improving writerpreneurship

Post Top Ad

Agustus 01, 2020

Karakter Dan Plot

by , in
Karakter Dan Plot


TIDAK PERNAH ngurusin karakter sebelum 3 unsur intrinsik lain (POV, plot, dan setting) BERES.

Karakter adalah hasil rumusan 3 unsur intrinsik lain. Ini Prinsip Keterbalikan.

Apakah sesuatu yg berlaku di dunia nyata, berlaku juga di dunia fiksi? Bisa TIDAK.

Kalau mau cepet belajar nulis fiksi, langkah pertamanya BUKAN belajar nulis atau mulai nulis. TAPI, menebak isi kepala penulis2 sebelum kita.
Klo kita tau pola2 berpikir banyak penulis sblm kita, kita bisa tahu apa yg sbnrnya harus dipelajari.


proses yg buang2 waktu, yaitu: Proses Merumuskan Karakter.
gak ngurusin karakter karena KARAKTER adalah HASIL.

Balik ke Prinsip Keterbalikan Di Dunia nyata, manusia bikin pertimbangan, menghasilkan keputusan, dan muncullah jalan hidup (Plot). Jalan hidup manusia nyata adalah hasil dr pilihan yg dipengaruhi oleh kepribadian/karakter kita. Apakah Fiksi begini juga? Bisa tidak

NGGAK BOLEH bikin titik plot yg bertentangan dg karakter. Klo mau bikin tokoh melakukan sesuatu yg beda, KARAKTERISASINYA HARUS DISESUAIKAN LAGI.

balik lagi ke definisi cerita. Apa itu cerita? Gw menyimpulkan bahwa daftar fitur dan sifat tokoh BUKAN CERITA. Itu BIODATA. Biodata gak bisa gerak. Cerita adlh tentang gerak. Apa yg gerak dr 4 unsur intrinsik? Yup! PLOT!

Kalo kita punya plot, kita punya cerita! Sebelum ada plot, TIDAK ADA cerita. Bener? Bener lah. Nah, apa hubungannya sama karakter? Ini >>> Prinsip Keterbalikan. Dunia Nyata: Karakter menghasilkan Plot. Dunia Fiksi: Plot menghasilkan karakter. How???
Based on pengamatan juga, muncul pertanyaan juga yg makin memperkuat gw utk pake cara ini: Kalau kita dikasih ciri2 seseorang, apa yg membuat kita tahu si A pasti si A? Fiturnya? Benarkah? Mari kita tes.
Ada Perempuan. Suka pake kebaya. Pintar. Cantik. Suka membaca. Peduli pada pendidikan. Siapa? RA Kartini? Salah! Itu nenek gw—guru ngaji Next >>>
Bandingkan: Ada perempuan. Lahir di Jepara. Kirim2an surat sama temennya orang Belanda. Menikah sama Bupati Rembang. Mendirikan Sekolah Putri. Melahirkan satu orang anak laki-laki. Kemudian meninggal. Surat2nya dibuat jd buku. Siapa? Pasti RA. Kartini. How do u know? PLOT.
Ini hubungan antara PLOT & KARAKTER fiksi: 1. Satu jenis plot hanya bisa dijalani oleh satu jenis karakter. 2. Perubahan Plot menuntut perubahan karakter. Pun, sebaliknya 3. Makin rumit/unik Plot, makin rumit/unik karakter. 4. Makin berat konflik dlm plot, makin kuat karakter.

5. Makin detail plot-nya, makin lengkap fitur karakter yg dibutuhkan 6. PLOT yang sama terjadi di SETTING yg beda menghasilkan KARAKTER yg beda juga. 7. Satu Plot yg sama dg POV beda akan memunculkan persepsi KARAKTER yg beda. 8. Makin serupa plot-nya, makin serupa karakternya.

Mari tes lagi. Sebut satu nama Karakter dr cerita ud ada: 1. Si A anak baru. 2. Liat anak lama ganteng 3. Eh, sekelas! 4. Dicuekin anak lama yg jutek 5. Gak sengaja ketemuan 6. Menyelidiki siapa dia 7. Jadian. Sering nemu? Jadi, gak usah heran bnyk cerita karakternya sama.
Bandingkan: 1. Si A anak baru. 2. Liat Anak lama ganteng 3. Eh, sekelas! 4. Dicuekin anak lama yg jutek 5. Gak sengaja ketemu gara2 nyaris ketabrak mobil. Si Anak lama nahan pake tangan kosong. Ajaib! 6. Menyelidiki siapa dia 7. Jadian Siapa si A? Bella - Twilite.


Begitu ada titik plot "nahan mobil ngebut pake tangan kosong" kita bisa nambahin karakterisasi: Protagonis hrs sosok yg BERANI dan punya rasa ingin tahu besar utk menyelidiki siapakah cowok ganteng yg bisa nahan mobil ngebut pake tangan kosong yg ternyata vampir.


Batu, Lukisan, Pemandangan, Tangan, Alam

Makin banyak dan unik titik konflik dan kejadian dalam plot, secara otomatis akan membuat karakter semakin rumit/unik. Kenapa? Karena karakter butuh KAPASITAS tertentu untuk bisa menjalani plot tertentu. Makin remeh plot-nya, makin remeh karakter yg dibutuhin.

Karakter berkapasitas besar dlm plot remeh = LEBAY. Hampir gak mungkin bikin karakter lemah kalau plotnya kuat. Mau bikin karakter punya kekurangan? Sama aja. Buat dia kalah. Misal: Kalah lomba debat. Apa penyebabnya? Buat aja apa, kek. Misal: GAGAP. Karakterisasi, kan?

Q: "Kak, kok karakter saya biasa aja?" A: "Cek Plotnya. Klo plotnya biasa aja, jgn harap muncul karakter luar biasa." Coba aja tambah plotpoin: Tokoh magang di WWF Afrika utk konservasi badak bercula dua. Pasti tuh karakter brubah biar bisa jalanin plotnya. Gak mungkin nggak.

Afrika? SETTING punya peran buat pembentukan karakter. Karakter anak Padang punya CARA berdialog yg beda dg anak Papua. Tokoh ke Cikajang butuh karakterisasi yg beda dg Tokoh dibawa ke Sudan. Ke Sudan jd turis, butuh karakter beda dg tokoh ke sana jd relawan kesehatan.

Tokoh yg jatuh main layangan, beda sm tokoh jatuh dr pesawat antariksa. Buat kejadian2 unik di Plot—yg NGGAK PERNAH DIALAMI ORANG BIASA, kasih POV yg tepat >>> kita otomatis liat karakter yg unik. Klo sampe gak bisa liat karakterisasi berdasarkan AKSi, sbaikny jgn jadi penulis.

Contoh lagi: Tau protagonisnya Twilite? Bella. Tambahin 1 sifat aja: Bella suka melawak di depan teman2nya. Masih bisa jalan nggak tuh plot? Pasti macet karena plot seperti itu memang cuma buat karakter Bella. Beresin Plot, Setting, POV, kita akan dapat KARAKTER.

Cuma 3 hal dlm karakter yg gw siapin di awal: 1. Jenis Kelamin. 2. Usia 3. Pekerjaan/posisi dalam cerita. Fitur lain muncul sbg akibat yaitu fitur2 yg gw perlu dia punya utk bisa menjalankan tugas dr gw di plot. Kek HRD nyari kandidat n bikin training, lah.

Contoh lg deh. Bella pindah ke daerah pegunungan gak ada angkutan umum. Artinya? Artinya bapaknya perlu beliin dia mobil. Artinya? Artinya Bella butuh bisa bawa mobil. Tiap kali ada kejadian, fitur nambah. Karakter makin kompleks. Fisik yg cuma hiasan n seru2an, terakhir.

Gw TIDAK menciptakan karakter bulat (ROUND character). Gw selalu bikin karakter datar (FLAT character) lalu plot gw jalanin. Cemplungin ke setting By process, karakter jd utuh & bulat. Sblm ada Plot/Setting, gw tidak akan bikin karakter yg utuh krn gw blm tau apa yg dia butuh.

Cara ini memungkinkan KARAKTERISASI berubah dlm proses cerita. Alias? DINAMIS. Awalnya bersifat A akhirnya A++. Makin penting peran dlm cerita makin round+dinamis karakterisasinya. Ttg karakter FLAT/ROUND/DINAMIS/STATIS, sila googling, yaaa
Buku, Membaca, Gadis, Orang Orang
Btw, merasa 'kan klo cara ini sama kayak kita menilai temen atau orang baru? Dari mana kita tau sifat/karakterisasi seorng temen baru? Dari tingkah laku dan cerita ttg jalan hidupnya, kan? Cara ini SUDAH kita pake tiap hari.


Makin banyak kita mengetahui perbuatan, tingkah laku, dan pengalaman hidup seseorang, makin jelas karakter seseorang itu di mata kita. Bener, kan?
Jalan hidup luar biasa hanya akan dijalani oleh orang2 yg luar biasa. Setuju?

Bacalah BIOGRAFI. Perhatikan bahwa selalu ada keanehan dlm jalan hidup orang2 besar yg bikin mereka beda dr orang biasa. Sumbernya, ya, dr karakter mereka.

Buat apa karakterisasi luar biasa kalau tokoh kita cuma akan datang ke sekolah utk naksir cowok di sana? Semua orang asal ud akil balig akan melakukan itu
Wajah bermasker kesehatan
Buat tokoh elu bikin demo utk membuka korupsi yg dilakukan kepala sekolah brg cowok yg dia taksir. Pasti dia keren.

taken from wisnucuit



Agustus 01, 2020

Kelas Pemikiran Tan Malaka

by , in
Kelas Pemikiran Tan MalakaPria, Kepala, Siluet, Warna, Kotoran
Pemikiran Tan Malaka: Visioner Tdk hanya berfokus pd tokoh Sifat massa aksi, mengejar perubahan struktural Kebijakan2 yg mengangkat rakyat kecil Kunci massa aksi, brrkesinambungan Total War. Sang gerilya Intelektual melebur dg rakyat. Tdk jumud Kepaduan tekad dan aksi

Apakah Tan Malaka mengetahui bahwa ajaran komunis yang dibawanya dari rusia bertentangan dengan ajaran dasar islam? Jika tdk tahu Di sini timbul pertanyaan besar, bagaimana bisa Tan Malaka yang berasal dari daerah yang kental akan ajaran & budaya Islam menerima ajaran komunisme.


Apa pertimbangan Datuk Tan Malaka untuk mengedepankan ajaran-ajaran komunisme untuk memperjuangkan kemerdekaan ketimbang mengedepankan ajaran islam seperti yang diperjuangkan oleh para ulama saat itu?


Sang gerilya ktk ada perang ya perang. Ktk tdk perang, ya berkontribusi bersma yg lain
Total war, perang semesta, smua khalayak berpartisipasi Peka dg sekitar Jd garda awal Jual MADILOG TAN MALAKA Materialisme, Dialektika, dan Logika - Kab. Sleman  - ARRUZZBOOKSTORE | Tokopedia Madilog, meluruskan logikal mistika,yg tdk bs dianalisis scr ilmiah Tesis, antitesis
Kitab suci py sisi ilmiah, tp kita kdg gak mampu menangkap maknanya Jd ulama itu berat, gak sembarangan Org sering salah kaprah, produk budaya dianggap ajaran agama. Logika mistika, ada covid kalau mau mati ya mati saja. Itu buka ajaran agama, bisa jadi produk budaya, nrimo

Kalau agama, ada ajaran hrs usaha Butuh kajian dan diskusi lbh dalam ttg ini Konsep2 Tan Malaka yg masih relevan, perlu diterapkan kembali
Tentang romantika sosok hebat tan malaka, apa alasan dibalik tan malaka memilih sendiri hingga akhir perjuangan hidupnya?

Baca Tan Malaka dg netral Tan Malaka anti demokratis barat, anti trias politika Yg perlu majlis assembly, badan pekerja. Ada fungsi legislatif, yudikatif, eksekutif Parpol, NU, Muhamadiyah punya juga spt ini Yg bs menjlnkan aturan adl yg paham, yg bersentuhan dg masyarakat



Disleksia, Gangguan Belajar, Teka Teki
Tan Malaka juga bikin parpol Murba Pikirannya berubah, realistis Ada proses perubahan pemikiran juga Tdk mgkn ambil semua sisi pemikiran Tan Malaka Ambil sesuai dg yg dibutuhkan gerakan kita saat ini TM menolak pembubaran Pan Islamisme
Lihat Tan Malaka secara keseluruhan. Jgn sepotong2 Komunisme itu tdk anti islam Yg anti agama, itu atheisme Itu 2 hal berbeda Tawalid memproduksi buket merah Muslim yg mempraktikkan marxisme sbg alat perjuangan
Ajaran komunisme itu ada juga yg sama dg islam Mengajarkan kesetaraan Ada yg gak sesuai misal Komunisme china, rusia Komunisme TM itu bercorak islam miñangkabau PARI setara komintern Komunisme itu Ideologi Kapitalisme juga kan bukan agama Org yg mau dpt keuntungan, masuk situ
Konsep murbaisme Basisnya bukan petani, tapi murba TM tdk merasa berpsgn diwajibkan saat itu Krn utk meringankan langkah Kalau Hatta, bawa buku sepeti saat dibuang TM tak bisa. Kalau dijerat romantisme, konsistensi akan terhambat hbgn psikologis dg keluarga
Saat naksir jo paramita, terpaksa dia hrs tinggalkan Madani: Madilog - Tan Malaka Apa yg melatarbelkgi gagasannya ttg republik Dia sdh menempuh pddkn harlem, memahami bgm ditindas, dst, mendorong butuh indonesia merdeka, dan apa yg dilakukan stlhnya Jangan fantasi kosong Apa tujuannya Bgm mencapai tujuan tsb

Pencernaannya pd konsep marx,lenin, membuat gagasan republiknya beda sendiri dg gagasan yg lain. Anti trias politika Titik tertinggi pemikirannya 1945 an masuk ke jalur parpol Menerima soekarno sbg presiden Akhirnya realistis Pergumulan dg syarikat islam,pddkn LN,mencetaknya
Dosa Tan perspektifnya bs byk Soekarno, hatta, syahril yg mempertahankan indonesia dlm cara diplomasi(krn kita tdk siap berperang) gerakan Tan bs mengganggu 141 organisasi perjuangan lbh representatif dibanding KNIP nya syahril sebnrnya

Bahaya buat pemerintahan Krn ada distrust thd pemerintah definitif Masing2 py kalangan pendukung Pendukung Tan mau nangkap syahril, Tan dianggap di balik smua 2 th dihukum, tanpa diadili, dr lenjara ke penjara. Dibebaskan tanpa tahu kesalahannya Keluarnya juga krn politik
Agar kekuatan kiri tdk terkonsentrasi pd muso saja. Dan benar,Tan menentang muso Tan nasionalisme memperjuangkan kemerdekaan juga Tan buat republik darurat di kediri Cara penyelamatan negara krn belanda claim saat soekarno hatta ditangkap,indonesia hbs Tp dianggap pengkhianatan

Tan ditembak Matinya salah kaprah Lebih persoalan dendam pribadi Pd titik itu, ada salah kaprah pd pandngan Tan Malaka dianggap pengkhianat 1980 dianggap pahlawan nasional Tapi politik juga Soekarno mendekati murba, agar PKI tdk begitu besar
Jaman soeharto, semua kiri apapun itu, dihabisi Pdhl Tan kirinya beda, tetap dihabisi Makanya tdk ada di buku sejarah 2000 an ada internet, baru mulai padha ngomongin Tan Itu juga msh disalahpahami


Dasar pikiran Tan Belanda itu negara kecil, letaknya jauh, kok bisa menikmati jajahan indonesia. Kalau tdk ada yg bantu di sini, tdk mgkn bisa Kalau indonesia tdk bersatu, akan susah mengusir penjajah Jd negara kesatuan republik indonesia

Pembacaan internasional Tan,merumuskan di narrepublika Tdk menjdkn komintren jd induk gerakan Dia dirikan PARI di bangkok Manifestonya melawan imperialism, termasuk sejajar komintern Jd bukan antek2nya rusia, komintern Komintern - Community | Facebook Komintren sbg alat saja, gerbong yg bisa dia naiki

Tan adalah sebuah anugerah dan sekaligus pembejaran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara di Indonesia ini. Pertama adalah terhadap sosok pribadi Tan yang memiliki nilai luhur dan dituangkan dalam perjuangannya, meskipun kita melihatnya, berjuang dalam 'kesepian'.

Di samping itu, kita mengamati bahwa Tan adalah seorang yang 'kompleks', pemahaman keilmuannya tidak hanya politik, tapi juga ilmu logika dan eksakta. Kemudian, keberanian dan kepiawaiannya

temen2 ada pernah smpat berpikir ga, kan dlu tanMalaka itu mnjadi sosok buronan internasional, karya2nya jga bahaya bagi mreka, lalu knpa saat ini karya2nya mlah bisa kita akses tersebar di mna2, apa itu brtanda bahwa tanmalaka sudah ga ada kmngkinan akan ada sosok pnerusnnya

Juli 24, 2020

Dian Nafi Series: Children Books

by , in
Dian Nafi Series: Children Books

Anak, Menara, Blok Bangunan, Blok
Selamat hari anak nasional! 
Yuk perbanyak bacaan untuk anak-anak kita!

Berikut beberapa buku cerita anak karya dian nafi 
(Dian Nafi Series: Children Books)


Cerita Anak Kue Ibu

Kue Ibu adalah kumpulan cerita anak. Sebagiannya memenangkan lomba dan kompetisi menulis cerita anak.


Tunas Integritas.
Buku anak yang kutulis bareng teman-teman penulis cerita anak bersama Komisi Pemberantasan Korupsi alias KPK RI
Agar anak memiliki karakter anti korupsi sejak dini. Bukunya bisa didownload di web KPK

Gambar

ABK juga punya rasa

ABK (Anak berkebutuhan khusus)


Cermin Cahaya.
Cermin Cahaya
Kumpulan cerita anak pemenang lomba balai bahasa Jawa Tengah

Kunci mengendalikan anak dengan ADHD

Foto Produk BUKU KUNCI MENGENDALIKAN ANAK DENGAN ADHD dari Jogja Kita Store


Novel GUS: anak pelanjut estafet kepesantrenan

Buku Digital Gus oleh Dian Nafi

Mafazi, Gus di sebuah pesantren yang digadang-gadang sebagai calon pemimpin pesantren, sama sekali tidak berambisi untuk memegang tampuk kepemimpinan. Ia sebisa mungkin berupaya untuk tak sering-sering berada di pesantren dan menggunakan waktu kuliahnya sebagai alasan untuk melarikan diri. Sama sekali tak pernah ia bayangkan, tiba-tiba Umminya sakit dan meninggal. Lalu Mafazi dihadapkan pada pilihan yang tak ia sukai; mau tidak mau ia harus bertanggung jawab atas posisinya sebagai anak laki-laki satu-satunya. Satu per satu, masalah datang menghampirinya; Abahnya yang menikah lagi serta datangnya seorang putra dari istri Abahnya yang bisa mengancam kedudukannya sebagai pangeran di pesantren itu. Mafazi pun cemburu, apalagi ternyata Harun, putra tiri Abahnya itu tak hanya cakap tetapi juga memiliki pengetahuan agama yang mumpuni dan berpotensi menjadi pesaingnya sebagai putra mahkota dan pesaing dalam memperebutkan hati seorang gadis.


Pantang menyerah asih asuh ABK (anak berkebutuhan khusus)
Foto Produk Buku Pantang Menyerah Mengasuh Asih Anak Berkebutuhan Khusus dari Relasi Buku Yogyakarta





Anakku Terhebat
Buku Anakku Terhebat



Buku Balita Hebat

kutulis bareng bu Pipiet Senja dkk


Balita Hebat


Novel Banu: anak pewaris trah pesantren

Banu: Tema Unik Trah Pesantren – Delina Books
Banu, sebagai anak sulung, dia sangat diharapkan dapat meneruskan tongkat estafet pimpinan pesantren yang diasuh orang tuanya. Pesantren itu memang belum begitu besar karena belum lama dirintis. Apalagi sepeninggal ayahnya, hanya Iqom, sang ibu yang berjuang sendirian mengembangkan pesantren. Namun, kenyataan bahwa dia berasal dari keluarga trah pesantren, mau tidak mau harus siap mengemban tanggung jawab itu. Sesuatu yang dipersiapkan dengan matang oleh Iqom.

Bagi Iqom, untuk menyukseskan misinya, dia harus menjodohkan Banu dengan Ruania, gadis hafizhah yang masih trah pesantren juga. Tetapi, niatan suci itu ternyata mendapat penolakan keras dari Banu. Dengan berbagai dalih anak zaman now, dia menentang perjodohan itu. Bahkan, dia tidak mau pulang ke rumah pada saat acara pertunangannya dengan si gadis. Lebih-lebih, kini ada Nadia yang selalu mengisi hari-harinya selama kuliah di Jogja.

Jika demikian yang terjadi, lantas bagaimana kelanjutan pesantren yang dikelola sang ibu? Akankah hati Banu melunak untuk menerima pertunangannya dengan Ruania? Lalu, bagaimana pula hari-hari Banu setelah terusir dari pesantren?

Bahasa hati, hanya bisa dimengerti oleh hati. Temukan jawabannya dalam novel ini.



Buku 22 hari bercerita

seri 1 dan seri 2.

Ada dua cerpen anak yang kutulis di sana. Tentang kesadaran gender dan tentang kejujuran.







Sudah lama kepikiran pengen bikin buku cerita anak terkait dengan Demak. Tapi belum kesampaian. Mudah-mudahan kapan-kapan tercapai mimpinya.
Mohon doa yaaa.
Suwun

Post Top Ad