Pagi ini di timeline twitter malah jadi ada thread panjang yang mengomentari cuitan kemarin mengenai Konvergensi Media. Seru deh.
Yuk lihat petikan-petikannya yang antara lain dikomentari Pak Kris
Evolusi komunikasi: first written word-movable type- mass publication - email - twitter.
262jt penduduk
132jt pengguna internet
106jt aktif sosmed
371jt kartu aktif
92jt aktif mobile sosmed
Perubahan kebiasaan generasi
Dua/lebih media bersatu dlm satu titik=KonvergensiMedia
Ekses Internet mnjdkan pasar hyper-fragmented. Broadcasting, berorientasi mass, kian tk cocok. Media tk lg bidik segmen. Konsep "audiens", makin usang.
Niche is the new big.
Informasi, yg bener, bkn komoditi. Krn tdk setiap org butuh semua ragam info. No one size fits all. No longer, game of number.
Sdh mulai tumbuh kesadaran ini: influencer bkn ttg jumlah followers. Kuncinya bkn di ketokohan buzzer. Aplg skdr endorser.
Temuan studi Facebook vs Google ini menarik: jumlah like, exposure, share, RT, trending topic, trnyt tdk mewakili volume, minat, aplg engagement. Wake-up call.
Bkn reach & frequency. Tp proximity, affinity, engagement. Clue: di tgh information overload, ktk lansekap kian clutter, crowded, distractive, bhkn annoying, audiens cm mau dngar yg mrk mau dngar. Cm yg cocok dg yg sdh mrk anggap benar.
Ironis komunikasi zaman now: yg connected blm tentu connect. Terhubung
tdk dijamin nyambung. Makin koneksi mudah, makin tk mudah menemukan
kebenaran yg benar. Ekses problem cognitive bias & the chasm of
dissonance.
Makanya seperti JawaPos sbg kapal induk, bikin jejaring Radar2 sbg kano, rakit,
sampan & papan surfing. Clue: proximity, affinity, engagement
Bahkan, stlh menyabet Young Readers Newspaper of the Year di 2011, via
Zetizen, JawaPos bln Oktober 2017, bs meraih award kls dunia dr
WAN-IFRA, justru di ajang yg mengkompetisikan kategori media digital/new
media.
Eigenvector, betweeness, closeness, proximity, affinity, bonding, adl
urusan hati. Tk bs didpt dr hasil manipulasi. Apalagi eksploitasi.
Salah kaprah yg kian lumrah (bs mnyesatkan, tp sekaligus adl peluang
unggul): mngira platfotm, format, koneksi, akses, distribusi, cara utk
meningkatkan engagement, involvement, konsumsi konten media.
Huhuhu....meskipun kini semakin tercerahkan bagaimana semestinya kita memenangkan pasar di era digital dan disruption ini, tetap saja musti kerja keras untuk bisa mewujudkannya.
Ya kan?
**
Line: diannafi57
Email: diannafihasfa@gmail.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar