improving writerpreneurship

Post Top Ad

Arsitektur dan Kesadaran: Mengapa Ruang Lebih Dalam dari yang Kita Lihat

Arsitektur dan Kesadaran: Mengapa Ruang Lebih Dalam dari yang Kita Lihat



Kita hidup di tengah arsitektur setiap hari—rumah, kota, jalan, ruang kerja. Namun jarang kita menyadari bahwa ruang-ruang inilah yang sebenarnya membentuk cara kita berpikir, bernapas, dan merasakan hidup.

Buku Arsitektur dan Kesadaran hadir untuk mengajak kita melihat ruang dengan cara yang berbeda. Menggabungkan fenomenologi, antropologi, psikologi lingkungan, dan neuroarchitecture, buku ini menunjukkan bahwa arsitektur adalah bahasa yang berbicara pelan, namun memengaruhi banyak hal: dari emosi, fokus, relasi sosial, hingga spiritualitas.

Dalam bab-bab awal, pembaca diajak memahami bagaimana cahaya, skala, hening, material, dan ritme ruang dapat menuntun kesadaran. Bab-bab selanjutnya menggali bagaimana trauma, pemulihan, kota, dan keheningan berhubungan dengan desain. Ada juga studi kasus nyata—dari masjid tua Nusantara hingga ruang retreat modern.

Ini bukan buku teknis, bukan pula buku spiritual murni. Ia berada di antara keduanya—menawarkan pandangan bahwa merancang ruang berarti merancang kehidupan. Dan bahwa perjalanan pulang sejati kadang tidak ditemukan di jalan, tetapi di ruang di mana kita duduk diam dan mulai mendengar diri sendiri lagi.


baca bukunya di sini >> bit.ly/DianNafi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Post Top Ad