai surut karena sebagian lulus, kemudian murid baru tidak banyak karena ada tetangga yang juga mendirikan PAUD, tentu sekolahan yang dirintis dan berjalan bertahun-tahun itu akan bubar.
Kalau saja kami patah arang karena guru andalan pamit keluar sebab pindah lokasi rumah dan betapa sulitnya mencari guru sepadan, tentu sekolahan tak ada lagi.
Dan masih banyak tantangan lainnya yang niscaya terjadi pada usaha apapun.
Tapi tidak menyerah adalah pilihan yang tepat. 


Lift others up.
Mengangkat guru-guru baru dan mengirimkannya untuk ikut pelatihan. Memberi materi kajian dan pelajaran baca tulis alquran bagi ibu-ibu yang menunggui anak-anaknya sekolah. Mengajak outbound dan rekreasi sesekali. Serta yang terpenting, kalau kata almarhum suami, nguwonge uwong alias memanusiakan manusia.


Look up.
Terus melihat orang-orang serta lembaga-lembaga yang sudah sukses dan belajar banyak dari mereka. Lihat, periksa dan terus perbaiki kinerja kita, tim dan lembaga kita untuk meraih pencapaian dan kesuksesan yang lebih lagi.

Semoga bermanfaat ya catatan kecil ini!



**
Untuk  kerjasama  review, liputan, event, narsum dll
For reservation,  review and any other collaboration
please do not hesitate to contact at 085701591957 (sms/wa)
Line: diannafi57
Email: diannafihasfa@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad