improving writerpreneurship

Post Top Ad

November 27, 2015

Wisata Kuliner Di Festival Demak

by , in
Wisata Kuliner Di Festival Demak



Seru sekali sepanjang bulan Oktober kemarin beberapa pameran digelar secara beruntun di kota wali alias kota Demak tercinta.




Ada pameran buku selama seminggu, di mana aku sempat ambil bagian untuk sharing tentang buku baru socioteenpreneur.
Juga tentu saja nitip jualan dagangan buku. Ahay :D




Setelahnya ada pameran hasil pembangunan ala-ala PRPP di Semarang gitu. Tapi konon tingkatnya Nasional. Oh ya, namanya Demak Fair. Nah, di sinilah ada banyak booth makanan. Aseeeek...




Jadi aku ama anak-anak selain jalan-jalan lihat batik juga hasil karya dari banyak daerah, kami juga icip-icip makanan dan minuman:D



Tahu kan makanan favoritku?
Yups, betul. Empek-empek!

Anakku milih sosis bakar yang gedhe banget dan es krim. Yummy!

November 27, 2015

When You Think Something, Think The Opposite

by , in
When You Think Something, Think The Opposite


Apa yang kamu lakukan ketika ada orang lain yang melarangmu melakukan ini, itu, inu, atu dll dst dsb? Duh, kebayang kan kalau pasti hati rasanya berontak.

Demikian pula kemarin ini saat saya ada di Medan beberapa hari untuk mengisi seminar dan workshop. Saya ini kan padha dasarnya penurut, sami'na wa atho'na , meski secara paradoksalnya saya juga seorang yang pemberontak dan petualang. Jiaaaah..

Waktu panitia memesan saya agar tidak keluar dari hotel malam sebelum hari H pelatihan, saya sempat ragu dan menurut. Karena katanya supaya saya tidak sampai sakit, terpapar asap yang mungkin masih ada. Tapi aduh, sayang sekali kalau sudah sampai di Medan tapi tidak ke mana-mana. So, saya pun keluar malam itu dan jalan-jalan diantar teman baik :D





Paginya pun sempat merasakan naik bentor alias becak montor, kendaraan yang khas di Medan. Walaupun tadinya sempat dilarang naik sendirian. Karena katanya khawatir kalau dibawa lari sama sopirnya. Ahaha.. Alhamdulillah lancar selamat sampai ke stasiun kereta api untuk naik kereta  bandara menuju bandara Kuala Namu.



When You Think Something, Think The Opposite

November 27, 2015

Deg-degan Itu Penting

by , in
Deg-degan Itu Penting



Deg-degan itu penting karena  kalau deg-degan dan was-was, kita jadi siap-siap


Sehingga persiapan matang pun kita rancang.


Kalau nggak deg-degan, ya akhirnya begitu aja. Lempeng.


Jadi mulai sekarang, deg-degan yuuuuk :))

November 27, 2015

Being Professional

by , in
Being Professional



Pas kemarin  kembali berkesempatan roadshow ke Medan untuk seminar socioteenpreneur, aku dapat lagi pelajaran yang berkesan.

Meskipun PIC alias Person In Charge-nya yang handle acara ini sedang kena sedikit musibah sebab anak bungsunya sedang sakit, tapi dia tetap profesional terjun ke lapangan dan ikut handle acara dari mulai sampai akhir, bahkan mengantarku ke bandara Kuala Namu untuk kembali ke rumah. 


Personel band Armada juga sama profesionalnya. Mereka yang sudah komitmen untuk melayani para fans dan pasukan Armadanya setiap kali berkunjung ke suatu kota, tetap bertahan untuk hadir bersama mereka. Meski capek, ngantuk, dan merem-merem. 

Profesionalisme mereka menjadi sumber inspirasi pekan ini bagiku, agar terus meningkatkan profesionalisme dan pelayanan. 


Aamiin. Insya Allah

November 27, 2015

#ngemilbaca Spiritual Parenting

by , in
#ngemilbaca Spiritual Parenting


Duh, pas  bangets. pas spiritual agak menurun (sebabb mungkin kurang syukur, kurang wirid, kurang dzikir, insecurity, banyak mengeluh dll dst) , terus dapat bacaan yang mengetuk-ngetuk jiwa dan menggugah spiritual kembali. Serasa mendapatkan oase setelah kekeringan. Uniknya ini sebenarnya buku luar, impor tapi diterjemahkan dan diedit oleh grup Mizan sehingga dimasukkanlah beberapa muatan islami di sana. So, tidak sepenuhnya mengawang-awang atau mengambil referensi barat yang notabene bukan dari Quran hadits.


Ada sepuluh prinsip dan langkah yang ditawarkan di sini. Didapatkan dari berbagai penelitian juga praktik yang teruji. Tinggal kita menyesuaikan saja dengan situasi dan kondisi kita. Karena ingat kan dengan yang dulu pernah saya tulis tentang how to membaca buku how to? Ahahay :D


So, this is a good book.
very very good one,

November 22, 2015

PLG Centre Point Dan Ribuan Songket Menuju Warisan Dunia

by , in
PLG Centre Point Dan Ribuan Songket Menuju Warisan Dunia




Wow, ngeri! Dan sekaligus cerdas!
Jadi dalam rangka 1000 hari menuju penyelenggaraan Asian Games yang bakal digelar tahun 2018 nanti di Jakarta Dan Palembang, orang kito gilo Palembang sekalian bikin acara ini. 

Ada parade ribuan, sekitar tiga ribuan tepatnya, orang-orang memakai songket Palembang. Berkumpol samo-samo di PLG Centre Point alias PSCC Palembang dalam rangka:

Launching “Pelestarian Budaya Songket Sumatera Selatan Menuju Warisan Dunia”

duh, jadi pengen punya songket. semoga kapan-kapan kesampaian punya songket Palembang.
eh btw, alhamdulillah, bersyukur banget sudah punya kain sutra dari makasar kiriman salah seorang pembaca di sana. 


Rangkaian Acara
Launching “Pelestarian Budaya Songket Sumatera Selatan Menuju Warisan Dunia”
1. Sesi Pemotretan Icon Sriwijaya Songket Carnival I
Kamis, 19 November 2015. 15.00 – 18.00
@ Riverside Restaurant, Komplek Benteng Kuto Besak
2. Sesi Pemotretan Icon SriwijayaSongket Carnival II
Jumat, 20 November 2015, 09.00 – 12.00
@ Riverside Restaurant, Komplek Benteng Kuto Besak
3. Pameran UKM Songket
Palembang Sport & Convention Center (Indoor)
20 – 21 November, 10.00 – 18.00
@ Halaman Parkir Palembang Sport & Convention Center (PSCC)
20 – 22 November 2015, 10.00 – 18.00
4. Kemilau Songket Sriwijaya Carnival
Sabtu, 21 November 2015, 11.00 – selesai
@ Stadion Sriwijaya s/d PSCC
5. LombaFoto “KemilauSongketSriwijaya”
- Jadwal Pengumpulan Foto :Sabtu, 21 November, 15.00 – 18.00
@ Graha SongketSongket, Samping TVRI
- Pengumuman pemenang :Minggu, 22 November 2015, 13.00
@ Graha Songket, Samping TVRI

Rangkaian acara menyambut Asian Games counting down 1000 days sendiri ada banyak hiburannya termasuk penampilan Armada :)


Seru ya?! Kreatif dan sekaligus nasionalis!
Salute!
November 21, 2015

Fashion Ala-Ala DN

by , in
Fashion Ala-Ala  DN

Blazer Batik coklat dari Banyuwangi
Batik berwarna coklat ini aku dapat dalam perjalanan ke Banyuwangi, salah satu kota eksotis yang penuh dengan tradisi dan kebudayaan yang autentik.
Supaya aku dan kedua anakku punya seragam bersama, layaknya sarimbit bagi pasangan, kain itu dijahitkan menjadi tiga blazer dengan model yang sama.
Lumayan kan ya, bisa buat kondanngan bertiga. Ahaha.
Kemarin blazer itu menemaniku mengisi pelatihan dasar jurnalistik santri di SMP Darul Qur'an.  Visi misinya mulia bok, mencetak jurnalis berwawasan qurani. 
Aamiin ya robbal alamiin :)



Ungu Dan Jilbab Polkadot




Yang memilihkan kostum ini adalah istri dari adiknya sahabatku yang punya galery busana muslim di tengah kota kecil kami. Dia sering memberikan advice berbusana dan bahkan memilihkan langsung setelan sampai kerudung juga alas kaki buat yang pas buat para pengunjung dan pembeli koleksi baju di tokonya.


Service, selera fashion dan keramahannya ini jarang sekali kami temukan di kota kecil kami. Karena kebanyakan penjual ya sesuka-suka pembelinya aja. She has her point of view, her perspective. Yang sangat berguna, terutama untuk mereka yang bingung akan pilihan fashionnya.



Ungu dan polkadot?
Oh, kalau bukan dia yang rekomendasikan, mungkin aku juga takkan berani mencoba dan bereksperimen dengan pilihan ini. So thank you, ya:D

Brave Red Dari Tenun Sutra Makasar


Yang sebenarnya aku  sudah lama memperoleh kain tenun sutra ini dari salah seorang pembaca yang baik hati dari Makasar. Tapi baru sempat aku bawa ke penjahit beberapa waktu lalu. Bermodalkan desain yang kuperoleh dari browsing bersama mbah Google, akhirnya kain itu mewujudlah menjadi baju yang lumayan pas di badan.



Kupakai dua kali dalam bulan Oktober kemarin.
Pada waktu mengisi kuliah umum di jurusan  Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Diponegoro.

Dan ketika mengisi pelatihan socioteenpreneur untuk anak-anak SMK Farmasi di Medan.


Pas dan cocok kan merahnya dengan cover buku terbaruku Socioteenpreneur yang juga merah :)

Bukunya bisa teman-teman dapatkan di toko buku Gramedia, Togamas dll ^_^

Abu-Abu Rompel Dan Cardigan Hitam

Memakai cardigan adalah salah satu cara untuk menyembunyikan bentuk tubuh. Demikian juga dengan lipit atau rompel sebagai motif dalam baju yang kita kenakan. Selain juga menjadi tekstur yang bisa menampilkan dimensi dan kedalaman yang tidak akan terefleksi dalam warna abu-abu yang polos saja. 


Paduan warna abu-abu dan hitam adalah yang paling aman dan mudah. Tetapi jika gaya berkerudungnya tidak istimewa, akan menjadikannya terlalu sederhana. Semestinya harus agak berani bermain-main dalam menata jilbabnya. *Gitu deh koreksinya*

Blue And Black Strip

Novel Gus yang di tanganku ini dapat nominee untuk sampul favorit Anugerah Pembaca Indonesia 2015


Nah, ini  yang pernah jadi avatarku di twitter ataupun instagram. Yang  ketika ada salah seorang teman ketemu alias jumpa darat untuk pertama kalinya langsung bilang, lho kok aslinya beda sama yang ada di avatar ini? Dia langsung menyodorkan ponselnya dan memperlihatkan fotoku dalam baju biru bermotif garis-garis hitam ini.

Ahaha.
Ya bukan salah aku :p

Foto ini juga asli, tanpa rekayasa. Nggak pakai 360 atau semacamnya. Kebetulan aja yang mengambil fotonya waktu itu memang fotografer handal, jadi bisa tahu angle dan sudut yang tepat. She takes the best of me :D






Gaya Resmi Ala Bu Dosen

Pergi ke kampus untuk sharing kepenulisan, seringkali menuntut kita berpikir agak panjang dalam mengenakan setelan busana. Selain mempertimbangkan kepantasan, kesopanan dan kepatutan, tentu saja juga memperhatikan budaya serta kebiasaan yang ada di dalam kampus tersebut. 
Tampilan yang dipilih bisa berbeda, andai kampus  itu mungkin kampus desain, kreatif yang ala-ala seniman begitu. Tapi memasuki kampus yang sarat dengan nuansa keagamaan seperti Unissula, pilihan memakai busana ala-ala ibu Dosen mungkin yang paling tepat.  

 So, here we are. Dengan  setelan jas biru dengan kerudung sederhana bermotif bunga dengan warnaa serupa jas, sebuah setelan krem dengan sedikit ukiran kerawang menjadi aksen yang menyembul di belakangnya. Dua kain memanjang dari kerudung, bisa menggantikan syal/ shawl yang biasa dipakai para performer/public speaker.



Post Top Ad