improving writerpreneurship

Post Top Ad

Bagaimana Cara Melawan Takdir

Bagaimana Cara Melawan Takdir



Sembari cari-cari cara bikin video kreatif, yuk kita ulik catatan dari dokter Ryu, biar bisa jadi bahan untuk memperkaya dan memperdalam tulisan kita:)

Dalam "Senopati Pamungkas"nya Mas Arswendo, para jawara sejagad terobsesi mencari "kitab babon", kitab sumber dari segala sumber ilmu.

Banyak yg menyamakan "Senopati Pamungkas" dg "Musashi" nya Eiji Yoshikawa, menurut saya keduanya mempunyai perbedaan yg sangat mendasar.
Musashi dgn sengaja mengaburkan asal usulnya. Sementara Upasara Wulung -tokoh utama dlm Senopati Pamungkas-, asal usulnya memang tidak jelas

Di Senopati Pamungkas, yg dianggap sebagai "kitab babon" (induk) segala ilmu adalah Bantala Parwa alias kitab bumi. Selanjutnya lebih seru.

Eh ngomong2 soal kitab babon, sebenarnya setiap individu punya "kitab babon"nya masing2. Yang disebut sebagai kitab "genome"

Setiapa manusia punya kitab GENOM nya masing2 yg berisi segala sesuatu tentang dirinya. Identitas, sejarah, nasib dan masa depannya dll.

Kitab GENOM merupakan sumber dari segala sumber informasi, setiap individu organisme, tidak terkecuali manusia.

Genom manusia adalah sebuah kitab yang tersusun oleh 23 bab yang disebut KROMOSOM.

Masing2 bab (kromosom) dalam kitab genom, berisi ribuan cerita yang disebut GEN.

Tiap2 kisah/ cerita (gen) berisikan paragraf2 utama yg bernama EKSON, diselingi dg paragraf2 iklan yang disebut INTRON.

Masing2 paragraf (ekson & intron), disusun oleh banyak kata yang disebut sebagai KODON.

Tiap kata (kodon) dibentuk olh huruf2 yg disebut sebagai BASA, yaitu 4 huruf protein dasar A, T, G, & C. (Adenin, Thymin, Guanin & Cytosine)

GENOM disebut sebagai kitab bukanlah sebuah perumpamaan, krn satu GENOM memang benar2 kitab yg berisi keterangan lengkap ttg satu spesies.

Dgn membaca kitab GENOM manusia misalnya, kita bisa mendapat informasi ttg bagaimana awal mula kehidupan di bumi hingga jadi sprti sekarang.

Dgn merunut kitab GENOM manusia, kita juga dapat detil info proses evolusi kita dari LUCA menuju Homo sapiens sapiens, selama 4,5 milyar thn

Kitab GENOM manusia juga memberi kita keterangan lengkap tentang derita dan perjuangan manusia, juga kisah gagal dan suksesnya spesies kita.

Takdir, kecerdasan, penyakit, kepribadian, memori, moralitas, bahkan sejarah religiositas spesies kita tercatat dalam kitab GENOM manusia.

Seperti juga kitab2 yg lain, awal mula terbentuknya kitab GENOM tentu saja dimulai penulisan huruf2 sehingga menjadi kata.

Tiap kata yang ada dalam kitab GENOM dibentuk oleh 3 dari 4 huruf dasar kehidupan bumi.

Bedanya dg kitab2 lain, cara membaca kitab GENOM pd beberapa bagian harus dari kiri ke kanan, di bagian lain malah harus dari kanan ke kiri

Meski begitu, untungnya, cara membaca kitab GENOM tidak pernah terbolak balik pada bagian yg sama.

Secara keseluruhan kitab GENOM manusia berisi lebih dari 1 milyar kata, atau kurang lebih setara dgn 600 jilid encyclopedia britanica.

Selain lengkap, GENOM adalah kitab yg super pintar, karen dalam keadaan yg tepat dia bisa menyalin dan membaca dirinya sendiri.

Proses penyalinan (pengkopian) teks2 dalam kitab GENOM oleh GENOM itu sendiri disebut sebagai "replikasi".

Sedangkan proses translasi/ pembacaan/ penerjemahan diri sendiri oleh GENOM sedikit lebih rumit karena harus melalui sedikitnya 4 langkah.

Singkatnya, proses translasi & replikasi yg super akurat tsb menjaga eksistensi GENOM. Dg kata lain kitab GENOM menjaga keabadiannya sendiri

Hasil dari proses pembacaan dan penyalinan GENOM ini juga yg menjaga kelangsungan hidup organisme tempat dia bersemayam

GENOM manusia bersemayam disetiap inti sel kecuali sel darah merah, sebagian kecil ada di mitokondria. Dari sana dia mengendalikan segalanya

Dengan cara bagaimana GENOM mengendalikan setiap organisme hidup termasuk manusia? Jawabannya adalah melalui PROTEIN

Ya, setiap proses replikasi dan translasi yg dilakukan GENOM menghasilkan protein yg merupakan maklumat, perintah, yg harus dijalankan

Hampir segala sesuatu yg ada dlm tubuh kita, dari kuku hingga hormon, terbuat dari protein atau gabungan protein dg bahan organik lain.

Setiap protein dlm sel sesungguhnya adalah sebuah gen yg telah ditranslasikan. Merupakan kalimat perintah dari sang GENOM.

Semua reaksi2 kimia yg terjadi dalam tubuh kita terjadi dikatalissasi (didorong) oleh protein2 yg disebut ENZIM.
Bahkan pengelolaan, koreksi kesalahan replikasi dan translasi, semua dikerjakan dg peranan protein2 hasil ‘kehendak’ sang GENOM

Protein juga yg berperan dlm proses meng-on/off-kan gen2, sehingga tidak semua gen terekspresi keluar sebagai sifat/ciri individu.
Dan ketika gen (teks cerita) direplikasi, kesalahan penyalinan bisa saja terjadi, kesalahan ini yg disebut sebagai MUTASI gen.
Mutasi terjadi karena ada huruf yg terlewat atau salah pilih. Kadang seluruh kalimat atau paragaraf terduplikasi, terabaikan atau terbalik
Mutasi selalu terjadi ±100 kata setiap terjadi pembelahan sel, tapi tdk ini berpengaruh banyak. Apa artinya 100 dibandingkan dg semilyar?
Tapi dalam keadaan tertentu bisa juga terjadi mutasi yg berakibat fatal, kalau jumlah gen yg bermutasi dlm 1 generasi terlalu besar.
Mutasi ini yg membuat munculnya varian2 baru setiap spesies pada tiap peralihan generasi.
Nah, akumulasi perubahan baru tiap spesies bila terjadi sepanjang puluhan/ratusan generasi akan menghasilkan spesies yg berbeda atau baru
Itulah sebabnya, mengapa LUCA, organisme imut sederhana 4,5 milyar thn lalu, sekarang tlh menjelma menjadi jutaan spesies.
Mutasi yg dialami LUCA (last universal common ancestor) melewati ratusan juta generasi, menghasilkan keragaman hayati di bumi sprt skrg.
Kisah evolusi LUCA menjadi Homo sapiens sapiens tertulis dg jelas dalam bab (kromosom) 1 kitab GENOM manusia.
Meski sejak thn 2000 Human Genome Projct sudah berhasil memetakan slrh GENOM manusia. Ratusan ribu kisah di dlmnya blm tersampaikan ke kita.
Meskipun nanti kita mati, GENOM akan tetap abadi melanjutkan perjalanannya dan hasrat berkuasanya kepada anak cucu kita.
Kini kajian ttg kitab GENOM merubah banyak pandangan saintis, dari pandangan spekulatif menuju pandangan yg lebih akurat dan berdasar.
Memasuki milenium ketiga, merupakan era baru dimana kitab GENOM manusia menjadi acuan utama dlm mencari segala informasi tentang kehidupan.
Sebelum tahu perihal kitab GENOM, manusia seperti juga spesies yg lain, mengikuti kehendak sang genom, menjalani hidup sprt yg tertulis.
Memasuki awal milenium ke 3, untuk pertama kalinya manusia punya peluang untuk menggugat takdir yg tertulis dalam kitab GENOM.

Setelah tahu kitab GENOM, manusia jadi punya kesempatan untuk menyunting teks kode2 genetik yg selama ini menguasai hidupnya tanpa penolakan
Sekarang, naskah kitab GENOM bukan lagi sebuah manuskrip yg tidak bisa digugat. Manusia saat ini punya peluang melawan kekuasaan genomnya.
Manusia bisa memenggal huruf atau kata, menyisipkan huruf atau kata, mengatur ulang paragraf, bahkan menulis kembali semua GENOM nya.
Penyuntingan ulang terhadap kitab GENOM untuk mendapatkan keadaan tertentu ini yg disebut dengan “manipulasi genetik’, rekayasa genetika!

Bagi orang awam, mungkin hasil tertinggi yg ingin dilihat sebagai buah ilmu genetika adalah lahirnya manusia super hasil rekayasa genetika.
Hanya tinggal menunggu waktunya, akan lahir sosok manusia dg gen2 hasil temuan baru, yg GENOMnya sudah diedit habis2an sesuai selera kita.
Skrg yg sdh bisa dilakukan adlh mengkoreksi GENOM manusia menggunakan gen2 yg sdh ada, entah dari org lain, atau dari hewan lain/tumbuhan.
Dalam arti yang sesungguhnya, GENOM adalah sebuah kitab yang juga berisi cerita tentang sejarah wabah penyakit.
Pergulatan yg lama para leluhur kita melawan malaria dan disentri misalnya, terekam dalam pola2 variasi genetik manusia.
Peluang kita untuk terhindar dari kematian akibat malaria telah tercatat dan diprogramkan lebih dahulu dalam gen2 kita.

Ketika kita mengirim pasukan gen ke medan perang, parasit malaria melakukan hal yg sama. Jika serangan mereka lebih perkasa, mereka menang.
Dalam fakta keseharian kejadiannya tidak persis seperti itu. Meskipun daya tahan genetik terhadap penyakit adalah senjata pamungkas.
Bukankah banyak cara yg lbh sederhana utk mengalahkan malaria. Tidur dibalik kelambu, mengeringkan rawa, minum pil, menyemprotkan DDT, dll.


Dari kultwit dr. Ryu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad