KETEMU DAN SALAMAN DENGAN EROS SO7
kalian harusnya melihat caraku mencuri kesempatan agar bisa mencerap energi kreatif eross
aku berdiri pura-pura cuek di sisi berseberangan dengan barisan para menwa yang rapat menjadi pagar antara audience dengan jalur sirkulasi tempat Eross akan lewat.
sempat diingatkan untuk berdiri di belakang pagar menwa itu bersama audience lain, tapi aku menolak
pas Eross mau lewat, aku pura - pura santai. biasa saja. tetapi begitu Eross hampir di depanku. aku berbisik, Eross. dia menoleh ke arahku, memberi senyum terbaiknya dan menjabat tangan erat tanganku. lama sekali. sampai terayun ke depan dengan langkahnya yang terus melaju. dia baru melepaskannya ketika aku merenggangkan jemariku.
oh oh.
kalian harusnya melihat aku jejingkrakan setelah itu. sampai memukul punggung seorang penonton yang ada di sebelahku. sebegitu hebohnya sampai kaosnya hampir tertarik tanganku. dan aku yakin teriakan hebohku bersamaan jejibgkrakanku itu pasti membuat senyum Eross semakin lebar. masih ada orang seumuran dia yang heboh ketemu dia :D
oh my god. oh ghost..oh ghost..
itu tadi benar - benar eross. dan aku berhasil ketemu langsung dan berjabat tangan dengannya.
1996 - 2012
setelah enam belas tahun cuma jadi fans dari jauh.
KETEMU DAN SALAMAN DENGAN SABRANG NOE LETTO PANULUH
Hati
kecilku tahu, jika aku tertarik dengan panggung dan pertunjukan, ini
bukan semata karena bintangnya di sana. Tetapi dunia entertainment show
dan event organizer adalah salah satu bidang yang pernah dijalani lelaki
itu yang kusebut sebagai Mentari, setelah dulu pernah kusebut sebagai
Gerhana karena gelapnya pernah melintasi hidupku.
Berada di backstage,
mengingatkanku padanya, aktifitasnya. Aku membayangkan dirinya di
tempat ini, di belakang panggung. Aku menjadi seolah dirinya di sini.
Aku merasakan situasi yang biasanya melingkupinya, meresapi suasananya,
sibuknya, asyiknya, tegangnya. Jadi bukan semata Letto atau Noe-nya yang
menarikku berdekatan dengan panggung, tetapi sebab kisah mentariku yang
sekarang entah di mana itu yang memicuku. aku serasa berjumpa dengannya
di ruang rindu ini, di kesibukan persiapan pertunjukan, di gegap
gempita perayaan dan antusiasme pengunjung dan sibuknya para kru.
Tapi
bertemu Noe Letto juga jadi tujuanku kali ini. Aku selalu mengagumi
orang-orang kreatif seperti Gerhana eh Mentari. Gelisah mengintip ke
arah backstage dari balik pagar besi bercat hitam setinggi tubuhku, aku
mencari cara bagaimana agar bisa masuk ke sana.
Tiba-tiba
seorang pria berkaos hitam berwajah bersih keluar dari pintu pagar
besi. Tergesa aku mendekatinya. Aku mengira dia pasti salah satu kru
Letto.
“Letto datang, mas?”
“Iya” jawabnya sambil tersenyum ramah.
“Mas Noe juga datang? Mas Sabrang?”
“Iya”
“bisa bantu saya masuk mas? Saya pingin ketemu mas Noe”
“Bisa. Tapi sebentar ya, saya masih ada urusan. Nanti saya kembali’
Pria
itu bergegas pergi dan benar saja ketika dia melintas aku melihat
tulisan CREW besar di punggung kaosnya. Oke, semantara waktu aku lega.
Aku ada peluang untuk bisa masuk. Mas yang tadi itu sudah
menjanjikannya kan?
Sambil
menunggu aku menjajal memotret dengan kameraku wajah-wajah orang di
dekatku. Karena jika malam hari aku tidak yakin hasil kameranya akan
bagus. Tetapi setelah kucoba beberapa settingan, hasilnya lumayanlah.
Aku siap berfoto ria bersama dengan mas Noe yang anak seorang Emha Ainun
Najib, salah satu idolaku yang lain. Budayawan yang egalitair dan
relijius.
**
Padahal
aku di sana dengan kamera tergenggam di tanganku, tapi belum berhasil
foto dengannya. Karena aku terlupa, termangu. Sibuk menyambutnya yang
datang tiba-tiba dari arah yang sama sekali tak kuduga. Karena kupikir
mas Noe sudah di dalam pagar besi itu. Tapi ternyata ia baru datang
setelah aku berdiri di pintu itu beberapa menit ini. Tuhan memang sayang
padaku, memberikan rejeki ini untukku. Wajahku pasti berseri, aku yakin
itu. Aliran kebahagiaan pelan merayap memasuki relung sanubari.
“Mas Sabrang….”
Seruku lirih menyebut nama kecilnya.. Sabrang Mowo Damar Panuluh.
Dia pun ramah tersenyum, tersadar bahwa aku pastilah penggemarnya. , Ia menggenggam erat tanganku.
“Siapa ya?”
Oh, dia sempat menanyakan itu. Dan aku bodohnya tidak menyebutkan namaku dengan jelas.
“Eh, nanti bisa minta fotonya ya mas. Saya juga mau memberikan buku saya”
“Iya..iya” jawabnya sambil tersenyum ramah.
Matanya
menyiratkan kesediaan untuk berbincang denganku lebih lama. Sayangnya
karena didorong polisi yang mengawal dari belakang, kakinya pun
melangkah masuk melalui pintu pagar besi itu. Namun karena tangannya
masih menggenggam telapak tanganku, otomatis aku tergerak untuk ikut
masuk. Lagipula itu juga yang kuinginkan. Namun seorang tentara galak
dari dalam pagar itu menghadangku. Tanganku dilepaskannya dari genggaman
tangan mas Sabrang.
“Ini siapa?”
Tidak
ada yang bisa menjawab. Karena memang tidak ada seorangpun yang
mengenalku. Mas Sabrang menatapku gamang. Aku berharap ia mengucapkan
sesuatu dan meminta tentara itu mengijinkan aku masuk. Tapi aku kemudian
memakluminya ketika ia tak berucap sepatah katapun kemudian berlalu. Ia
baru saja mengenalku tadi. Jika tidak ada yang mengenalku di sini
apalagi dia yang orang jauh.
Dan
aku termangu di luar pagar menyadari kebodohanku. Kenapa aku tadi tidak
segera saja menyerahkan bukuku padanya. Tidak minta foto bersamanya
segera. Tidak perlu masuk ke pagar itu kan? Semuanya juga bisa
dikerjakan di luar pagar, tadi itu, waktu kami bertemu hanya berdua
karena sepertinya memang tidak orang lain selain aku yang menyadari
kehadiran dan keberadaannya. Iya kan? Tadi itu kesempatanku, peluangku,
tapi aku melewatkannya begitu saja. Bodohnya aku. Sialan. Ops. Menyesal
sekali jadinya. Aku seketika teringat pameo yang mengatakan bahwa
keberuntungan adalah ketika persiapan bertemu dengan peluang. Luck is when preparation meets opportunity. Mentalku saja tadi yang belum siap karena tak segera tangkas mengambil peluang dan bertindak cepat. Iya kan?
Uh
oh. Mudah-mudahan nanti masih ada peluang melakukan apa-apa yang belum
sempat kudapatkan, foto, menyerahkan buku, minta tanda tangan dan foto
bersama. Aku tolah toleh mencari seorang kru yang tadi berjanji untuk
mengantarku.
Wah!
Tapi tadi aku beneran ketemu langsung dan salaman dengan Noe ya?
Ngobrol lagi! Beneran kan? Memikirkan anugrah itu kudapatkan barusan,
langsung tubuhku jingkrak-jingkrak kegirangan. Tidak memperdulikan
pandangan heran yang mungkin datang dari orang-orang di sekitarku. Aku
jingkrak – jingkrak lagi.
Oh yes! Yes!
KETEMU DAN SALAMAN DENGAN RIZAL ARMADA
Aku buru-buru lari ke lantai atas untuk menyelesaikan tugas
pagi ini. Menjemur cucian dengan tergesa-gesa sembari meneriaki anak-anak supaya
bergegas mandi. "Kenapa mi. Ini kan hari libur," protes si bungsu yang
malas mandi.
"Mau ada
Armada datang ke masjid. Ayo buruan, Jangan sampai telat!"
"Armada ki
sopo?" dengan polosnya si bungsu bertanya pada sang kakak yang juga masih
malas-malasan selonjoran nonton tv. Sementara dari atas, aku melotot gemas. Yang
sbnrnya tadinya aku juga gak kenal Armada. Adalah seorang sahabat maya
sekaligus guru menulisku yang pertama2, yang membawa nama vokalis itu. Perusahaan
ahensi tempatnya bekerja dulu pernah kerjasama dengan brand rokok yang
mengusung band ini kelilingan sumatera. Suatu ketika saat nelpon
Dia pamer kalau sedang duduk sebelahan dengan Rizal, vokalis band, di arena konser di Sumatra. Yang mana sih?pikirku saat itu karena aku belum begitu ngeh
Dia pamer kalau sedang duduk sebelahan dengan Rizal, vokalis band, di arena konser di Sumatra. Yang mana sih?pikirku saat itu karena aku belum begitu ngeh
Tapi karena yang
pamer ini guru yang notabene aku kagumi, aku sadar vokalis band yang ia maksud
pasti bukan sembarangan orang. "Mau nitip salam,gak?"
Yach,nitip salam gimana,kenal aja nggak, batinku. Tapi dari promosi guruku itu aku jadi memperhatikan si vokalis itu kalau pas muncul videoklip tv
Di kemudian hari aku juga baru nyadar kalau ada postingan guruku di fb yang menggambarkan bgm antusiasme,terutama cewek2 saat nonton konsernya
Kusambar baju terbaruku yang sedianya akan kupakai lebaran nanti. Peduli amat dengan komentar ibu atau adikku nanti kalau lihat kelebay-anku ini
"Wah,pagi2 amat datang padahal hari libur. Eh baju baru?" benar saja dugaanku. Tanpa berhenti dari keasyikannya berkebun,ibu menyambut kdtgnku
"Ada band Armada mau dtg konser ntar malam,siang ini rombongannya mau ke masjid dulu," jelasku singkat. "katanya mrk mau bakso ik,di mana y?"
"Oh pantes pake baju baru,mau ada tamu dari jakarta," ibu yang terbiasa dengan kegiatanku liputan sana sini jadi manggut2.
"Coba hubungi sepupumu aja,
Yach,nitip salam gimana,kenal aja nggak, batinku. Tapi dari promosi guruku itu aku jadi memperhatikan si vokalis itu kalau pas muncul videoklip tv
Di kemudian hari aku juga baru nyadar kalau ada postingan guruku di fb yang menggambarkan bgm antusiasme,terutama cewek2 saat nonton konsernya
Kusambar baju terbaruku yang sedianya akan kupakai lebaran nanti. Peduli amat dengan komentar ibu atau adikku nanti kalau lihat kelebay-anku ini
"Wah,pagi2 amat datang padahal hari libur. Eh baju baru?" benar saja dugaanku. Tanpa berhenti dari keasyikannya berkebun,ibu menyambut kdtgnku
"Ada band Armada mau dtg konser ntar malam,siang ini rombongannya mau ke masjid dulu," jelasku singkat. "katanya mrk mau bakso ik,di mana y?"
"Oh pantes pake baju baru,mau ada tamu dari jakarta," ibu yang terbiasa dengan kegiatanku liputan sana sini jadi manggut2.
"Coba hubungi sepupumu aja,
Kan kedai baksonya
msh gres," usul ibu,"harus pastikan dia buka kedainya ntar sore atau
nggak.soalnya semalam kok gak buka."
Aku langsung telpon. Tapi nggak diangkat.
Aku langsung telpon. Tapi nggak diangkat.
Sementara itu
mataku juga bolak balik mengamati WA,menunggu kabar teman2 yang jalan dari
semarang untuk liputan&city tour
Kayaknya sepupuku kelelahan sejak beberapa hari ini semangat dengan kedai barunya. Duh,padahal aku sempat mention Rizal(yang baru saja kufollow)
Aku nawarin siapa tahu dia mau makan bakso di kedai sepupuku. Kabar anak2 band Armada pengen bakso kudpt dari teman yang ikut meetup semalam.
Kayaknya sepupuku kelelahan sejak beberapa hari ini semangat dengan kedai barunya. Duh,padahal aku sempat mention Rizal(yang baru saja kufollow)
Aku nawarin siapa tahu dia mau makan bakso di kedai sepupuku. Kabar anak2 band Armada pengen bakso kudpt dari teman yang ikut meetup semalam.
"Bu,ke masjid
dulu y," pamitku sembari nitipin si sulung yang sudah langsung ngejogrok
dpn tv.Si bungsu nggak mau ditinggal,ia juga mau ketemu Armada
"Kok lama,mi?" keluh si bungsu padahal aku sudah bawakan buku buat dia baca selagi menunggu.
"Ya,namanya juga rombongan banyak org."
Padahal mataku...
..pun bolak balik lihat WA.
Aku nunggu di masjid aja ya,tulisku td ke teman koordinator.Sembari membyangkan spt apa pertemuanku ntar dengan Rizal
"Kok lama,mi?" keluh si bungsu padahal aku sudah bawakan buku buat dia baca selagi menunggu.
"Ya,namanya juga rombongan banyak org."
Padahal mataku...
..pun bolak balik lihat WA.
Aku nunggu di masjid aja ya,tulisku td ke teman koordinator.Sembari membyangkan spt apa pertemuanku ntar dengan Rizal
Aku slalu excited untuk
ketemu org2 hebat. Kuanggap mrk ini punya energi yang sgt besar,yang bisa
kuserap energi&daya kreatifitasnya,berharap bisa ..ketularan
kreatifitasnya,magnitude,magnificentnya. Seketika berkelebat gambar2 di
kepalaku mengingat memori perjuanganku untuk bertemu..
..neo letto alias sabrang lor putra emha ainun najib. Juga gitarisnya sheila on seven aka SO7, Eross Candra. Kuingat betapa besar energi mrk
..neo letto alias sabrang lor putra emha ainun najib. Juga gitarisnya sheila on seven aka SO7, Eross Candra. Kuingat betapa besar energi mrk
"Mrk
sampai!" aku histeris saat baca WA terbaru. Si bungsu bergegas
bgn&mengikuti langkah2 pjgku ke arah parkiran masjid.
"Mana Armadanya?"
Pertanyaan si bungsu sbnrnya mewakili pertanyaanku juga.Kutekan penasaran,sampai akhirnya si mbak dari konsultan PR menjelaskan ttg citytour
Rupanya city tour ini cuma diikuti para jurnalis. si mas2 Armadanya entah di mana. Intinya kita baru ketemu mrk ntar malam jelang mrk konser.
"Mana Armadanya?"
Pertanyaan si bungsu sbnrnya mewakili pertanyaanku juga.Kutekan penasaran,sampai akhirnya si mbak dari konsultan PR menjelaskan ttg citytour
Rupanya city tour ini cuma diikuti para jurnalis. si mas2 Armadanya entah di mana. Intinya kita baru ketemu mrk ntar malam jelang mrk konser.
"Dan kyknya
si adik gak bisa ikut ke tenda pers karena ada di dalam arena konser&hy yang
17 thn ke atas yang boleh masuk,"jelas si mbak konsultan PR
Terpaksalah aku menenangkan si bungsu yang kecewa karena kemungkinan gak akan ketemu Armada&membujuknya untuk tinggal di rumah saja. #MBTM
Terpaksalah aku menenangkan si bungsu yang kecewa karena kemungkinan gak akan ketemu Armada&membujuknya untuk tinggal di rumah saja. #MBTM
Seharian itu
aku&tim ke bbrp destinasi,meliput tempat2 wisata&destinasi di kota
kecilku. Yang berkesan tentu saja saat ke tempat pembuatan bedug
Temen,tekun,jujur,sabar,narimo,ikhlas. Prinsip2 tirakat pengrajin bedug ini kemudian kucuitkan di twitter&mention Rizal,juga rokok sponsorny
Sampai sore kami tiba di lokasi konser,ternyata msh blum jlas di mana keberadaan anak2 Armada ini.Aku sudah mau putus asa saja saat maghrib dtg
Nggak enak sama ibu karena nitip anak2 kelamaan,sama capek juga nggak jelas kpn org yang ditunggu2 ini akan dtg, membuatku nggak jenak.
Temen,tekun,jujur,sabar,narimo,ikhlas. Prinsip2 tirakat pengrajin bedug ini kemudian kucuitkan di twitter&mention Rizal,juga rokok sponsorny
Sampai sore kami tiba di lokasi konser,ternyata msh blum jlas di mana keberadaan anak2 Armada ini.Aku sudah mau putus asa saja saat maghrib dtg
Nggak enak sama ibu karena nitip anak2 kelamaan,sama capek juga nggak jelas kpn org yang ditunggu2 ini akan dtg, membuatku nggak jenak.
Sedang nggak sholat jadi agak gak.kemrungsung pas maghrib
benar2 dtg. Tapi gak doyan makan karena keinget anak2 di rmh. Sialnya malah
digodain tmn2
Katanya aku gak doyan makan karena resah nungguin
Rizal yang gak dtg2 juga. alamak. Ya itu juga sih,tapi yang lbh merisaukan
sbnrnya aku gak enak.
kalau pulang kemalaman. Siapa yang antar nanti
sementara tmn2 baliknya ke semarang,dan gmn menjelaskannya ke ibu meski beliau
pasti mengerti
Lha wong dulu aku mau ketemu neo letto aja pakai
nyebrang bbrp kali dari rumah ke sebrang alun2. Sampai pulang&tidur
dulu,lalu kembali lagi..
tengah malam nyebrang alun2 lagi setelah di-sms korlap
konser kalau neo letto on the way ke lokasi konser. Dus aku bergegas
nyegat&alhm ketemu
Tapi neo letto kan anaknya emha,jadi ibuku setuiu
aja. Sedang rizal ini siapa. Btw,ini kan urusan kerjaan yang hrs tuntas,jadi
mudah2an ibu is fine lah
Bakda maghrib terhibur dengan konferensi pers yang
mendtgkan pakar etnomusicologi&pemenang kompetisi bedug thn ini&thn
lalu yang mirip kecenganku..
akhir2 ini.kecengan yang bikin aku sesaat lupa usia.
Dia 15 thn lbh muda dari aku&kami terlibat crush. It's embarassing
actually,but it's so.
ifficult to just erase him from.my mind. Kami sbnrnya
sudah lama saling mengagumi dari jarak jauh.&pertemuan darat yang kedua
bbrp bln lalu..
malah memercikkan api2 dalam jiwa kami,aku ingin
lepas dari situasi itu karena merasa tak pantas tapi tak tahu caranya.Eh ini di
dpn mata malah.
ada yang mirip wajah,postur,gestur dan kenaifannya.
Gmn gak naif,ia bilang ama EO supaya diberi kesempatan manggung brg Armada.
What?! Hey!
How dare him! Dream on!Don't dare! Nggak sengaja aku
ngejerit guyon gitu tapi dengan ekspresi serius,sementara yang lain padha
ketawa2 denganr yang naïf
"Langkahi dulu mayatku,mbak ya?"seloroh
salah seorg tmn. Hampir semua org di tenda pers skrg tahu kalau aku ngebet bgt
pengen ketemu Rizal
Hahaha. Ben wae lah. Biarin aja. Mungkin seruangan
itu cuma aku yang (tiba2) ngefans Rizal. Teman2 satu tim bahkan terang2an bilang
gak kenal
Sampai jam 9 malam yang dijanjikan bhw akan ada
konferensi pers dengan Armada,tak juga tampak tanda2 akan dimulainya sesi plg
kutunggu ini. Duh.
SIAPA LAGI YANG BISA BIKIN AKU HISTERIS?
Orang setipe mereka yang ingin kutemui juga adalah Piyu-nya Padi dan mas Budjana-nya Gigi. Meskipun dengan Budjana aku sudah beberapa kali bertemu dalam mimpi, tapi kalau ketemu langsung pasti deh energinya lebih dahsyat.
Aku selalu terpukau dengan orang-orang kreatif macam mereka. Dulunya dengan Ariel juga, tapi sejak kasus itu memang jadi agak ilfil ya. hehe. Bukan sok suci lho. Cuma karena jadi ketahuan kalau dari mana dia dapat energi kreatifnya, jadi kepikiran 'halagh yo wae'. Gitchu :D
Dan belakangan aku juga ingin ketemu Maher Zain dan Humood.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar