improving writerpreneurship

Post Top Ad

Tampilkan postingan dengan label mayasmara. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label mayasmara. Tampilkan semua postingan
September 11, 2022

Mayasmara

by , in

MAYASMARA

'
Masyasmara, membuktikan bahwa realita hari ini adalah realita media, dan itu jagat maya yang eksistensinya tanpa batas primodial serta menerabas dimensi ruang dan waktu. Batas menjadi nisbi, persepsi menjadi imaji-realiti. Sementara rasa akankah mendapat ruang eksistensinya juga? Padahal rasa itu selama ini telah mendapat posisi yang begitu nyaman dan berkembang sebagai esensi terdalam seseorang.
Adalah Mayana Astari, putri sulung dari tiga bersaudara yang perempuan semua, dari keluarga yang merasa posisi sosialnya sebagai keluarga terhormat. Mayana gadis penurut yang tumbuh dalam kepatuhan kultur Timur yang telah dididik dan bergaul dalam kancah global. Maka Timur dan Barat, Utara dan Selatan menjadi samar eksistensi dan perannya. Sebagai penerus keluarga, entah dia sadar atau tidak, telah menjadi begitu patuh pada hampir semua ketentuan keluarga, sebagai institusi yang agung dan luhur, maka inginnya dipuja-puja sepanjang masa oleh setiap generasinya. Ketetapan keluarga telah menjadi sabda yang tak boleh disanggah. Ketika menjadi dewasa, Mayana pun ditentukan jodohnya oleh keluarga. Tak ada energi berontak sedikitpun. Seolah semua memang begitu adanya. Pematakudaan seluruh pandangan dan aspirasinya, selama ini telah terjadi di keluarga itu berabad silam. Demikian cerita para tetua keluarga, telah diinsulinkan ke dalam benak bawah sadar Mayana.
Ketika menghitung hari menuju pernikahannya, Mayana tersangkut pada pergaulan media sosialita dunia maya, yang sekian bulan ini menjadi bagian kehidupan pribadi dan sosialnya. Subyek yang selama ini berkonektiifitas itu telah memercikan sesuatu yang membuatnya terperangah. Keterperangah itu telah menyengat seluruh eksistensi kemanusia, dan memberi wacana baru yang membuat dirinya gelojotan. Kekaguman? Bukan hnya itu, walau telah merebakan begitu banyak kebaruan yang semestinya sudah tak boleh dibatahkan. Kebaruan itu menjadi hidup dan menghidupkan sebuah daya, daya yang sungguh eksplosif, mungkin bagai keperkasaan Krakatau pada jaman purba dulu. Terpana? Bukan juga, walau dalam dirinya begitu banyak energi yang bersinergi tentang pandangan masa depan peran-peran subyek dan sosial yang nyaris tanpa batas horizon.
Mayana lemas, bukan lemah. Malah perkasa.
Dalam keterperangahn itu pun, rasa dalam diri Mayana tiba-tiba membenih berkecambah. Setiap yang hidup adalah dihidupkan oleh yang Mahahidup. Apakah rasa itu juga? Mayana tak peduli, ini sikap yang mulai mewarnainya. Padahal sejak kecil dia diajarkan untuk selalu menghitamputihkannya, maka mengambil peduli adalah sikap yang membatukannya. Mayana telah melakukan pergeseran. Keyakinan pada eksistensi peran dirinya yang jauh lebih luas dari sekadar batas keluarga meleleh
Mayana mendefinisikan kembali yang selama ini telah menjadi titah wasiat, Dilakukannya bukan untuk peruntuhan, tetapi dialektika reinterpretasi sebagai keagungan manusia yang dianugerahkan budi dan daya yang difasilitasi teknologi. Pergeseran demi pergeseran merubah derajat persinggungan. Dan telah dianggap sebagai pemberontakan. Ketertekanan itu kita membakar energi terbarukan dalam diri Mayana. Dia meledak, tiga hari menjelang pernikahannya dia menyatakan batal.
Mayana menyata, bukan melawan. Malah menawan.
Siapakah subyek yang berkonektifitas dengan Mayana, yang telah membuat dirinya bergeser dan terus bergeser? Mantra seperti apakah yang telah disampaikannya, sehingga rasa yang terdalam itu telah berhasil di keluarkan dan memberi kebaruan yang aktual dalam keberdayagunaan dengan daya elastisitas yang begitu melenting? Mayana begitu mencair, seperti air yang mengisi setiap pori dan lerung terdalam. Walau dia tetap punya permukaan yang akan selalu datar di segala media dan kondisi.
Berhasilkah Mayana merealiasikan subyek dunia mayanya? Apakah realita maya juga adalah realita rasa di dalam diri seseorang? Atau realita maya memang dimensi sendiri yang bukan realita rasa?
MAYASMARA
Penulis: Dian Nafi dan Agus Faizal
ISBN 978-602-98187-1-0
atau bisa beli online. silakan pesan via 085701591957
tulis nama/alamat/jml/judul buku yg dipesan.

Agustus 27, 2019

Upcoming Seri Mayasmara Terbaru Insya Allah

by , in
Upcoming Seri Mayasmara Terbaru Insya Allah





















Mengikuti saran para panelis utk shifting dari autobiografi ke menulis hal2 lain di luar kita, maka seri mayasmara segera habis. Alih2 penghujungnya adlh novel No Proper GoodBye, kayaknya yg paling pojok dr serinya Mayana adl Beyond Limit. Insya Allah.

Yang mau order dan pre-order #mayasmaraseries karya dian nafi bisa wa.me/6281328767574


Seri Mayasmara lainnya yang sudah terbit di Amazon antara lain

https://www.amazon.com/dp/1688606599/ref=sr_1_1?keywords=dian+nafi&qid=1566845306&s=digital-text&sr=8-1

https://www.amazon.com/Mayasmara-Mayana-Mayanya-Dian-Nafi/dp/6029818716/ref=sr_1_2?keywords=dian+nafi&qid=1566845306&s=digital-text&sr=8-2

https://www.amazon.com/Sarvatraesa-Adventurer-Mayasmara-Dian-Nafi/dp/6021612043/ref=sr_1_3?keywords=dian+nafi&qid=1566845306&s=digital-text&sr=8-3


https://www.amazon.com/Just-Love-Indonesian-Dian-Nafi/dp/6022515165/ref=sr_1_4?keywords=dian+nafi&qid=1566845306&s=digital-text&sr=8-4

https://www.amazon.com/Mesir-Suatu-Waktu-Indonesian-Dian/dp/6022511380/ref=sr_1_5?keywords=dian+nafi&qid=1566845306&s=digital-text&sr=8-5

Ini dia list seluruh seri Mayasmara

1.     
Mayasmara
lelaki kutunggu lelakumu
sarvatraesa 
lelaki pertama 
just in love 
threez
the young man and the old city 
man behind the microphone
Matahari mata hati
Miss backpacker naik haji 
Shape of my heart/katakan cinta
Another chance
Di titik nadir 
Mengejar gus 
Sarva muda
Dualapan
Bumi Tiga Matahari
Writravelicious go to Ubud
Maharani langitan
Aliansi orang sadik 
Geni 
The side of cycle 
Further understanding 
After I adore you back 
Never ending love story 
God’s joke 
Genuine laugh
Reuni 
No proper good bye 
beyond limit 






Post Top Ad