improving writerpreneurship

Post Top Ad

Oktober 22, 2015

Lowongan Dosen Universitas Sultan Agung ( Unisula)

by , in
Lowongan Dosen Universitas Sultan Agung ( Unisula)

Dibutuhkan Dosen di Universitas Islam Sultan Agung (UNISSULA) Semarang dengan formasi sebagai berikut:

 1 Prodi. Akuntansi (S1)
 2 Prodi. Ilmu Hukum (S1)
 3 Prodi. Keperawatan (S1)
 4 Prodi. Manajemen (S1)
 5 Prodi. Pendidikan Agama Islam (S1)
 6 Prodi. Pendidikan Bahasa Inggris (S1)
 7 Prodi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar (S1)
 8  Prodi. Psikologi (S1)
 9 Prodi. Teknik Industri (S1)
 10 Prodi. Teknik Informatika (S1)
 11 Prodi. Teknik Sipil (S1)

Persyaratan untuk lamaran :

Curriculum Vitae (CV)
KTP
Harus Sudah S2 sesuai dengan bidang ilmunya
IPK minimal 3,00
Ijazah dan transkrip Lengkap S1 dan S2 legalisir
Umur maksimal 35 tahun
Scores TOEFL 500
Lamaran langsung dikirimkan ke bagian kesekretariatan UNISSULA atau via pos  ditujukan kepada Rektor UNISSULA  paling lambat tanggal 15 September 2015 dengan alamat  :

Jl. Raya Kaligawe Km.4 Semarang, Jawa Tengah 50112 ;

PO Box 1054/SM Indonesia.

Oktober 21, 2015

Tidak Perlu Uang Untuk Punya Yang Dimau

by , in
Tidak Perlu Uang Untuk Punya Yang Dimau


Sebagai Emak Gaoel  yang suka banget kumpul dengan banyak komunitas, aku akhirnya tahu bahwa ada sebuah jalan untuk memperoleh banyak hal dengan tidak menggunakan uang. Artinya kita bisa memperoleh apapun yang kita inginkan tanpa harus belanja dan merogoh kocek. Nah lho!

Jadi ketika teman-teman banyak yang beralih dari sekedar blogspot menuju dot com, tergeraklah hatiku untuk mengikutinya. kalau jadi follower dalam hal kebaikan, nggak apa-apa kan ya?:p

Meski masih tertatih mendandani sana sini supaya semakin representatif tampilannnya, semakin kenceng dan ketat kurasi naskahnya dan semakin dalam serta tajam tulisan dan analisanya, blogging sekarang menjadi makanan kedua setelah menulis. bahkan menjadi semacam area untuk belajar lebih banyak, tempat menuai dan menanam  benih-benih ide, membuka cakrawala dan makin luasnya perspektif. Dan kalau beruntung, juga dapat hadiah. Iya kan? entah itu buku, pulsa, power bank, gadget, motor, mobil dan mungkin rumah kan? ahay.

Kalau cukup beruntung lagi, bisa terus menjadi kontributor yang berbayar sebagaimana yang sekarang sudah mulai kujalani setahun ini. The more merrier, tentu saja makin banyak order makin senang. Hohoho.

jadi, meski capek, mikir, musti pinter menej waktu di luar nulis, tetap semangat. Ya kan? Supaya barang-barang yang kita butuhkan dikirim tanpa kita harus membayar. Aamiin.

Go For It!

Oktober 21, 2015

Kesegaran Dalam Kehidupan Baru

by , in

Kesegaran Dalam Kehidupan  Baru

Menakjubkan sekali dalam sebulan, aku tiba-tiba punya banyak sekali bayi baru....untuk dikunjungi. Bayi dari adikku sendiri, dari teman komunitas nulis, dari teman komunitas blogger, beberapa tetangga, dan teman mengajar. Wow, kok bisa sih bareng-bareng gitu. Hanya selisih beberapa hari antara satu dengan yang lainnya. Mungkin  karena bulan kemarin alias bulan dzulhijjah itu memang musim nikah, sehingga tahun berikutnya setelah nikah ya melahirkan. Ahaha.

Kelahiran, kehidupan baru selalu membawa kesegaran dan vitalitas. Itu yang kurasakan.

Tapi aku sudah lupa caranya menggendong bayi, jadi hanya bisa mengelus mereka. Lalu ingat bagaimana dulu anak-anakku sendiri lahir. Tak terbayangkan bahwa aku pernah melewati masa-masa itu. Mengandung, melahirkan, menyusui, merawat, mengasuh hingga mereka sekarang sebesar ini. Ingat bagaimana menyuapi mereka sejak mereka harus diperkenalkan dengan makanan. Orang-orang tua di sekitar kami selalu wanti-wanti agar kami memilih dengan baik asupan bergizi dan aman bagi si bayi. Sebisa mungkin kami memasak sendiri atau membeli di sekitar tempat tinggal kami.

Tapi kadang kalau sedang bepergian, tak mudah menemukan makanan masakan langsung seperti itu. Jadi kami membeli  Bubur Bayi Organik sebagai persediaan. Salah satunya adalah Milna. Eh ternyata malah senang dan ketagihan karena rasanya yang enak.


Saat Si Kecil pertama kali diperkenalkan dengan makanan semi padat (MPASI), sebaiknya mulai dengan memperkenalkan Si Kecil dengan satu rasa (single flavor) terlebih dahulu agar Si Kecil dapat mengenal rasa dengan baik dan meminimalkan risiko alergi pada jenis makanan tertentu
Milna Bubur Bayi Organik tersedia dalam 2 pilihan single flavor (Beras Merah & Kacang Hijau) yang lezat dan tidak berpotensi menimbulkan alergi pada bayi
Milna Bubur Bayi Organik terbuat dari bahan organik pilihan dan kandungan gizinya sudah diformulasikan sesuai dengan Standar Nasional Indonesia untuk Makanan Pendamping ASI sehingga memiliki kandungan gizi lengkap dan seimbang untuk mendukung pertumbuhan bayi.
Milna Bubur Bayi Organik diperkaya dengan:
  • Tinggi Protein
  • Tinggi Serat
  • Omega 3 & Omega 6
  • Tinggi Zat Besi
  • 12 Vitamin & 8 Mineral
kandungan ini penting untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi harian Si Kecil agar tumbuh optimal. Kami memberikan Milna Bubur Bayi Organik 2x sehari untuk awal petualangan makan Si Kecil yang menyenangkan.
Oktober 21, 2015

Bintang Lima Menyongsong Sinarnya #SmescoNV

by , in
Bintang Lima Menyongsong Sinarnya #SmescoNV


Bukan saja lebih keren, bahkan brand lokal Bintang Lima ini saat ini bisa dibilang masih menjadi satu-satunya brand yang mengangkat Belimbing sebagai wajah khas kota Demak ke dunia perkulineran.

Belimbing adalah salah satu buah di Demak yang terkenal sejak dulu. Apalagi ada tembang lir ilir yang diciptakan oleh Sunan Bonang dan dipopulerkan oleh Sunan Kalijogo, yang menjadikan pohon belimbing sebagai metafora. Buahnya yang bersegi lima sebagai lambang lima rukun Islam. Pohonnya yang licin sebagai lambang betapa tak mudah untuk menjalankan syariat Islam. Tapi penekno belimbing kuwi, lunyu lunyu penekno. Meski licin dan susah, berusahalah untuk menggapainya. Maka dari itu harus Belimbing musti dilestarikan karena merupakan salah satu warisan budaya.







Variasi dari belimbing sangat perlu untuk meningkatkan produksi industri rumah tangga. Buah belimbing yang selalu dijual buahnya tanpa diolah menjadikan orang bosan dan tidak tertarik dengan buah ini. Maka dari itu, pengolahan buah ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan produksi dan pendapatan masyarakat Demak sendiri.salah satunya adalah membuat manisan, asinan, keripik, dodol, roti, dll yang semuanya berbahan dasar dari buah belimbing.

Bintang 5 sendiri merupakan salah satu  produk olahan belimbing buah yang legendaris dari Demak Kota wali. Sehingga  semestinya Bintang 5 menjadi produk unggulan Khas Kota Wali.

Bintang 5 terdiri dari :

Koktail Belimbing Bintang 5






Jus Belimbing Original Bintang 5





Sirup Belimbing Bintang 5





Jus Belimbing Antioksidan Bintang 5










Bintang 5 Khas Demak



Kini dikembangkan Koktail Belimbing Bintang 5 dengan label baru, lebih segar, elegan dan eksklusif. Perubahan warna dari Kuning hijau menjadi Orange dan kuning menambah kesan lebih bersinar dan matang. Perkembangan produk ini sangat pesat, dan sudah tertera logo Halal MUI di dalam label. Produk ini juga sudah mendapatkan sertifikasi halal MUI untuk produk Koktail Belimbing Bintang 5.

Koktail Belimbing Bintang 5 Khas Demak telah menjadi salah satu wakil Jawa Tengah dalam Pangan Award Nasional 2013. Dengan label baru ini di harapkan akan meningkatkan integritas produk Koktail Belimbing Bintang 5 Khas Demak.

Bermodalkan antusiasme saja tentulah tidak cukup. Karena itu Bintang 5 masih harus terus banyak belajar dari mereka yang sudah berhasil membawa produk dan brand lokalnya ke ranah global internasional. Smesco  yang concern dalam hal ini bisa menjadi salah satu role model, dan kemungkinan juga mitra bagi kemajuan bersama.


dari berbagai sumber



Oktober 21, 2015

Rindu Dendam Bojonegoro

by , in
Rindu Dendam Bojonegoro

Yang sebenarnya kalau mendengar kata Bojonegoro, api yang dulu pernah singgah seperti meletup lagi. Seorang mahasiswi kedokteran cantik asal Bojonegoro waktu itu sempat membuatku cemburu, karena pacarku semasa kuliah pernah meliriknya.  Ahay. Itu masa lalu.

Mengunjungi semua kota di Indonesia adalah salah satu impianku. Bojonegoro, membuatku rindu dendam. Seolah tak terima bahwa ada seorang istimewa pernah lahir di rahimnya.

Namun rupanya Bojonegoro memang istimewa. Adalah masyarakat Samin yang sedemikian terkenalnya justru karena kesederhanaannya. Masyarakat Samin tinggal di dusun Jepang, salah satu dari sembilan dusun di desa Margomulyo yang berada di kawasan hutan seluas 74,733 Ha. Butuh sekitar dua jam untuk sampai ke sana  dengan kendaraan, jika kita berangkat dari ibu kota Kabupaten Brojonegoro.

Masyarakat Samin terdiri dari kebanyakan orang-orang tua yang gigih berjuang melawan pemerintah colonial Belanda. Dulu ada gerakan yang dikenal dengan nama Gerakan Saminisme yang dipelopori oleh Ki Samin Surosentiko. Mereka menolak membayar pajak kepada pemerintah Belanda, tidak mau bekerja sama, dan tidak mau menjual serta memberikan hasil bumi kepada pemerintah penjajah.

Prinsip dasar gerakannya adalah sami-sami amin (bersama-sama) yang dilandasi oleh kekuatan, kejujuran, kebersamaan, dan kederhanaan. Sampai saat ini rupanya  sikap hidup tersebut berhasil diwariskan kepada anak keturunannya. Gaya hidup mereka sederhana, suka bekerja keras, rajin berdoa, berpuasa, dan berderma kepada sesama. Seiring dalam sikap lahir dan batin, sabar, nrimo, rilo (rela) dan trokal (kerja keras). Sikap tidak mau merugikan orang lain diungkapkan dengan sepi ing pamrih, rame ing gawe. Mereka juga berhati-hati dalam berbicara yang dituangkan dalam ajaran ojo waton ngomong, ning ngomong kang maton.

Dusun Jepang sesungguhnya punya prospek untuk dijadikan Objek Wisata Budaya, melalui paket Wisata Homestay. Di mana pesertanya bisa mengikuti dan menikmati suasana dan gaya hidup masyarakat Samin.


Keturunan Ki Samin yang masih hidup bernama Mbah Hardjo Kardi, yang hidup bersama istri dan tujuh anaknya. Ia merupakan cicit dari R Surontiko yang bergelar R. Suryowijoyo. Mbah Hardjo Kardi  dianggap sebagai pemimpin oleh masyarakat Dusun Jepang. Asal muasal Samin bermula dari masa R. Surontiko. yang sejak kecil dididik oleh orang tuanya, RMA Brotoningrat yang masih keturunan raja, untuk mengenal lingkungan kerajaan. Ia merasa prihatin melihat penderitaan rakyat yang dijajah Belanda. Dalam hatinya ia ingin sekali meninggalkan kerajaan dan berbaur dengan rakyat jelata untuk berjuang melawan penjajah. Setelah dirasa cukup waktunya, ia benar-benar pergi meninggalkan semua kemewahan kerajaan.

Dia merampok harta orang-orang kaya untuk dibagikan kepada rakyat miskin. Jadi ingat Robin Hood ya.  Pada tahun 1840, ia mendirikan perkumpulan pergerakan pemuda yang dinamai Tiyang Sami Amin, yang artinya bersama-sama membela Negara. Dia mengajari anggotanya sikap luhur yang kemudian terus diwariskan kepada seluruh keturunannya. Suryowijoyo memperluas daerah kekuasaannya hingga ke perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah sekarang, yaitu desa Ploso kabupaten Blora. Di Blora ini pergerakan dipimpin oleh putranya yaitu Ki Samin Anom.

Ajaran inti Ki Samin mengandung lima saran:
Kehendak yang didasari usaha pengendalian diri.
Dalam beribadah kepada yang Maha Kuasa, harus menghormati sesama makhluk.
Selalu mawas diri, melihat ke dalam batin dan menyelaraskan dengan lingkungan.
Sikap dalam menghadapi bahaya atau bencana adalah yakin bahwa itu merupakan cobaan dari Yang Maha Kuasa.
Berpegang kepada budi pekerti.

Ki Samin Anom memiliki seorang putri bernama Paniyah yang dinikahkan dengan Suro Kidin. Mereka memiliki 9 putra, salah satunya bernama Ki Suro Kamidin, yang memiliki 4 anak, yang salah satunya adalah Mbah Hardjo Kardi.

Hingga tahun 1970, masyarakat Samin hidup terisolasi dan bahkan mereka baru tahu kalau Indonesia sudah merdeka. Mereka sendiri lebih suka disebut wong sikep, karena samin kadang memiliki konotasi negative. Di luar masyarakatnya, mereka dikenal sebagai orang-orang yang polos, jujur, dan menolak pajak, sayangnya pula, mereka sering dijadikan bahan lelucon.

Pada umumnya masyarakat Samin tidak mewajibkan sekolah, mereka tidak memakai peci, hanya memakai iket seperti semacam kain yang diikatkan di kepala, mengenakan celana selutut, tidak mau berdagang (karena mereka menilai berdagang masih memiliki unsur ketidakjujuran), tidak mau mencatatkan nikahnya di KUA dan tidak berpoligami, perempuannya mengenakan kebaya lengan panjang dengan sarung hingga betis atau mata kaki, dan mereka anti terhadap segala bentuk kapitalisme.

Agama bagi mereka merupakan  senjata atau pegangan hidup. Mereka tidak membenci agama apapun, karena yang penting bagi mereka adalah tabiat atau sikap. Mereka juga yakin jika orang yang sudah meninggal itu tidak meninggal, hanya sekedar ganti baju saja. Dalam mata pencaharian, mereka menolak berdagang karena ada unsur ketidakjujuran, sama seperti halnya mereka juga menolak menerima sumbangan dalam bentuk uang. Mereka juga memiliki ‘kitab suci’ yang bernama Serat Jamus Kalimasada yang isinya adalah petuah dalam bentuk puisi dalam bahasa Jawa.

Orang Samin tidak mengenal tingkatan bahasa seperti masyarakat Jawa pada umumnya, mereka hanya menggunakan bahasa ngoko. Namun seperti halnya masyarakat tradisional Indonesia, masyarakat Samin sangat senang saling berkunjung meskipun letak rumahnya berjauhan. Menurut mereka, pernikahan dianggap sah meski yang menikahkan hanya orang tua pengantin.

Orang Samin bertani dan  memanfaatkan alam, seperti kayu, secukupnya saja. Mereka menganggap tanah sebagai ibu mereka, yang memberi mereka penghidupan dan kehidupan. Mereka mengolah lahan berdasarkan musim yang ada.

Pemukiman mereka berada dalam deretan rumah-rumah yang terbuat dari kayu jati dan bambu dengan luas yang relatif besar berbentuk joglo atau limasan. Ruang tamu menempati porsi yang luas, sementara kamar mandi dan sumur terletak agak jauh dan biasanya digunakan untuk beberapa keluarga. Penempatan hewan ternak di luar atau di samping rumah.

Mereka biasa melakukan upacara nyadran (bersih desa) yang dilakukan sekaligus dengan menguras sumber air pada sebuah sumur tua. Masyarakat Samin juga sudah mulai tersentuh perkembangan zaman, yang ditandai dengan mulai menggunakan pupuk kimia, dan peralatan rumah tangga dari plastic dan logam.

Banyak nilai kearifan local mereka  yang bisa kita pelajari dan teladani dari orang Samin dengan cara  menikmati kehidupan bersama mereka selama beberapa waktu.

<a href='http://www.bloggerbojonegoro.com/lomba-ngeblog-hari-jadi-bojonegoro-ke-338-experience-bojonegoro-the-origin-of-java-the-real-indonesia.html' target='_blank'><img alt="Lomba Ngeblog Bojonegoro 2014" src="http://www.bloggerbojonegoro.com/wp-content/uploads/2014/11/Lomba-ngeBlog-Bojonegoro-2014.gif" height="250" width="300"border="0" /></a>

Referensi :
Id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Bojonegoro
Id.wikipedia.org/wiki/Ajaran_Samin


Oktober 21, 2015

Manfaatkan Semua Kanal

by , in
Manfaatkan Semua Kanal


Menjadi penulis yang menulis saja di era sekarang rasanya tak lagi cukup. Kita dituntut  untuk juga memanfaatkan banyak kanal demi memperkenalkan 'anak-anak' yang telah kita lahirkan. 

Demikian kiranya maka rangkaian promo Buku 101 Bisnis Online Paling Laris ini diselenggarakan. 
Semuanya tak akan bisa berlangsung dengan baik tanpa adanya bantuan  dan kerja sama yang baik dari banyak pihak. Dari Pihak Penerbit dan Toko Buku Gramedia, TVKU dan juga radio Sonora FM.


TALKSHOW DI TVKU








TALKSHOW DI SONORA FM




TALKSHOW DI TOBUK GRAMEDIA PANDANARAN







Upaya-upaya memperkenalkan buku melalui media televisi, radio maupun  jumpa darat di event launching dan bedah buku, masih harus pula diikuti dengan pengawalannya di sosmed juga kanal-kanal lainnya.



Selamat berenang dan menyelami semua kanal, writerpreneur ^_^
September 25, 2015

Buku Dian Nafi di Gramedia Binjai

by , in
Buku Dian Nafi di Gramedia Binjai
Yeay, alhamdulillah buku Bidadari Surga Pun Cemburu dan novel matahari mata hati by dian nafi terbitan Tiga serangkai juga bisa teman teman beli di Gramedia Binjai :)

Post Top Ad